Perlu Waspada Komplikasi Akibat Diare Kronis
“Diare kronis yang tidak ditangani dengan tepat bisa memicu beragam komplikasi. Pada tingkat yang parah, penyakit ini bahkan bisa menyebabkan kematian. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara penanganan diare agar terhindar dari komplikasinya.”
Halodoc, Jakarta – Diare kronis terjadi saat seseorang mengalami gangguan pencernaan yang menyebabkan sering buang air besar. Kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu lama dan tidak boleh disepelekan begitu saja. Pasalnya, diare yang tidak mendapatkan penanganan bisa memicu kondisi yang lebih buruk dan berujung pada komplikasi.
Pada tingkat yang parah, kondisi ini bahkan bisa menyebabkan pengidapnya kehilangan nyawa. Menurut data dari WHO, diare setidaknya menyebabkan 1,5 juta kematian tiap tahunnya, terutama pada anak-anak. Diare adalah penyakit yang umum terjadi dan biasanya akan sembuh. Karena itu, gangguan kesehatan ini seringkali diabaikan, padahal diare kronis sebenarnya harus diwaspadai!
Baca juga: 7 Cara Tepat Menghentikan Diare
Komplikasi Diare Kronis
Mungkin sulit dipercaya, mengapa penyakit yang terbilang “ringan” dan umum ini bisa menyebabkan begitu banyak kematian. Namun, begitulah faktanya, oleh sebab itu jangan sekali-sekali menganggap remeh penyakit ini. Terutama jika yang terjadi adalah diare kronis alias diare yang terjadi dalam jangka waktu panjang. Biasanya kondisi ini berlangsung selama lebih dari dua minggu.
Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa memicu komplikasi. Pada dasarnya, komplikasi yang disebabkan diare kronis beragam. Semuanya bergantung pada usia dan kondisi kesehatan pengidapnya. Contoh, diare kronis yang dialami orang yang mengalami penurunan sistem imun bisa menyebabkan malnutrisi.
Oleh sebab itu, jangan main-main dengan diare kronis. Sebenarnya komplikasi yang disebabkan diare dan diare kronis tak berbeda jauh. Namun, tingkat kefatalannya jelas berbeda. Nah, berikut ini beberapa komplikasi yang disebabkan diare atau diare kronis.
- Infeksi berat yang dapat meluas ke organ lain dan seluruh tubuh (sepsis).
- Iritasi pada kulit sekitar anus akibat pH tinja yang asam pada diare yang disebabkan intoleransi laktosa.
- Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang dapat berakibat menurunnya kekebalan tubuh anak.
- Ketidakseimbangan elektrolit oleh karena elektrolit ikut terbuang bersama air yang keluar saat diare, yang dapat ditandai dengan lemas, lumpuh, hingga kejang.
- Dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh, dari ringan hingga berat.
- Diare kronis bisa menyebabkan urine berwarna gelap, demam, muntah, pusing, dan lemas.
- Mengancam nyawa, komplikasi utama dan paling fatal dari diare kronis adalah dehidrasi berat akibat kehilangan cairan dalam jumlah banyak. Dehidrasi yang tak ditangani dengan baik bisa menyebabkan kematian.
Baca juga: Makanan yang Tepat saat Anak Diare
Beragam Penyebab yang Harus Diwaspadai
Pada dasarnya, diare kronis ini disebabkan oleh gangguan pada saluran pencernaan yang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Namun, infeksi oleh parasit, bakteri, dan virus, paling sering menjadi biang keladinya. Meski begitu, ada pula beberapa hal yang bisa menyebabkan diare kronis, contohnya:
- Gangguan pada usus besar;
- Gangguan pada pankreas;
- Keracunan makanan;
- Terapi radiasi;
- Tumor;
- Diabetes;
- Efek samping obat-obatan, seperti obat maag, obat pencahar, antibiotik, hingga kemoterapi;
- Efek samping operasi daerah perut;
- Penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn;
- Alergi;
- Intoleransi tubuh terhadap beberapa makanan dan minuman. Seperti susu sapi atau protein kedelai;
- Gangguan tiroid, contohnya hipertiroidisme;
- Gangguan sistem imun; dan
- Penyakit keturunan, misalnya yang bisa menyebabkan defisiensi enzim tertentu.
Jika gejala diare semakin parah, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Pakai aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit terdekat yang bisa dikunjungi. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!