Perokok Pasif juga Berisiko Terkena Kanker Paru
Halodoc, Jakarta – Hindari lingkungan yang memiliki kualitas udara kurang baik, khususnya yang banyak terpolusi dengan asap rokok. Orang-orang yang sering terpapar asap rokok nyatanya lebih rentan mengalami penyakit kanker paru.
Kanker paru adalah kondisi dimana sel kanker menyerang paru-paru kamu. Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga berisiko mengalami kondisi kanker paru.
Baca juga: Alasan Rokok Bisa Jadi Penyebab Kanker
Inilah Alasan Perokok Pasif Rentan Kanker Paru
Perokok pasif bisa mengalami penyakit kanker paru pada kesehatannya. Zat kimia yang terdapat dalam rokok dapat menempel di mana saja, termasuk pada pakaian maupun tembok. Sehingga, perokok pasif dapat menghirup racun karsinogen yang menjadi penyebab kanker paru.
Kondisi ini sering tidak disadari oleh perokok pasif sehingga mereka menganggap bahwa tidak memiliki kebiasaan merokok akan menghindari mereka dari penyakit kanker paru. Orang yang tidak merokok dan menjadi perokok pasif juga rentan dengan penyakit kanker paru. Hindari paparan asap rokok langsung maupun tidak langsung karena membahayakan kesehatanmu.
Hal yang paling penting adalah jauhkan anak-anak dari paparan asap rokok. Bagi orangtua yang memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya hindari kebiasaan ini karena banyak dampak buruk pada kesehatan. Kamu bisa berdiskusi pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui cara berhenti merokok atau menghindari penyakit kanker paru.
Baca juga: Merokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru
Inilah Gejala Kanker Paru
Semakin awal gangguan kesehatan terdeteksi dalam tubuh, semakin mudah pula pengobatan dilakukan. Namun sayangnya, kanker paru tidak menunjukkan gejala pada awal perkembangan penyakit ini. Pengidap kanker paru mengetahui kondisi kesehatan ketika kanker paru sudah memasuki gejala yang cukup parah dan sudah menyebar pada organ tubuh yang lain.
Tidak ada salahnya untuk mengetahui gejala yang dialami oleh pengidap kanker paru, seperti:
-
Rasa nyeri dada yang terus menerus;
-
Batuk yang semakin memburuk dari hari ke hari;
-
Mengalami gangguan pernapasan;
-
Mengi;
-
Adanya darah dalam dahak yang dikeluarkan;
-
Mengalami permasalahan dalam menelan;
-
Suara yang serak;
-
Mengalami penurunan nafsu makan yang disertai dengan penurunan berat badan;
-
Adanya pembesaran kelenjar getah bening dalam dada.
Jika mengalami beberapa dari gejala di atas, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit terdekat atau sesuai pilihan, caranya lihat di sini.
Hindari Faktor Risiko yang Meningkatkan Kanker Paru
Rokok menjadi penyebab utama dari kanker paru. Kebiasaan merokok ataupun paparan asap rokok secara langsung meningkatkan risiko penyakit kanker paru. Selain rokok, ketahui faktor lainnya yang dapat berisiko membuat seseorang mengalami kondisi kanker paru.
Tinggal atau bekerja pada lingkungan yang memiliki kualitas udara yang buruk dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit kanker paru. Tidak hanya itu, menjalani radioterapi rentan berisiko dengan penyakit kanker paru.
Baca juga: Hentikan Kebiasaan Merokok untuk Mencegah Kanker Paru
Kanker menjadi salah satu penyakit yang terjadi akibat adanya faktor genetik atau keturunan, termasuk juga kanker paru. Risiko seseorang untuk mengalami kanker paru lebih tinggi jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker paru sebelumnya.
Pencegahan untuk penyakit kanker paru nyatanya bisa dicegah dengan berhenti merokok, memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, olahraga secara rutin serta melakukan pemeriksaan rutin.