Perlu Tahu, Ini Gunanya Tes Fungsi Ginjal
Halodoc, Jakarta – Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi menyaring darah dari zat buangan (limbah). Sebanyak 200 liter darah disaring oleh ginjal per hari, dan sisanya dibuang melalui urine. Jika terjadi kerusakan, proses penyaringan limbah dalam tubuh terganggu dan menyebabkan masalah kesehatan, seperti pembengkakan di pergelangan kaki, sesak napas, sulit tidur, mudah lelah, mual, dan muntah.
Baca Juga: Cari Tahu Pentingnya Fungsi Ginjal bagi Tubuh
Terdapat 4 Cara Tes Fungsi Ginjal
Tes fungsi ginjal dilakukan untuk memeriksa kondisi ginjal dan mendeteksi risiko penyakit. Kamu dianjurkan melakukan tes ini jika ada riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, serta mengidap penyakit diabetes, hipertensi, dan jantung. Tes fungsi ginjal idealnya dilakukan satu kali dalam setahun. Berikut empat cara tes fungsi ginjal yang perlu diketahui:
1. Tes Darah
Disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR). Tes darah dilakukan untuk mengukur efektivitas bagian-bagian ginjal dalam membuang limbah dan kelebihan cairan dalam darah. Pada tes ini, darah akan diuji untuk melihat kadar serum kreatinin berdasarkan usia, berat badan, jenis kelamin dan ukuran tubuh. Kadar kreatinin normal berkisar 90 atau lebih. Jika kurang dari 60, ada potensi kerusakan yang membuat ginjal tidak berfungsi optimal.
2. Tes Pencitraan
Dilakukan jika hasil tes darah kurang dari 60 dan dokter mencurigai adanya batu ginjal, tumor, atau penyebab sakit ginjal lainnya. Tes pencitraan yang dilakukan berupa USG dan CT scan. Pemeriksaan USG menggunakan gelombang suara untuk mendapatkan gambaran kondisi ginjal. Sedangkan CT scan dilakukan menggunakan pewarna kontras untuk menghasilkan gambar ginjal. Hasil tes pencitraan bisa menunjukkan adanya kelainan ukuran dan posisi ginjal, serta penyebab gangguan fungsi ginjal.
3. Biopsi Ginjal
Dilakukan untuk mengevaluasi jumlah kerusakan pada ginjal dan mencari penyebab tidak optimalnya transplantasi ginjal. Biopsi dilakukan menggunakan jarum tipis untuk mengambil sampel jaringan ginjal, lalu memeriksanya di bawah mikroskop.
4. Tes Urine
Tujuannya untuk melihat kadar albumin yang ikut larut bersama urine. Albumin seharusnya berada dalam darah dan tidak dikeluarkan lewat urine, sehingga keberadaannya dalam urine bisa menandakan adanya gangguan fungsi ginjal. Tes urine untuk cek fungsi ginjal dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui uji dipstick urine dan perbandingan kadar kreatinin.
Uji dipstick dilakukan dengan mencelupkan strip ke dalam sampel urine. Perubahan warna pada strip tersebut menandakan urine kelebihan protein, darah, nanah, bakteri, dan gula akibat kerusakan ginjal. Sedangkan perbandingan kadar kreatinin dilakukan dengan membandingkan jumlah albumin dan kreatinin dalam urine selama 24 jam. Jika hasilnya melebihi 30 miligram per gram, ada potensi gangguan fungsi ginjal.
Baca Juga: Gagal Ginjal Kronis Perlu Cuci Darah
Jaga Fungsi Ginjal dengan Menerapkan Gaya Hidup Sehat
1. Perhatikan Asupan Garam Harian
Konsumsi garam berlebih mengganggu keseimbangan mineral dalam darah, sehingga memberatkan kerja ginjal. Asupan garam harian yang dianjurkan sebanyak 5 gram atau setara dengan 1 sendok teh.
2. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Misalnya dengan perbanyak minum air putih, serta konsumsi buah dan sayuran. Kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda, tergantung pada jenis kelamin, usia, dan aktivitas fisik harian. Namun secara umum, kebutuhan cairan tiap orang setara dengan 8 gelas air putih per hari.
3. Rutin Berolahraga
Selain menjaga kebugaran tubuh, olahraga membantu mengendalikan tekanan darah yang berdampak positif pada kesehatan ginjal. Lakukan olahraga secara rutin dengan intensitas bertahap (rendah ke tinggi), setidaknya 20 menit per hari.
Baca Juga: 6 Jenis Olahraga untuk Pengidap Sakit Ginjal
Jika kamu mencurigai perubahan warna dan tekstur urine, segera bicara pada dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebabnya. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan