Perlu Tahu, Ini Cara Mengobati Trikotilomania

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Februari 2019
Perlu Tahu, Ini Cara Mengobati TrikotilomaniaPerlu Tahu, Ini Cara Mengobati Trikotilomania

Halodoc, Jakarta – Punya kegemaran mencabuti rambut tanpa sadar? Jika iya, bisa jadi kamu mengidap trikotilomania, gangguan mental yang membuat pengidapnya mencabuti rambut terus-menerus. Pengidap trikotilomania tidak hanya mencabuti rambut di kepala, tapi juga rambut di bagian tubuh lain seperti alis dan bulu mata. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele karena jika dibiarkan, trikotilomania berpotensi merusak rambut dan memicu sindrom Rapunzel.

Baca Juga: Waspada Trikotilomania, Gangguan Mental Penyebab Kebotakan

Mengapa Trikotilomania Terjadi?

Penyebab trikotilomania belum diketahui secara pasti. Ada beberapa faktor yang diduga memicu terjadinya trikotilomania. Antara lain riwayat keluarga dengan trikotilomania, berusia remaja, memiliki kebiasaan buruk lain (seperti mengisap jempol), kekurangan hormon serotonin, memiliki gangguan mental lain (seperti obsesif kompulsif disorder), mengidap penyakit gangguan saraf (seperti demensia dan parkinson), serta mengidap kelainan struktur dan metabolisme otak,

Saat mencabuti rambut, pengidap trikotilomania biasanya merasa lega dan puas sehingga cenderung melakukannya secara berulang. Pengidap merasa cemas jika keinginannya mencabuti rambut tidak terpenuhi. Trikotilomania bisa muncul dalam kebiasaan mencungkil kulit, menggigit kuku jari, menggigit rambut, hingga mencabuti bulu pada benda lain (seperti boneka dan hewan).

Baca Juga: Alasan Remaja Mudah Mengidap Trikotilomania

Bagaimana Cara Mengobati Trikotilomania?

Kebiasaan mencabuti rambut sering dianggap sepele, terlebih jika hanya terjadi sesekali. Beberapa orang menganggap kebiasaan ini bisa hilang dengan sendirinya dan tidak membutuhkan penanganan medis. Padahal dalam kasus yang parah, trikotilomania tidak hanya menyebabkan kerusakan rambut tapi juga membuat pengidapnya sulit bersosialisasi.

Pengobatan trikotilomania berfokus pada upaya mengubah perilaku. Pengidap perlu mengamati kapan dan di mana dorongan mencabuti rambut muncul, kemudian dokter bisa membantu proses pengalihan. Lantas, ini yang bisa dilakukan pengidap trikotilomania untuk mengalihkan dorongan mencabuti rambut.

  • Meneriakkan suatu kata atau kalimat secara berulang.

  • Belajar teknik relaksasi untuk menenangkan diri dan mengalihkan pikiran. Tarik napas dalam-dalam, lalu tahan hingga beberapa detik. Kemudian buang napas secara perlahan dan lakukan teknik ini secara berulang.

  • Menggerakkan tubuh, bisa lewat olahraga atau melakukan aktivitas fisik seperti menyapu, mengepel, dan gerakan lainnya yang bisa mengalihkan pikiran.

  • Menggunakan alat yang bisa mengalihkan kegelisahan, seperti stress ball atau fidget cube. Pasalnya, keinginan mencabuti rambut sering muncul saat pengidapnya sedang dilanda stres atau kecemasan.

Baca Juga: Hubungan Trikotilomania dan Kesehatan Mental yang Perlu Diketahui

Cara di atas dilakukan hingga keinginan mencabuti rambut berangsur menghilang. Pengidap trikotilomania bisa konsumsi obat antidepresan golongan serotonin reuptake inhibitor (SSRI) untuk meredakan gejala penyakit ini.

Obat antidepresan bisa dikonsumsi sebagai obat tunggal, atau dikombinasikan dengan obat antipsikotik. Dosisnya nanti disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan penyakit. Pastikan untuk bicara pada dokter sebelum menggunakan obat tersebut.

Bisakah Trikotilomania Dicegah?

Bisa saja, tapi belum ada cara yang terbukti efektif mencegah dorongan mencabuti rambut. Namun, para ahli menyebutkan manajemen stres dan kecemasan bisa membantu mencegah trikotilomania. Antara lain dengan tetap berperilaku positif, mengelola emosi negatif yang muncul, dan menyediakan waktu luang untuk melakukan hobi.

Kalau kamu punya kecenderungan mencabuti rambut, segera bicara pada dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebabnya. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!