Perlu Tahu, Gejala Awal Akromegali yang Harus Diwaspadai
"Akrogemali membuat tubuh memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan. Salah satu gejalanya ditandai dengan bentuk wajah yang kasar dan terlihat lebih besar dari ukuran normal."
Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar tentang akromegali? Akromegali adalah kelainan hormon berkembang ketika kelenjar pituitari menghasilkan terlalu banyak hormon pertumbuhan setelah dewasa. Kelainan hormon ini membuat tulang bertambah besar, termasuk tangan, kaki, dan wajah. Jika tidak segera diobati, akromegali bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius bahkan mengancam nyawa pengidapnya.
Jika didiagnosis lebih awal, perawatan bisa mencegah risiko komplikasi. Sayangnya, gejala awal akromegali sulit dideteksi. Pasalnya, perubahan fisik umumnya terjadi secara bertahap, sehingga kondisi ini membutuhkan waktu lama untuk dikenali. Meskipun begitu, kamu perlu mengetahui gejala-gejala awal akromegali agar dapat mengenalinya segera.
Gejala Awal Akromegali yang Perlu Diwaspadai
Dikutip dari Mayo Clinic, tanda awal akromegali umumnya ditandai dengan tangan dan kaki yang membesar. Orang-orang yang mengidap akromegali bisa menyadarinya ketika mereka tidak dapat mengenakan cincin dan sepatu yang semakin terasa sempit. Akromegali juga menyebabkan perubahan bertahap pada bentuk wajah, seperti rahang bawah dan alis yang menonjol, hidung membesar, bibir menebal dan jarak yang lebih lebar antara gigi.
Akromegali cenderung berkembang perlahan sehingga gejala awal mungkin tidak jelas selama bertahun-tahun. Terkadang seseorang bisa mengenali kondisinya hanya dengan membandingkan foto-foto lama dengan yang baru. Gejala akromegali bervariasi pada setiap orang, namun umumnya gejala berikut ini:
- Bentuk wajah yang kasar dan membesar;
- Tangan dan kaki membesar;
- Kulit kasar, berminyak dan menebal;
- Keringat berlebihan dan bau badan;
- Pertumbuhan kecil jaringan kulit;
- Kelelahan dan kelemahan otot;
- Suara serak akibat pita suara dan sinus yang membesar;
- Mendengkur parah karena penyumbatan saluran napas bagian atas;
- Gangguan penglihatan;
- Sakit kepala;
- Lidah membesar;
- Nyeri dan mobilitas sendi terbatas;
- Gangguan siklus menstruasi pada wanita;
- Disfungsi ereksi pada pria;
- Pembesaran organ dalam;
- Hilangnya minat dalam seks.
Akromegali biasanya memengaruhi orang dewasa. Akromegali bisa terjadi pada usia di atas 20-21 tahun, sehingga anak-anak tidak bisa mengalami akromegali. Kalau kamu, sanak keluarga atau kerabat dekat mengalami tanda dan gejala di atas, segera periksakan ke dokter untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Perawatan dari akromegali bisa berbeda pada setiap orang. Perawatan untuk akromegali didasarkan pada usia dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Dikutip dari Healthline, tujuan utama perawatan untuk mengembalikan tingkat produksi hormon ke angka yang normal, mengurangi tekanan di sekitar tumor pituitari yang tumbuh, mempertahankan fungsi hipofisis agar normal, mengobati kekurangan hormon, dan memperbaiki gejala akromegali.
Jika mengalami gejalanya, silakan tanya dokter untuk melakukan pengobatan. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!
Referensi :
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Acromegaly.
NHS. Diakses pada 2022. Acromegaly.
Healthline. Diakses pada 2022. Acromegaly.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan