Radiasi di Tulang Bisa Sebabkan Osteosarcoma

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Maret 2020
Radiasi di Tulang Bisa Sebabkan OsteosarcomaRadiasi di Tulang Bisa Sebabkan Osteosarcoma

Halodoc, Jakarta – Osteosarcoma adalah jenis kanker tulang yang biasanya berkembang di sel osteoblas yang membentuk tulang. Ini paling sering terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda. 

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Johns Hopkins Medicine disebutkan kalau penyebab osteosarcoma salah satunya karena mutasi DNA di dalam sel-sel tulang baik yang diturunkan atau didapat setelah lahir. Apakah ini termasuk radiasi? Selengkapnya baca bawah ini!

Ketika Tulang Terpapar Radiasi

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh American Cancer Society disebutkan kalau tulang yang terpapar radiasi pengion memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker tulang. X-ray tulang biasanya tidak berbahaya, tetapi paparan radiasi dosis besar memang berisiko. Sebagai contoh, terapi radiasi untuk mengobati kanker dapat menyebabkan kanker baru berkembang di salah satu tulang di area perawatan. 

Baca juga: Ini 3 Jenis Kanker Tulang Premium

Paparan bahan radioaktif seperti radium dan stronsium juga dapat menyebabkan kanker tulang karena mineral ini menumpuk di tulang. Radiasi non pengion, seperti gelombang mikro, medan elektromagnetik dari saluran listrik, telepon seluler, dan peralatan rumah tangga, tidak meningkatkan risiko kanker tulang.

Butuh informasi lengkap mengenai radiasi dan kanker tulang, tanyakan langsung di HalodocDokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk orangtua. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor orangtua bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah,

Gejala Osteosarcoma 

Sebenarnya setiap orang mengalami gejala yang berbeda. Beberapa gejalanya termasuk: 

  1. Nyeri pada tulang yang terkena.

  2. Bengkak di area yang terpengaruh.

  3. Nyeri meningkat ketika melakukan aktivitas atau mengangkat benda berat.

  4. Penurunan gerakan anggota tubuh yang terkena.

Perawatan khusus untuk osteosarcoma akan ditentukan berdasarkan beberapa kondisi, ini termasuk: 

  1. Usia.

  2. Situasi kesehatan secara keseluruhan termasuk riwayat medis.

  3. Jenis, tahap (luas), dan lokasi osteosarcoma.

  4. Toleransi terhadap obat, prosedur, atau terapi tertentu.

  5. Harapan untuk perjalanan penyakit.

Perawatan mungkin termasuk:

  1. Pembedahan (misalnya, biopsi, reseksi, cangkok tulang/kulit, prosedur penyelamatan ekstremitas, rekonstruksi, atau amputasi).

  2. Kemoterapi.

  3. Terapi radiasi.

  4. Rehabilitasi, termasuk terapi fisik dan pekerjaan, serta adaptasi psikososial.

  5. Pemasangan dan pelatihan prostesis.

  6. Perawatan suportif untuk efek samping pengobatan.

  7. Antibiotik untuk mencegah dan mengobati infeksi.

Perawatan lanjutan dilakukan untuk menentukan respons terhadap pengobatan, menemukan penyakit berulang, dan mengelola efek samping dari pengobatan. Banyak pasien, terutama mereka yang memiliki tumor tingkat tinggi yang membutuhkan kombinasi perawatan.

Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Mengidap Tumor Tulang

Beberapa jenis perawatan nantinya dapat mempengaruhi kesuburan. Jika efek samping ini permanen, maka dapat menyebabkan infertilitas atau ketidakmampuan untuk memiliki anak. Seperti halnya kanker, prognosis dan kelangsungan hidup jangka panjang dapat sangat bervariasi dari orang ke orang. 

Setiap orang membutuhkan perawatan yang spesifik, personal, dan prognosis terstruktur di sesuai dengan kebutuhannya. Perawatan medis yang cepat dan terapi agresif sangat penting untuk proses penyembuhan lebih baik. 

Menurut St. Jude Children’s Research Hospital, jika penyakit ini terlokalisasi (belum menyebar ke area lain dari tubuh), tingkat kelangsungan hidup jangka panjang untuk pengidapnya adalah 70 hingga 75 persen. Jika osteosarcoma telah menyebar ke paru-paru atau tulang lain saat diagnosis, tingkat kelangsungan hidup jangka panjangnya hanya sekitar 30 persen.

Referensi:

Johns Hopkins. Diakses pada 2020. Osteosarcoma.
American Cancer Society. Diakses pada 2020. Risk Factors for Bone Cancer.
St. Jude Children’s Research Hospital. Diakses pada 2020. Osteosarcoma.