Puasa Beda Durasi di Setiap Negara, Ini Alasannya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Mei 2021
Puasa Beda Durasi di Setiap Negara, Ini AlasannyaPuasa Beda Durasi di Setiap Negara, Ini Alasannya

Halodoc, Jakarta - Banyak orang yang bersukacita dengan tibanya bulan puasa. Banyak orang yang telah membuat rencana untuk berbuka bersama, baik dengan keluarga, teman, hingga rekan kerjanya. Tidak heran banyak orang yang sangat bahagia dengan tibanya bulan ini.

Pada bulan puasa, setiap muslim wajib menahan haus dan lapar selama satu bulan dari fajar, hingga matahari terbenam. Namun, tahukah kamu apabila waktu puasa di setiap negara dapat berbeda-beda durasinya? Ada yang hanya berdurasi 9 jam dan ada pula yang lamanya hingga 20 jam. Untuk mengetahui alasannya, baca penjelasannya di bawah ini!

Baca juga: Jangan Khawatir Sakit, 6 Manfaat Berpuasa

Penyebab Puasa Beda-Beda Durasinya di Tiap Negara

Di Indonesia, semua muslim wajib menahan haus dan lapar dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, yang umumnya berkisar 13 jam lamanya. Di negara lain, lamanya seseorang untuk melakukan puasa ada yang hanya berdurasi 9 jam, seperti di Chili. Namun, ada juga yang lamanya hingga harus menahan haus dan lapar selama 21 jam. Durasi puasa di Indonesia termasuk yang berada di pertengahan.

Banyak orang yang bingung mengapa setiap negara mempunyai durasi puasa yang berbeda-beda. Nah, untuk mengetahui penyebab beda durasi dalam berpuasa pada setiap negara, berikut ini beberapa alasan yang dapat menyebabkan hal tersebut:

1. Patokan Waktu Puasa adalah Fenomena Alam

Alasan pertama penyebab durasi puasa di tiap negara dapat berbeda karena patokan untuk melakukan ibadah puasa adalah terbitnya fajar, hingga tenggelamnya matahari. Selama itu juga, semua Muslim wajib menahan haus dan lapar. Maka dari itu, lama puasa setiap orang di tiap negara dapat berbeda satu sama lain.

Lalu, apa yang menyebabkan pergantian waktu di suatu daerah dapat berbeda? Pada dasarnya, hal ini disebabkan oleh gerakan bumi yang disebut rotasi dan revolusi. Gerakan-gerakan ini dipengaruhi oleh putaran bumi dan juga matahari. Dengan begitu, lamanya sinar matahari dapat timbul di suatu daerah dapat berbeda, layaknya juga waktu shalat.

Baca juga: Puasa Bermanfaat Bagi Kesehatan, Ini Buktinya

2. Cara Rotasi dan Revolusi Memengaruhi Durasi Puasa

Rotasi bumi terjadi karena perputaran dari bumi terhadap porosnya. Bumi akan terus berotasi terhadap orbitnya, sehingga memengaruhi terjadinya siang dan malam. Saat sinar matahari menyinari suatu bagian bumi, maka hal tersebut disebut siang hari. Jika sedang tidak mendapatkannya, maka malam hari yang terjadi. Lalu, revolusi bumi adalah gerakan bumi saat memutari matahari yang dapat memengaruhi lamanya siang dan malam.

Hal tersebut yang dapat membedakan durasi puasa di setiap negara. Meski begitu, semakin lama puasa yang dilakukan, maka semakin banyak pahala yang didapatkan karenanya. Di sisi lain, hal tersebut juga dapat meningkatkan iman jika dilakukan tanpa ada rasa paksaan. 

Tentu saja, puasa yang dilakukan secara rutin juga dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat. Maka dari itu, cobalah untuk memaksimalkan hal tersebut disertai dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan berolahraga rutin. Namun, untuk perencanaan lebih lanjut jika puasa yang dilakukan lebih dari 20 jam, perencanaan gizi dari dokter mungkin perlu dilakukan.

Baca juga: Ini 4 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Kamu dapat mendiskusikan cara terbaik yang dapat menyehatkan tubuh saat berpuasa dengan dokter dari Halodoc. Dengan begitu, kamu mungkin ingin bertanya tentang cara menurunkan berat badan saat puasa dan hal lainnya. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, interaksi langsung dengan ahli medis dapat dilakukan dengan voice/video call hingga chat. Maka dari itu, unduh sekarang juga!

Referensi:
The Live Mirror. Diakses pada 2021. Ramadan 2019: Longest And Shortest Fasting Hours In The World.
Al Jazeera. Diakses pada 2021. Ramadan 2017: Fasting hours around the world.
Anadolu Agency. Diakses pada 2021. Ramadan: Fasting hours to vary by country.