Salah Lem Bulu Mata, Bisa Bikin Kena Virus Penyebab Blefaritis
Halodoc, Jakarta - Riasan mata atau eye makeup, seperti maskara, eyeliner, eyeshadow, hingga pemakaian bulu mata palsu, merupakan hal yang jarang dilewatkan para wanita dalam merias wajah. Seperti jenis atau alat rias lainnya, penggunaan lem bulu mata juga perlu diperhatikan. Sebab, salah-salah, risiko infeksi virus penyebab blefaritis bisa saja mengintai.
Blefaritis adalah infeksi kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri, atau pun berhubungan dengan penyakit lain, seperti dermatitis seboroik dan rosacea. Walaupun tidak menular dan jarang menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan, penyakit ini dapat sangat mengganggu penampilan dan kenyamanan, karena menyebabkan kelopak mata menjadi bengkak dan merah. Pembengkakan tersebut muncul ketika kelenjar minyak kecil yang terletak di dekat dasar bulu mata tersumbat. Penyumbatan itulah yang kemudian menyebabkan area mata menjadi iritasi dan merah.
Baca juga: Mirip Jerawat di Kelopak Mata Disebut Blefaritis
Jenis Blefaritis Berdasarkan Lokasi dan Penyebabnya
Berdasarkan lokasi dan penyebabnya, blefaritis terbagi atas 3 jenis, yaitu blefaritis anterior, posterior, dan campuran (kombinasi dari blefaritis anterior dan posterior). Blefaritis anterior disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus, atau terkait dengan kondisi dermatitis seboroik. Blefaritis jenis ini ditandai dengan peradangan pada sisi luar kelopak mata tempat melekatnya bulu mata.
Sementara itu, blefaritis posterior merupakan jenis blefaritis yang dapat disebabkan oleh tersumbatnya kelenjar meibom (kelenjar yang terletak di sepanjang tepi belakang kelopak mata), atau pun terkait dengan kondisi rosacea. Blefaritis jenis ini ditandai dengan peradangan tepi bagian dalam kelopak mata yang menyentuh bola mata.
Gejala yang Mengganggu
Gejala umum yang terlihat ketika seseorang terkena blefaritis adalah merah dan bengkak pada kelopak mata, sehingga cukup mengganggu penampilan. Selain itu, gejala lain dari blefaritis yang tak kalah mengganggu adalah:
-
Gatal, nyeri, dan kelopak mata merah yang saling menempel.
-
Bulu mata yang berkerak atau berminyak.
-
Sensasi panas pada kelopak mata.
-
Kepekaan terhadap cahaya meningkat (fotofobia).
-
Pertumbuhan bulu mata yang tidak normal atau hilangnya bulu mata pada kasus yang berat.
-
Kondisi ini umumnya mengenai kedua mata dan biasanya salah satu mata akan tampak lebih meradang. Gejala dirasakan lebih berat pada pagi hari.
Baca juga: Alami 12 Gejala Ini, Bisa Jadi Kena Blefaritis
Cegah Blefaritis dengan Mencermati Penggunaan Riasan Mata
Blefaritis dapat dicegah atau setidaknya diminimalisir risikonya dengan mencermati penggunaan riasan mata, yang mungkin selama ini kamu pakai. Berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penyakit ini:
-
Jaga kebersihan kelopak mata.
-
Memastikan produk makeup yang digunakan berkualitas baik (menggunakan bahan yang aman) dan belum kedaluwarsa.
-
Hapus semua riasan mata sebelum tidur.
-
Jangan gunakan eyeliner di bagian belakang kelopak mata.
-
Pada tahap awal pengobatan blefaritis, kamu dapat mencegah iritasi lebih lanjut dengan tidak menggunakan makeup.
-
Setelah mulai menggunakannya lagi, ganti produk makeup yang digunakan pada kelopak mata, karena produk lama mungkin sudah terkontaminasi.
Baca juga: Hati-Hati, Salah Makeup Mata Bisa Sebabkan Blefaritis
Itulah sedikit penjelasan tentang blefaritis yang dapat disebabkan oleh pemakaian riasan mata yang kurang diperhatikan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan