Samarkan Tanda Penuaan, Ini Beda Retinol dan Retinoid
Halodoc, Jakarta - Ketika mendengar tentang produk perawatan kulit yang berperan untuk menyamarkan tanda penuaan, pasti sudah tidak asing dengan dua bahan ini, retinol dan retinoid. Sekilas, keduanya terdengar sama dan punya fungsi yang sama, yaitu membantu melawan munculnya kerutan pada wajah. Ternyata, kedua bahan ini memiliki perbedaan.
Retinoid adalah kelompok turunan vitamin A yang menjadi bahan favorit dalam perawatan kulit untuk mencegah penuaan. Bahan kimia ini mampu meningkatkan pergantian sel dan membuat garis-garis halus tersamarkan, meratakan warna kulit dan bintik penuaan, serta meningkatkan elastisitas kulit yang membuat kamu terlihat awet muda.
Lalu, Apa Bedanya Retinol dan Retinoid?
Sebenarnya, retinol hanya jenis retinoid tertentu. Produk-produk yang termasuk dalam pasar OTC atau over the counter biasanya mengandung retinol yang merupakan bentuk yang lebih lemah, sementara retinoid merujuk pada obat-obatan yang sifatnya lebih kuat. Namun, baik retinol maupun retinoid sama-sama merupakan bahan untuk perawatan anti-penuaan yang sebenarnya sudah digunakan oleh para ahli dermatologi.
Baca juga: 6 Kandungan Skincare yang Harus Ada Agar Awet Muda
Sederhananya, retinol merupakan bahan kimia yang pertama digunakan, dan nantinya akan dikonversi menjadi retinoid, produk akhir yang benar-benar mampu memperbaiki kulit, yaitu asam retinoat. Retinol harus melalui beberapa konversi dahulu sebelum diubah menjadi asam retinoat, sementara retinoid tidak membutuhkan banyak waktu untuk menuju ke produk akhir tersebut, sehingga dikatakan sifatnya yang lebih kuat daripada retinol.
Oleh karena sifatnya yang tidak terlalu kuat inilah, kamu tidak akan melihat hasil dari produk perawatan retinol secepat ketika kamu menggunakan produk berbahan retinoid. Sebenarnya, keduanya sama, hanya waktu untuk menunjukkan hasil atau efeknya saja yang lebih lama. Namun, perhatikan pula risiko atau efek samping yang mungkin terjadi.
Setiap jenis retinoid yang dipakai bisa mengakibatkan terjadinya iritasi kulit dan menimbulkan efek samping seperti kulit kemerahan dan mengelupas. Semakin kuat produk, semakin besar efek samping yang mungkin terjadi. Jadi, selalu tanyakan dahulu pada dokter ahli kecantikan kulit sebelum kamu menggunakan produk retinol maupun retinoid. Kamu bisa lebih mudah membuat janji dengan dokter ahli kulit di rumah sakit mana saja melalui aplikasi Halodoc.
Baca juga: Memakai Skincare yang Salah Bisa Memicu Terkena Vitiligo
Satu lagi perbedaan antara retinol dan retinoid adalah pengujian semua produk yang mengandung retinoid dilakukan oleh FDA sebelum dipasarkan kepada masyarakat, meski tidak ada jaminan pada produk-produk kecantikan yang menyentuh pasar OTC. Jadi, ketika kamu menggunakan produk kecantikan kulit, misalnya retinoid, dan mengalami iritasi pada wajah setelah penggunaannya, kamu mungkin bisa mengurangi dosis penggunaannya.
Selain dosisnya, kamu bisa mencegah munculnya efek samping dari produk kecantikan dengan retinoid yang sifatnya jauh lebih kuat daripada retinol dengan mengurangi masa pakainya. Jika awalnya kamu menggunakan produk kecantikan ini setiap hari, kamu bisa menurunkannya menjadi sekali dalam satu minggu atau mengencerkannya dengan losion antipenuaan lainnya dengan dosis yang sama seperti kalau kamu menggunakan pelembap bebas minyak. Jadi, sudah mengerti apa beda dari retinol dan retinoid? Gunakan produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu, ya!
Baca juga: Pentingnya Skincare Awareness di Usia Remaja
Referensi:
Reader’s Digest. Diakses pada 2019. What’s the Difference between Retinol and Retinoids.
Byrdie. Diakses pada 2019. Retinol vs. Retinoid: When to Use Each and Why.
Dermatology Alliance. Diakses pada 2019. Retinol, Retin-A, & Retinoids: What’s the Difference?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan