Rambut Anak Rontok, Apa Penyebabnya?
Halodoc, Jakarta - Rambut rontok biasanya terjadi pada orang dewasa seiring bertambahnya usia. Namun, rambut anak juga bisa mengalami kerontokan yang bisa menjadi kekhawatiran orangtua. Meskipun begitu, sebenarnya rambut anak yang mengalami kerontokan relatif umum terjadi.
Rambut anak rontok mungkin memiliki pola yang berbeda dengan rambut rontok orang dewasa. Pada anak-anak, penyebab umum kerontokan yaitu infeksi jamur atau bakteri, telogen effluvium (rambut rontok terkait stres), dan traksi alopecia. Namun, penyebab paling umum rambut anak rontok adalah kurap di kulit kepala, yang merupakan infeksi jamur yang bisa diobati.
Baca juga: Fakta Tentang Rambut Rontok yang Harus Diketahui
Penyebab Medis Rambut Anak Rontok
Sebagian besar anak berusia 26 bulan ke atas mengalami kerontokan rambut. Berikut ini beberapa penyebab medisnya:
1. Tinea Capitis
Infeksi kulit kepala ini menyebar ketika Si Kecil berbagi barang pribadi seperti sisir dan topi. Kondisi ini dikenal sebagai kurap pada kulit kepala, yang disebabkan oleh jamur.
Anak-anak dengan tinea capitis mengalami bercak rambut rontok dengan titik-titik hitam yang menyebabkan rambut anak rontok. Kulit kepala bisa menjadi merah, bersisik, dan bergelombang. Adapun gejala lainnya yang dapat terjadi, yaitu demam dan kelenjar membengkak.
2. Alopecia Areata
Alopecia adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut pada anak. Sistem kekebalan tubuh menyerang folikel tempat tumbuh rambut. Sekitar 1 dari setiap 1.000 anak memiliki versi lokal yang disebut alopecia areata. Terdapat beberapa bentuk alopecia, tergantung pola kerontokan rambut:
- Alopecia areata: botak terbentuk di kulit kepala anak.
- Alopecia totalis: Semua rambut di kulit kepala rontok.
- Alopecia universalis: semua rambut di tubuh rontok.
Anak-anak dengan alopecia areata mungkin menjadi botak total. Beberapa kehilangan rambut di tubuh juga.
Baca juga: 6 Penyebab Rambut Rontok pada Wanita
3. Trikotilomania
Trikotilomania adalah kelainan di mana anak-anak mencabut rambutnya secara paksa. Para ahli mengkategorikannya sebagai bentuk gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Beberapa anak menarik rambut sebagai semacam pelepasan. Orang lain tidak menyadari bahwa ia melakukannya.
Anak-anak dengan kondisi ini akan memiliki area rambut yang tidak rata dan rusak. Beberapa anak memakan rambut yang dicabutnya dan menimbulkan bulatan besar dari rambut yang tidak dicerna di perut. Rambut akan tumbuh kembali setelah anak-anak mencabutnya.
4. Telogen Effluvium
Telogen adalah bagian dari siklus pertumbuhan rambut normal saat rambut berhenti tumbuh dan beristirahat. Kemudian, rambut akan rontok dan memungkinkan rambut baru tumbuh. Biasanya, hanya 10 hingga 15 persen folikel rambut yang berada dalam fase ini pada satu waktu.
Pada anak-anak dengan telogen effluvium, lebih banyak folikel rambut yang memasuki fase telogen dibanding biasanya. Jadi, alih-alih kehilangan 100 rambut sehari seperti biasanya, anak-anak kehilangan 300 rambut sehari. Rambut rontok mungkin tidak terlihat atau mungkin ada bercak kebotakan di kulit kepala.
5. Kekurangan Nutrisi
Nutrisi yang baik sangat penting untuk tubuh yang sehat. Ketika anak-anak tidak mendapatkan cukup vitamin, mineral, dan protein, rambut anak bisa rontok. Rambut rontok menjadi pertanda kelainan pola makan seperti anoreksia dan bulimia, serta efek samping dari pola makan vegetarian atau vegan rendah protein.
6. Hipotiroidisme
Tiroid adalah kelenjar di leher. Kondisi ini melepaskan hormon yang mengontrol metabolisme tubuh. Pada hipotiroidisme, tiroid tidak menghasilkan cukup hormon yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik. Gejalanya meliputi:
- Penambahan berat badan.
- Sembelit.
- Kelelahan.
- Rambut kering atau rontok di seluruh kulit kepala.
Rambut rontok harus berhenti saat anak dirawat dengan obat hormon tiroid. Hanya saja butuh waktu beberapa bulan sampai semua rambut tumbuh kembali.
Baca juga: Cara Mengobati Rambut Rontok Secara Alami
7. Kemoterapi
Anak-anak yang menjalani perawatan kemoterapi biasanya akan kehilangan rambutnya. Kemoterapi adalah obat kuat yang membunuh sel-sel yang membelah dengan cepat di tubuh, termasuk sel-sel di akar rambut. Setelah perawatan selesai, rambut anak akan tumbuh kembali.
Itulah beberapa penyebab rambut anak rontok. Perawatan atau pengobatan bisa dilakukan tergantung penyebabnya. Jika gejala terjadi, segera buat janji temu dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. What’s Causing My Child’s Hair to Fall Out and How Do I Treat It?
Medical News Today. Diakses pada 2021. Hair loss in children: What to know
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan