Pola Hidup Sehat untuk Bumil yang Mengidap Lupus
Halodoc, Jakarta – Bisakah ibu hamil pengidap lupus melahirkan dengan normal dan tetap sehat? Jawabannya adalah bisa, asalkan bumil dengan lupus menerapkan pola hidup sehat yang direkomendasikan oleh dokter.
Makanan dengan kandungan omega-3 menjadi salah satu bagian penting dalam pola hidup sehat bumil pengidap lupus. Selain itu, mengonsumsi makanan mengandung kalsium juga satu yang tidak bisa diluputkan karena pengidap lupus rentan mengalami penipisan tulang. Selengkapnya mengenai panduan hidup sehat untuk bumil dengan lupus ada di bawah ini!
Makanan dan Pola Pikir Sehat
Tidak hanya pola makan saja yang harus dijaga, tetapi juga pola pikir menjadi bagian yang tidak kalah penting untuk diperhatikan. Menurut Catherine Monk, seorang psikolog medis dari Universitas Columbia di New York, kesehatan psikologis bumil dapat memengaruhi kesehatan anaknya.
Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, terutama selama kehamilan. Ini tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik ibu, tetapi juga kesehatan anak. Bayi dengan ibu yang tertekan secara psikologis dapat memiliki lebih sedikit koneksi antara amigdala dan korteks prefrontal pada otak yang merupakan tanda awal dari kurangnya kontrol kognitif atas emosi. Karena itu, bumil perlu belajar mengelola stres dengan sewajarnya.
Baca juga: Akhirnya, Penyebab Penyakit Lupus Kini Terungkap
Kunci kehamilan sehat untuk pengidap lupus adalah ketika penyakit bisa dikendalikan. Pemeriksaan yang rutin sedini mungkin diperlukan untuk merencanakan kehamilan sehat. Sebenarnya buat pasangan dengan istri pengidap lupus harus merencanakan kehamilan jauh-jauh hari, bahkan enam bulan sebelumnya.
Sedang hamil saat penyakit lupus lagi aktif-aktifnya dapat menyebabkan keguguran, bayi meninggal saat dilahirkan, serta masalah kesehatan lainnya baik untuk ibu dan janin dalam kandungan.
Kehamilan menjadi sangat berisiko bagi bumil dengan kondisi lupus tertentu. Ini termasuk kondisi kesehatan dengan tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru, gagal jantung, gagal ginjal kronis, atau riwayat preeklampsia.
Jika kehamilan menjadi prioritas, pasangan perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan yang mengelola kehamilan berisiko tinggi termasuk bumil dengan lupus. Butuh informasi lebih jelas mengenai kondisi lupus pada ibu hamil, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk pasangan. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor pasangan bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Bumil dengan Lupus
Bumil dengan lupus perlu ekstra perawatan, untuk itu berikut adalah beberapa hal yang direkomendasikan untuk dilakukan.
Baca juga: Waspada, Lupus Bisa Menyerang Ibu Hamil
- Melakukan Kunjungan Rutin
Melakukan pemeriksaan dokter yang intens dapat membantu mengidentifikasi kelainan serta memantau pertumbuhan bayi. Perlu diketahui kalau sekitar 25 persen kehamilan dengan lupus dapat menyebabkan kelahiran prematur. Dan 20–30 bumil dengan lupus kerap mengalami preeklampsia.
Oleh karena itu, kunjungan ke dokter adalah hal yang paling penting. Dokter dapat memantau pertumbuhan bayi melalui sonogram atau ultrasonografi, sehingga jika pun terjadi masalah dapat segera ditangani.
- Amati Perubahan
Perhatikan tanda-tanda flare lupus atau kekambuhan. Tanda-tanda kekambuhan bisa diketahui dari pembengkakan sendi dan akumulasi cairan, ruam wajah, dan rambut rontok.
- Cukup Istirahat
Bumil dengan lupus bisa menjadi suatu tantangan. Istirahat yang cukup menjadi sesuatu yang penting. Menjaga berat badan tetap seimbang dengan penerapan pola makan sehat adalah suatu keharusan.
- Mempersiapkan Diri dari Kemungkinan Kelahiran Prematur
Sekitar 50 persen kehamilan pada wanita dengan lupus akan mengalami kelahiran prematur akibat komplikasi yang berhubungan dengan lupus. Meskipun prematur bisa menimbulkan risiko bagi bayi, tetapi sebagian besar masalah dapat ditangani dengan baik di rumah sakit terakreditasi dan dokter yang paham mengenai komplikasi kelahiran akibat lupus.