Pria Juga Bisa Kena Kanker Payudara
“Pria juga memiliki jaringan payudara, sehingga para pria juga berisiko mengalami kanker payudara. Nah, kanker payudara pada pria dapat dipicu oleh berbagai faktor risiko. Mulai dari riwayat keluarga yang mengidap kanker, hingga mengidap penyakit testis. Penyakit tersebut umumnya ditandai dengan munculnya benjolan keras di bawah puting sebagai gejala awalnya.”
Halodoc, Jakarta – Banyak orang mengira bahwa kanker payudara hanya dapat dialami oleh seorang wanita. Alhasil, banyak pria pada umumnya cenderung tidak mewaspadai penyakit tersebut. Padahal, kanker payudara juga berisiko menyerang para pria dan perlu diwaspadai sedari dini.
Sebab, penyakit tersebut dapat menyebar begitu cepat dan menyebabkan komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa. Lantas, mengapa pria juga dapat mengalami kanker payudara? Yuk ketahui alasannya di sini!
Alasan Pria Bisa Terkena Kanker Payudara
Meskipun tidak memiliki payudara yang sama seperti wanita, tapi para pria tetap memiliki jaringan payudara yang bertumbuh selama masa pubertas. Hanya saja, perkembangan jaringan payudara pada pria tidak sebanyak wanita. Nah, karena memiliki jaringan payudara, para pria juga berisiko mengalami kanker payudara, meskipun hal ini sangat jarang terjadi.
Perlu diketahui bahwa kanker payudara pada pria terjadi ketika sel-sel kanker berkembang atau terakumulasi lebih cepat dibanding sel sehat pada jaringan payudara kecil pria, lebih tepatnya di belakang puting. Sel-sel yang terakumulasi tersebut nantinya membentuk tumor yang dapat menyebar (bermetastasis) ke jaringan terdekat, seperti kelenjar getah bening atau ke bagian tubuh lainnya.
Sementara itu, kanker payudara pada pria lebih sering dialami oleh pria yang lanjut usia, yaitu sekitar usia 60–70 tahun. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kanker payudara pada pria juga bisa terjadi di usia berapa pun.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Payudara pada Pria
Hingga saat ini penyebab kanker payudara pada pria masih belum diketahui secara pasti. Kendati demikian, terdapat beberapa faktor yang diduga kuat dapat meningkatkan risiko seorang pria untuk terkena kanker payudara, seperti:
- Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker payudara, terutama saudara perempuan dekat.
- Pernah terkena paparan radiasi pada bagian dada.
- Mengalami pembesaran payudara (ginekomastia) akibat hormon atau obat perawatan, atau akibat infeksi dan racun.
- Mengonsumsi asupan estrogen.
- Mengidap sebuah kondisi genetik langka yang disebut sindrom Klinefelter.
- Pecandu alkohol.
- Mengidap penyakit hati yang parah (sirosis).
- Mengalami obesitas, dikaitkan dengan kadar estrogen yang lebih tinggi dalam tubuh, yang meningkatkan risiko kanker payudara pria.
- Terjadi mutasi atau kelainan genetik. Pria dengan gen BRCA2 berisiko lebih besar mengalami kanker payudara.
- Mengidap penyakit testis, seperti mumps orchitis, cedera testis, dan testis tidak turun.
Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa pria yang bekerja di lingkungan panas, seperti pabrik baja, berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Hal ini karena paparan suhu tinggi dalam jangka waktu yang lama bisa memengaruhi testis yang pada akhirnya berpengaruh pada hormon.
Selain itu, pria yang sering terkena uap bensin atau bahan bakar gas juga disebut-sebut memiliki risiko kanker payudara yang tinggi juga. Namun, butuh penelitian lebih lanjut untuk hal tersebut.
Kenali Gejala-Gejalanya
Gejala awal kanker payudara pada pria umumnya hampir sama dengan gejala kanker payudara pada wanita, yaitu adanya benjolan keras di salah satu payudara yang biasanya tidak terasa sakit. Benjolan ini biasanya muncul di bawah puting dan areola (lingkaran berwarna gelap di sekeliling puting). Selain itu, berikut ini beberapa gejala kanker payudara pada pria pada tahap awal yang perlu diwaspadai:
- Puting masuk ke dalam (retraksi);
- Puting mengeluarkan cairan; dan
- Puting menjadi keras, mengalami iritasi, dan terlihat sakit (korengan pada puting).
Gejala lain juga bisa muncul bila kanker sudah menyebar dari satu payudara ke bagian lain pada tubuh, seperti tulang, hati, atau paru-paru. Kondisi ini sering disebut juga dengan kanker payudara metastasis. Gejala kanker payudara yang sudah mencapai kondisi metastasis, antara lain:
- Nyeri pada tulang;
- Pembengkakan kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi di dalam atau sekitar ketiak;
- Merasa lelah sepanjang waktu;
- Mengalami napas pendek atau sesak napas; dan
- Kulit terasa gatal dan menguning pada kulit dan mata.
Pengobatan Kanker Payudara pada Pria
Pengobatan kanker payudara pada pria akan bervariasi, tergantung dari tingkat keparahan gejala dan stadium kanker tersebut. Nah, berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang dapat dianjurkan dokter, yaitu:
1. Operasi. Seperti mastektomi, yaitu pembedahan jaringan payudara secara menyeluruh, termasuk puting dan areola.
2. Terapi radiasi. Menggunakan sinar berenergi tinggi seperti sinar-X dan proton. Terapi ini bertujuan untuk membunuh sel kanker.
3. Terapi hormon. Jika kanker payudara dipicu oleh masalah keseimbangan hormon, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi hormon. Terapi ini biasanya dilakukan dengan konsumsi obat-obatan seperti tamoxifen.
4. Kemoterapi. Dokter juga mungkin akan merekomendasikan kemoterapi setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang mungkin telah menyebar ke bagian tubuh lain.
Nah, itulah alasan mengapa pria juga dapat terkena kanker payudara. Hal ini lantaran pria juga memiliki jaringan payudara, sehingga pria juga berisiko untuk mengalami kanker payudara. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar kanker kulit, kamu bisa tanya dokter spesialis melalui aplikasi Halodoc. Berikut adalah rekomendasi dokter spesialis yang siap menjawab semua pertanyaan kamu:
1. dr. Kiki Akhmad Rizki, Sp.B(K)Onk
Beliau merupakan seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Immanuel Bandung. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini, dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.
2. dr. Reza Musmarliansyah, Sp.B(K)Onk
Beliau merupakan seorang Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RSU Bunda Jakarta dan RS Omni Pulomas. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (IKABI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), International Member Society of Surgical Oncology ini bisa memberikan layanan konsultasi medis terkait pembedahan penyakit kanker.
3. Dr. dr. Ramadhan, Sp.B(K)Onk
Beliau merupakan seorang Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Jakarta Selatan. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dan Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) bisa memberikan layanan Konsultasi, dan Tindakan Bedah Onkologi (Kanker).
Segeralah menghubungi dokter agar kamu dapat mengurangi risiko gejala yang semakin memburuk. Yuk, download Halodoc sekarang!
Referensi: