Prosedur Pengobatan Degenerasi Makula Berdasar Jenisnya
Halodoc, Jakarta – Seiring bertambahnya usia, kemampuan melihat cenderung berkurang. Kondisi ini dikenal sebagai degenerasi makula atau age-related macular degeneration (ARMD). Bisakah degenerasi makula diobati? Ketahui faktanya di sini.
Baca Juga: Jenis-Jenis Degenerasi Makula yang Perlu Diketahui
Cara Diagnosis dan Pengobatan Degenerasi Makula
Jika kamu dicurigai mengidap degenerasi makula, dokter melakukan tes garis Amsler. Pengidap diminta untuk melihat beberapa gambar yang memiliki garis vertikal ataupun horizontal. Apabila ditemukan kelainan, dibutuhkan pemeriksaan lanjutan pada bagian belakang mata menggunakan alat khusus bernama oftalmoskopi. Bila perlu, dokter memotret belakang mata untuk melihat perubahan pada makula dengan optical coherence tomography atau fluorescein angiography.
Setelah diagnosis ditetapkan, pengidap mendapat pengobatan untuk memaksimalkan kualitas penglihatan dan mencegah komplikasi. Pada tahap awal, pengidap dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin, setidaknya enam bulan sekali. Agar penyakit tidak bertambah parah, pengidap perlu menerapkan gaya hidup sehat. Di antaranya adalah berhenti merokok, rutin berolahraga, menjaga berat badan tetap ideal, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Baca Juga: Gejala-Gejala Degenerasi Makula yang Perlu Diketahui
Apabila degenerasi makula bertambah parah, berikut ini pengobatan yang disarankan:
-
Pemasangan lensa buatan, tujuannya untuk membuat gambar lebih jelas dan besar di area tertentu.
-
Terapi laser untuk mencegah pengidap kehilangan penglihatan secara permanen.
-
Pemberian suntikan obat anti-vascular endothelial growth factor (VEGF). Obat ini diberikan dengan cara disuntikkan langsung ke bola mata, tujuannya untuk memperbaiki penglihatan dan mencegah penglihatan semakin buram.
Bagaimana jika gangguan penglihatan memburuk? Biasanya pengidap disarankan untuk menjalani rehabilitasi penglihatan. Hal ini membantu pengidap beradaptasi dengan perubahan pada penglihatannya. Agar hasil pengobatan yang dijalani maksimal, ada tips yang perlu dilakukan pengidap untuk menyesuaikan diri dengan perubahan penglihatan:
-
Menggunakan kaca pembesar atau membeli buku dengan ukuran huruf besar;
-
Mengubah tampilan layar alat elektronik menjadi lebih cerah;
-
Menggunakan bantuan sistem suara pada alat elektronik yang digunakan;
-
Mengganti lampu dengan yang lebih terang;
-
Meminta bantuan anggota keluarga atau teman untuk menyetir.
Kalau kamu berencana melakukan pemeriksaan medis, segera membuat janji dengan dokter secara online di rumah sakit pilihan di sini.
Baca Juga: Lansia Rentan Terkena Degenerasi Makula, Ini Alasannya
Kenali Tanda dan Gejala Degenerasi Makula
Degenerasi makula ditandai dengan penurunan lapang pandang sentral dan gangguan penglihatan lainnya. Kamu dianjurkan untuk segera bicara pada dokter Halodoc jika mengalami penurunan penglihatan seiring bertambahnya usia, apalagi jika disertai tanda dan gejala berikut.
-
Degenerasi makula kering, diawali dengan penumpukan zat sisa di bawah retina (drusen). Penumpukan drusen yang semakin banyak berpengaruh pada penglihatan sehingga jika dibiarkan, memicu degenerasi dan penipisan sel pada lapisan bagian luar retina. Gejala degenerasi makula jenis ini di antara lain, penglihatan samar dan kesulitan beradaptasi dengan cahaya redup.
Degenerasi makula basah, berkaitan dengan penurunan kondisi lapisan bagian luar retina. Kondisi ini disebabkan karena pertumbuhan pembuluh darah baru yang rapuh di belakang lapisan makula. Sifat pembuluh darah yang rapuh membuatnya mudah bocor dan mengeluarkan cairan atau darah. Gejala degenerasi makula jenis ini berupa titik buta yang lebih luas dan distorsi visual garis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan