Perlu Tahu Penanganan Operasi pada Bayi dengan Stenosis Pilorus

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 April 2020
Perlu Tahu Penanganan Operasi pada Bayi dengan Stenosis PilorusPerlu Tahu Penanganan Operasi pada Bayi dengan Stenosis Pilorus

Halodoc, Jakarta - Stenosis piloris adalah kelainan yang terjadi sistem pencernaan bayi yang menghalangi makanan memasuki usus kecil. Kondisi ini dapat mengakibatkan bayi tidak bisa mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkannya, mengalami penurunan berat badan, bahkan bukan tidak mungkin dapat berakibat fatal. Karena itu, stenosis piloris perlu diatasi segera dengan melakukan operasi. Yuk, cari tahu seperti apa prosedur operasi pada bayi yang mengalami stenosis piloris di bawah ini.

Apa itu Stenosis Pilorus?

Stenosis pilorus adalah kondisi langka di mana saluran pilorus menjadi sempit. Penyempitan terjadi lantaran otot-otot pilorus menebal sehingga menghalangi makanan untuk memasuki ke usus bayi. Saluran pilorus tersebut seharusnya berfungsi membawa makanan dan minuman yang berisi nutrisi untuk dibawa dari lambung menuju usus dua belas jari.

Apabila penyempitan semakin parah, maka nutrisi tidak mampu masuk ke usus dua belas jari dan makanan tidak dapat dicerna secara sempurna. Bayi yang mengalami kondisi ini mengalami beberapa hal, seperti muntah yang menyembur, dehidrasi, berat badan yang semakin turun, dan merasa lapar setiap saat dengan menunjukkan keinginan untuk menyusui.

Baca juga: 4 Gangguan Perut yang Rentan Menyerang Anak

Seberapa Umum Bayi Terserang Penyakit Ini?

Penyakit ini jarang terjadi, setidaknya hanya 2 hingga 3 kasus pada 1000 kelahiran. Gangguan biasanya muncul saat bayi berusia 2 hingga 8 minggu, tetapi beberapa keluhan bisa terjadi saat bayi menginjak usia 6 bulan.

Baca juga: Kelahiran Bayi Prematur, Benarkah Jadi Penyebab Stenosis Pilorus?

Prosedur Operasi untuk Menangani Penyakit Stenosis Pilorus

Untuk mengatasi stenosis pilorus, operasi seringkali menjadi pilhan tindakan yang dilakukan. Pada hari yang sama setelah diagnosis dipastikan, prosedur operasi (pyloromyotomy) juga akan langsung dijadwalkan. Bila bayi mengalami dehidrasi atau memiliki kadar elektrolit yang tidak seimbang, ia akan diberikan cairan dan nutrisi melalui infus sebelum dioperasi.

Pada prosedur pyloromyotomy, tim bedah akan memotong lapisan luar otot pilorus yang mengalami penebalan agar lapisan dalam otot dapat menonjol keluar sehingga saluran pilorus akan terbuka. Pyloromyotomy juga sering dilakukan dengan menggunakan operasi invasif minimal.

Sebuah alat yang ramping bernama laparoskopi akan dimasukkan melalui sayatan kecil yang dibuat di dekat pusar bayi. Pemulihan dari prosedur laparoskopi biasanya lebih cepat daripada pemulihan dari operasi tradisional. Selain itu, operasi invasif minimal ini juga meninggalkan bekas luka yang lebih kecil.

Operasi untuk menangani stenosis pilorus pada bayi tergolong singkat, tetapi bayi biasanya harus dirawat setidaknya 1 hingga 2 hari di rumah sakit. Bayi yang telah berhasil melewati operasi ini, tidak akan langsung sembuh total sebab lambungnya masih harus menyesuaikan diri hingga beberapa waktu. Oleh karena itu, dokter biasanya akan memberikan obat penahan rasa sakit untuk bayi.

Setelah operasi, bayi mungkin juga akan diberikan cairan intravena selama beberapa jam. Kemudian, ibu baru bisa menyusui bayi lagi setelah 12-24 jam. Si Kecil mungkin ingin menyusu lebih sering setelah saluran pencernaannya diperbaiki. Pada beberapa bayi, muntah juga dapat terjadi selama beberapa hari setelah operasi.

Orangtua perlu mewaspadai kemungkinan komplikasi yang bisa terjadi dari operasi stenosis pilorus, yaitu perdarahan dan infeksi. Namun, komplikasi tersebut sangat jarang terjadi dan operasi biasanya memberikan hasil yang sangat baik pada kondisi bayi.

Baca juga: Bagaimana Cara Mendiagnosis Stenosis Pilorus?

Nah, itulah penjelasan mengenai operasi yang dilakukan untuk menangani stenosis pilorus pada bayi. Selalu periksa kondisi kesehatan Si Kecil dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Ibu dapat menggunakan layanan Chat with a Doctor dan berbicara dengan dokter melalui pilihan komunikasi Chat, dan Voice/Video Call untuk mendiskusikan masalah kesehatan yang dialami Si Kecil. Segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Pyloric stenosis.