Prosedur Tes Imunitas pada Pengidap Penyakit Lupus
Halodoc, Jakarta – Tes imunitas atau tes antibodi (Antinuclear Antibodies test atau ANA) adalah jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar dan pola imunitas dalam tubuh yang melawan serangan penyakit.
Dalam keadaan normal, antibodi berperan dalam membunuh zat asing, seperti bakteri dan virus. Tapi, ada kondisi tertentu yang menyebabkan sistem imun malah melakukan hal sebaliknya, yaitu berbalik menyerang tubuh (autoimun).
Pemeriksaan ini sering digunakan untuk mengecek atau mendeteksi penyakit autoimun, salah satunya penyakit lupus. Penyakit ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele, karena bisa berdampak fatal. Sayangnya, penyakit lupus ini sering terlambat dideteksi, sehingga penanganan dan pengobatan yang dilakukan pun sering telat.
Penyakit lupus terjadi karena adanya peradangan kronis yang terjadi karena sistem imun atau kekebalan tubuh menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh sendiri alias autoimun. Berita buruknya, selain sering terlambat disadari, penyakit yang satu ini sangat bisa menyerang berbagai bagian tubuh. Mulai dari kulit, sendi, sel darah, ginjal, paru-paru, jantung, otak, dan sumsum tulang belakang.
Baca juga: Ketahui Hasil dari Pemeriksaan Tes Imunitas
Normalnya, sistem imun dalam tubuh berfungsi untuk melindungi dari infeksi atau serangan penyakit tertentu. Tapi pada pengidap lupus, sistem imun tubuh justru aktif menyerang dan memicu kerusakan pada berbagai bagian dan organ tubuh. Sayangnya, penyakit yang disebut lebih banyak menyerang wanita ini masih belum diketahui secara pasti apa penyebabnya.
Salah satu penyebab penyakit ini cukup sulit untuk dideteksi adalah gejala yang muncul biasanya beragam dan bersifat umum. Tak hanya itu, gejala yang terjadi pun bisa dengan mudah datang, kemudian pergi. Mulai dari gejala yang ringan, hingga gejala berat sering terjadi secara bergantian dan menyebabkan kondisi ini sering disalahartikan sebagai penyakit lain.
Beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda penyakit lupus adalah nyeri atau pembengkakan pada persendian, terutama pada bagian lengan dan tungkai. Biasanya, rasa nyeri yang muncul akan menyerang lebih dari dua sendi dan sering terjadi dalam jangka waktu yang lama. Rasa nyeri juga bisa terjadi pada otot-otot yang ada di tubuh. Selain rasa nyeri, lupus juga sering ditandai dengan gejala, seperti demam dan muncul ruam merah terutama pada bagian wajah di seputar pipi.
Lupus juga sering menimbulkan gejala, seperti nyeri pada bagian dada, rambut rontok, sensitif terhadap matahari, sariawan yang tak kunjung sembuh, pembengkakan yang terjadi pada kelenjar, kaki, atau sekitar mata. Pengidap lupus juga biasanya menjadi lebih mudah merasa lelah dan lemah serta sering mengalami kejang atau kelainan saraf lainnya.
Prosedur Tes Imunitas untuk Mendeteksi Penyakit Lupus
Mengenal serangan lupus bisa sangat membantu untuk mencegah risiko, karena pengobatan bisa segera dilakukan. Selain dengan memperhatikan gejala yang muncul, lupus juga bisa dikenali melalui beberapa tes tertentu, salah satunya tes imunitas alias tes antibodi.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Lakukan Tes Imunologi?
Sebenarnya, tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan sebelum tes imunitas. Setelah menentukan rumah sakit dan tenaga medis yang pilihan, tes bisa segera dimulai. Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengambil sampel darah dari tubuh untuk kemudian diperiksa ke laboratorium.
Hasil tes positif adalah jika ditemukan antibodi anti-nuklear. Tapi, hasil tes positif belum tentu berarti kamu memiliki penyakit autoimun. Beberapa orang memiliki hasil tes positif tanpa memiliki penyakit autoimun, terutama wanita di atas 65 tahun.
Baca juga: Jenis Penyakit yang Bisa Dideteksi Lewat Tes Imunitas
Jaga selalu kesehatan dan kebugaran tubuh dengan mengonsumsi suplemen atau vitamin tambahan agar terhindar dari penyakit. Lebih mudah beli vitamin atau produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc. Dengan layanan Pharmacy Delivery, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan