Perlukah Transplantasi Tulang untuk Avascular Necrosis?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   17 Juni 2020
Perlukah Transplantasi Tulang untuk Avascular Necrosis?Perlukah Transplantasi Tulang untuk Avascular Necrosis?

Halodoc, Jakarta - Agar bisa berfungsi optimal, seluruh jaringan tubuh memerlukan pasokan darah yang mengandung nutrisi dari makanan dan oksigen. Itulah sebabnya ketika terjadi sumbatan pada aliran darah, akan ada berbagai masalah pada organ tubuh. Salah satu masalah yang bisa timbul akibat tersumbatnya aliran darah adalah avascular necrosis. 

Avascular necrosis adalah kondisi ketika pasokan darah ke tulang hilang sementara atau permanen. Akibatnya jaringan tulang akan mengalami kerusakan secara perlahan (necrosis). Jika dibiarkan, tulang akan perlahan menjadi keropos, meradang, dan pada beberapa kasus dapat juga menyebabkan kelumpuhan, tergantung bagian tulang yang terpengaruh.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali Gejala Nekrosis Avaskular

Transplantasi Tulang Jadi Pilihan Pengobatan Avascular Necrosis

Avascular necrosis perlu segera ditangani, agar tidak menyebabkan kerusakan tulang yang berakibat fatal. Pengobatan untuk avascular necrosis terbagi menjadi dua, yaitu konservatif dan pembedahan. Untuk menentukan jenis pengobatan apa yang paling tepat, dokter biasanya akan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti usia, tingkat kerusakan tulang, lokasi tulang yang terkena, dan status kanker.

Pengobatan konservatif untuk avascular necrosis meliputi:

  • Pemberian obat-obatan, untuk mengurangi rasa sakit.
  • Mengurangi berat badan untuk meminimalisir tekanan dan kerusakan pada persendian yang menahan berat tubuh.
  • Melatih persendian secara teratur agar sirkulasi darah pada persendian lancar.
  • Stimulasi listrik, dilakukan untuk menginduksi pertumbuhan tulang.

Namun, perlu diketahui bahwa pengobatan konservatif untuk avascular necrosis hanya bertujuan untuk mengurangi gejala seperti nyeri atau menjaga persendian dapat bergerak bebas. Pengobatan ini tidak dapat menyembuhkan penyebab utama terjadinya avascular necrosis.

Baca juga: Beginilah Cara Diagnosis Nekrosis Avaskular

Untuk mengatasi avascular necrosis lebih efektif, atau jika kondisi sudah sangat parah, diperlukan pengobatan dengan operasi. Salah satunya adalah transplantasi tulang. Prosedur transplantasi tulang untuk mengatasi avascular necrosis dapat membantu memperkuat tulang yang mengalami kerusakan. Prosedur ini melibatkan pengambilan bagian tulang yang sehat dari bagian tubuh lain.

Selain transplantasi tulang, pengobatan dengan operasi untuk avascular necrosis lainnya adalah:

  • Dekompresi inti. Prosedur ini dilakukan dengan cara menghilangkan bagian dari lapisan tulang. Selain bisa mengurangi rasa sakit, ruang ekstra dalam tulang yang dihasilkan prosedur ini dapat merangsang produksi jaringan tulang yang sehat dan pembuluh darah baru.
  • Pembentukan tulang (osteotomy). Prosedur pembentukan tulang akan menghilangkan irisan tulang di atas atau bawah sendi penumpu. Hal ini bertujuan untuk membantu menggeser beban pada tulang yang rusak. 
  • Penggantian sendi. Jika tulang yang mengalami kerusakan menjadi remuk atau pilihan pengobatan lain tidak ada yang membantu, dokter mungkin akan menyarankan operasi penggantian sendi, untuk mengganti bagian sendi yang rusak dengan suku cadang plastik atau logam.

Itulah beberapa pilihan pengobatan untuk avascular necrosis. Soal metode mana yang paling tepat, kamu perlu mendiskusikannya dengan dokter. Jadi, jika kamu mengalami gejala avascular necrosis atau keluhan rasa sakit pada area tulang, segera download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, guna melakukan pemeriksaan.

Baca juga: Kenali Prosedur Operasi untuk Mengatasi Nekrosis Avaskular

Mengapa Avascular Necrosis Bisa Terjadi?

Seperti disebutkan di awal, avascular necrosis terjadi akibat terganggu atau tersumbatnya pasokan darah ke tulang. Sumbatan tersebut pada umumnya dipicu oleh penumpukan kolesterol. Selain itu, obat jenis kortikosteroid yang diberikan selama pengobatan kanker juga dapat memengaruhi tulang dan pembuluh darah, sehingga memicu terjadinya avascular necrosis.

Sementara itu, faktor-faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya avascular necrosis adalah menerima pengobatan tulang dengan dosis radiasi yang tinggi. Misalnya pengobatan dengan radiasi orthovoltage, yang umum digunakan sebelum 1970. Avascular necrosis juga sering terjadi setelah seseorang selesai menjalani terapi kanker atau kemoterapi.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Avascular Necrosis (Osteonecrosis).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Avascular necrosis - Diagnosis and treatment.
Healthline. Diakses pada 2020. Avascular Necrosis (Osteonecrosis): Treatment, Causes, and More.