Perlu Tahu, Ini Prosedur Pemeriksaan USG 3D
Halodoc, Jakarta - USG merupakan sebuah teknik sonografi untuk menelisik dan mendiagnosis kondisi kesehatan seseorang, termasuk kondisi janin dalam kandungan. USG sendiri memiliki berbagai versi, seperti 2D (dua dimensi), USG 3D (tiga dimensi), dan 4D (empat dimensi).
Umumnya, pemeriksaan USG yang dilakukan adalah 2D untuk mengetahui kondisi janin. Tapi, belakang ibu hamil mulai banyak ditawarkan USG 3D maupun 4D sebagai pemeriksaan tambahan yang bisa dipilih.
Baca juga:USG 2D, 3D dan 4D, Apa Bedanya?
Menyoal USG 3D, seperti apa sih prosedur pemeriksaannya?
Hanya dalam Beberapa Menit
Prosedur USG 3D dilakukan dengan membaringkan ibu hamil di meja pemeriksaan, kemudian dokter spesialis kandungan atau teknisi USG akan mengoleskan gel di perutnya. Selanjutnya, transduser ditempelkan dan diputar di permukaan perut wanita hamil untuk mendapatkan visualisasi janin yang baik. Durasi pemeriksaan bergantung posisi janin.
Prosedur ini bisa berlangsung dalam beberapa menit yang bergantung pada posisi janin. Ibu hamil yang menjalani prosedur ini tanpa merasakan sakit atau ketidaknyamanan. Setelah usai, ibu hamil bisa mencetak dan membawa pulang hasil gambar 3D yang didapat.
Baca juga:Ibu Hamil, Pilih USG 3D atau USG 4D?
USG 3D tidak menggunakan radiasi pengion (seperti, sinar X), sehingga prosedur ini cenderung aman bagi wanita hamil. Tapi, pemeriksaan kehamilan dengan USG 3D tidak boleh dilakukan terlalu sering. Beberapa organisasi kesehatan internasional menyebutkan, paparan USG yang terlalu sering mungkin tidak baik bagi janin.
Paparan radiasi USG dalam waktu lama tetap berpotensi membahayakan janin, sehingga hanya boleh dilakukan untuk beberapa alasan medis dan oleh tenaga kesehatan profesional. Radiasi USG berlebih yang masuk ke tubuh bisa menimbulkan panas serta membentuk kantung udara di jaringan dan cairan tubuh.
Manfaat USG Janin
Ingat, ibu hamil amat tidak disarankan untuk melakukan USG tanpa tujuan medis, apalagi dilakukan oleh tenaga non-profesional. Lalu, manfaat apa sih yang diperoleh dari pemeriksaan ini?
Menurut kacamata kedokteran, USG 3D dan 4D lebih detail dan efektif ketimbang 2D. Misalnya, dalam melihat kelainan atau cacat lahir yang terjadi pada janin. Contohnya, bibir sumbing yang akan sulit terlihat pada USG standar atau 2D. Selain itu, USG 3D juga bisa melihat jantung dan organ internal lainnya.
Nah, berikut manfaat USG janin, baik 2D, 3D, ataupun 4D:
-
Memastikan kehamilan dan lokasi janin.
-
Menentukan usia kehamilan.
-
Mengetahui jumlah janin dalam kandungan, seperti mendeteksi kehamilan kembar.
-
Mendeteksi kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
-
Mengidentifikasi cacat lahir pada janin.
-
Mengevaluasi pertumbuhan janin selama kehamilan.
-
Memantau pergerakan dan denyut jantung janin.
-
Mengevaluasi kondisi plasenta dan cairan ketuban.
Baca juga:Inilah Perbedaan antara USG 3D dan USG 4D
Bagaimana dengan waktu untuk melakukan pemeriksaan USG 3D atau 4D? Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan ketika usia kandungan masuk minggu ke-26 hingga ke-30 masa kehamilan. Pasalnya, lapisan lemak di bawah kulit janin masih amat tipis, ketika usia kehamilan masih di bawah 26 minggu. Alhasil, pemeriksaan USG 3D atau 4D hanya akan menunjukkan bagian tulang bayi.
Mau tau lebih jauh mengenai pemeriksaan USG 2D, 3D, hingga 4D? Ibu bisa kok bertanya langsung kepada dokter spesialis kandungan melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!