Prostat dan Hernia, Ini yang Perlu Diketahui Perbedaannya
Halodoc, Jakarta – Prostat adalah kelenjar yang terletak di antara kandung kemih dan Mr P. Di dalam anatomi tubuh, urine mengalir melalui saluran uretra menuju prostat, kemudian menuju kandung kemih, dan berakhir keluar melalui Mr P. Prostat juga berfungsi mengeluarkan cairan yang merupakan bagian dari mani dan merupakan cairan yang membawa sperma.
Ketika pria mencapai usia 40 tahun, prostat akan mengalami perubahan dari seukuran buah kenari menjadi ke ukuran aprikot. Pada saat pria menginjak usia 60, perubahan tersebut bisa sampai seukuran lemon. Prostat yang membesar inilah yang menekan saluran berkemih, sehingga membuat pria berumur mengalami gangguan saat berkemih. Baca juga: Ludah Menyembuhkan Luka, Benarkah?
Jika kamu mengalami kesulitan saat berkemih atau sering mengalami buang air kecil di malam hari, bisa menjadi tanda kalau prostatmu membesar. Beberapa tanda lainnya kalau kamu mengalami gangguan prostat adalah buang air tersendat dan ada rangsangan ingin buang air tapi tidak ada yang dikeluarkan.
Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, ada baiknya kamu mulai mengubah gaya hidup. Seperti mengurangi jumlah air yang diminum di malam hari dan sebelum tidur, terutama alkohol dan kafein. Selain perubahan gaya hidup, beberapa kondisi prostat yang parah akan sangat memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan lebih detail dan konsumsi obat tertentu.
Terlebih lagi, jika kamu mengalami gejala kanker prostat seperti merasa nyeri dan panas saat berkemih, kandung kemih selalu penuh, buang air kecil yang disertai darah, dan tekanan saat mengeluarkan urine berkurang. Untuk diagnosis kanker prostat, biasanya dilakukan pemeriksaan fisik seperti mengukur seberapa besar prostat, tes darah, dan biopsi. Baca juga: Dampak Menstruasi di Bawah Usia 10 Tahun
Mengenal Lebih Dekat Hernia
Hernia terjadi ketika organ dalam tubuh mendorong melalui pembukaan di otot atau jaringan yang menahan tetap di posisinya. Misalnya usus bisa menembus area yang melemah di dinding perut. Hernia biasanya terjadi di perut, paha atas, dan pusar. Namun, hernia paling sering terjadi di area selangkangan.
Penyebab hernia yang umum adalah kelebihan berat badan, sehingga seseorang mengalami penekanan di area perut, kelahiran prematur, riwayat penyakit hernia, dan keturunan. Hernia umumnya lebih sering dialami oleh pria.
Beberapa kondisi tertentu bisa menyebabkan benjolan tersebut kambuh seperti berteriak, berbicara terlalu keras, atau mengangkat barang berat. Biasanya benjolan ini bisa menghilang bila orang yang mengalaminya berusaha rileks dengan berbaring tenang atau mendorongnya ke dalam. Kalau dalam kondisi yang cukup parah, satu-satunya jalan menyembuhkan hernia adalah melalui operasi.
Cara pencegahan hernia adalah makan teratur, mengonsumsi makanan berserat, menghindari kebiasaan merokok, mengonsumsi cairan yang cukup, menghindari berat badan berlebihan, jangan mengejan terlalu kencang, dan melakukan olahraga rutin.
Salah satu olahraga yang disarankan untuk pengidap hernia adalah yoga. Ada beberapa gerakan yoga yang efektif untuk mencegah dan mengatasi hernia seperti ardha navasana atau gerakan sederhana seperti membungkuk dengan kedua tangan diposisikan di belakang.
Ingin tahu lebih banyak mengenai prostat dan hernia serta bagaimana mengatasi dan pencegahannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Kamu juga bisa menanyakan informasi seputar kesehatan lainnya termasuk diet nutrisi yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan