Prosedur Pemeriksaan MRI untuk Deteksi PFPS
Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan MRI menjadi salah satu metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit patellofemoral pain syndrome (PFPS). Kondisi ini paling sering menyerang orang yang aktif berolahraga, seperti tenis, sepakbola, dan basket. Patellofemoral pain syndrome atau sindrom nyeri tempurung lutut menyebabkan munculnya rasa nyeri pada bagian bawah atau sekitar patellae karena perubahan sendi patellofemoral.
Patella adalah bagian tulang kecil yang berlokasi di lutut, sebelum sendi lutut, dan berfungsi sebagai pendukung kaki untuk bergerak dan berdiri. Bagian ini bertugas untuk mengurangi tekanan pada sendi lutut serta tulang rawan yang membungkus tulang pada sendi. Munculnya nyeri pada pengidap patellofemoral bisa memengaruhi salah satu atau kedua lutut.
Gejala utama yang muncul sebagai tanda penyakit patellofemoral pain syndrome adalah nyeri di belakang patella, dan terasa semakin menyakitkan ketika menjalani aktivitas yang membebani sendi patellofemoral, seperti jongkok, naik turun tangga, berlari, atau melompat. Selain nyeri, kondisi ini juga sering menyebabkan gejala lain muncul, seperti bengkak pada sendi lutut karena bertambahnya cairan sendi, lutut bunyi saat ditekuk, muncul nyeri setelah duduk lama dan ingin berdiri.
Baca juga: Pentingnya Pemanasan sebelum Olahraga untuk Cegah PFPS
Masih belum diketahui apa penyebab pasti kondisi ini, namun patellofemoral pain syndrome sering dikaitkan dengan benturan keras yang terjadi pada sendi lutut, tulang rawan, dan ligamen yang tertekan. Hal-hal itu kemudian menyebabkan nyeri dan degenerasi. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan benturan pada sendi, mulai dari berlebihan dalam menggerakkan sendi hingga cedera, termasuk retak atau pergeseran sendi. Risiko patellofemoral pain syndrome meningkat pada orang yang mengalami ketidakseimbangan antara otot dan paha.
Prosedur MRI untuk Mendeteksi PFPS
Karena gejala yang muncul bersifat umum dan bisa disalahartikan sebagai gejala penyakit lain, dibutuhkan pemeriksaan untuk mendeteksi dan memastikan PFPS. Salah satu prosedur pemeriksaan yang digunakan adalah magnetic resonance imaging alias MRI, yaitu pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan hasil gambar organ, tulang, dan jaringan di dalam tubuh secara rinci dan mendalam. MRI dilakukan sebagai alat bantu diagnosis untuk dokter.
Baca juga: Ketahui Prosedur Pemeriksaan MRI untuk Tulang dan Sendi
Umumnya, pemeriksaan MRI sering dilakukan untuk mendeteksi gangguan yang berkaitan dengan pemeriksaan terhadap otak, saraf tulang belakang, jantung, pembuluh darah, tulang, sendi, jaringan lunak, dan organ-organ tubuh lainnya.
Pemeriksaan ini akan membantu menghasilkan gambaran tulang dan sendi dengan resolusi yang tinggi, sehingga penyakit seperti PFPS bisa dideteksi. Dari hasil pemeriksaan tu, dokter bisa menentukan gangguan dan menemukan cara pengobatan yang tepat untuk masalah kesehatan tertentu.
Prosedur MRI dilakukan dengan bantuan alat khusus dan membutuhkan bantuan zat pewarna khusus yang disuntikkan melalui pembuluh darah. Zat pewarna ini akan membantu meningkatkan ketepatan gambar, sebagai hasil dari pemeriksaan. Sebelum melakukan pemeriksaan MRI, kamu bisa tetap makan maupun minum obat seperti biasanya.
Namun, ada beberapa kondisi yang mungkin membuat dokter menyarankan untuk melakukan hal yang sebaliknya. Pemeriksaan MRI dilakukan dengan menggunakan pakaian khusus yang sudah disediakan rumah sakit.
Baca juga: Begini Prosedur Melakukan Pemeriksaan MRI
Cari tahu lebih lanjut seputar prosedur pemeriksaan MRI untuk mendeteksi penyakit PFPS dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menyampaikan keluhan dan mengetahui kapan waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan MRI. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan