Pola Makan yang Harus Diperhatikan Pengidap Hipertensi
Halodoc, Jakarta - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah faktor risiko paling umum yang bisa dicegah untuk penyakit jantung. Obat-obatan, termasuk penghambat enzim pengubah angiotensin, biasanya digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Perubahan gaya hidup, termasuk modifikasi pola makan, juga membantu menurunkan tekanan darah ke kisaran optimal dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Menjalani pola makan sehat disarankan untuk semua orang dengan hipertensi. Penelitian menunjukkan, mengonsumsi makanan tertentu, terutama makanan yang tinggi nutrisi spesifik, seperti kalium dan magnesium dapat mengatasi hipertensi. Seperti apa pola makan sehat yang harus dijalani pengidap hipertensi?
Baca juga: 9 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Darah Tinggi
Pola Makan DASH untuk Pengidap Hipertensi
Membuat perubahan pada pola makan adalah cara yang terbukti membantu mengontrol tekanan darah tinggi. Pola makan yang sehat juga bisa membantu menurunkan berat badan dan menurunkan kemungkinan penyakit jantung dan stroke.
Saat berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc, dokter akan merujuk ke dokter spesialis gizi yang bisa membantu kamu membuat pola makan yang sehat. Diet rendah garam Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) adalah salah satu pola makan yang direkomendasikan untuk pengidap hipertensi.
Pola makan DASH terbukti membantu menurunkan tekanan darah. Efeknya pada tekanan darah terkadang terlihat dalam beberapa minggu. Pola makan ini kaya nutrisi dan serat yang penting untuk tubuh. Hal ini termasuk makanan yang lebih tinggi kalium, kalsium, magnesium, serta lebih rendah natrium (garam).
Baca juga: Bisakah Darah Tinggi Diobati secara Alami?
Adapun tujuan pola makan DASH, yaitu:
- Membatasi natrium tidak lebih dari 2.300 miligram sehari.
- Mengurangi lemak jenuh hingga tidak lebih dari 6 persen kalori harian dan total lemak hingga 27 persen kalori harian. Produk susu rendah lemak bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah sistolik.
- Saat memilih lemak, pilihlah minyak tak jenuh tungga, seperti minyak zaitun atau minyak kanola.
- Pilih buah dan sayuran segar setiap hari, kaya kandungan kalium dan serat.
- Konsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, atau polong-polongan setiap hari.
- Pilih protein dalam jumlah sedang (tidak lebih dari 18 persen dari total kalori harian. Ikan, unggas tanpa kulit, dan produk kedelai adalah sumber protein terbaik.
- Sasaran nutrisi lainnya dalam diet DASH termasuk membatasi karbohidrat hingga 55 persen dari kalori harian dan kolesterol makanan hingga 150 miligram.
Tanyakan pada dokter spesialis gizi sebelum kamu meningkatkan kalium dalam makanan atau menggunakan pengganti garam. Seseorang yang memiliki masalah ginjal atau yang mengonsumsi obat-obatan tertentu harus berhati-hati mengenai berapa banyak kalium yang dikonsumsi.
Perlu diketahui, pola makan DASH dikembangkan secara khusus untuk pengidap hipertensi yang sedang berupaya menurunkan tekanan darah tinggi. Melansir dari American Heart Association, pembacaan tekanan darah yang lebih tinggi dari 130 milimeter merkuri (mmHg) untuk tekanan darah sistolik dan lebih tinggi dari 80 mmHg untuk diastolik dianggap tinggi.
Baca juga: Mengenal Tekanan Darah Normal pada Pria dan Wanita
Secara khusus, pola makan DASH memenuhi persyaratan rendah natrium (garam) yang bisa membuat seseorang bisa mengelola hipertensi yang dimiliki. Artinya, pola makan ini baik diterapkan untuk pengidap hipertensi atau memiliki riwayat penyakit jantung pribadi atau keluarga, serta orang yang mungkin berisiko terkena diabetes tipe 2 atau sedang mengelola kondisi tersebut.
Ingat juga bahwa makan sehat bukan berarti tidak mengonsumsi makanan yang kamu suka sekali. Terpenting adalah memahami batasannya. Kamu bisa mengonsumsi makanan yang lebih sehat dengan banyak variasi dan seimbang untuk menjaga pola makan tetap bergizi.