Perlu Tahu, Ini Tahapan yang Dilakukan saat Terapi Okupasi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Maret 2019
Perlu Tahu, Ini Tahapan yang Dilakukan saat Terapi OkupasiPerlu Tahu, Ini Tahapan yang Dilakukan saat Terapi Okupasi

Halodoc, Jakarta – Terapi okupasi adalah suatu upaya penyembuhan atau pengobatan terhadap suatu gangguan dengan cara pemberian tugas, kesibukan, atau pekerjaan tertentu serta bertujuan untuk mengoptimalkan potensi serta kerja otot-otot tertentu dan meningkatkan kualitas hidup.

Terapi ini bisa membantu pengidap gangguan kesehatan tersebut menjadi lebih mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam terapi okupasi, akan diajarkan cara untuk merawat diri, pengolahan diri, melatih fisik, dan menggunakan alat bantu dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui tentang Terapi Okupasi

Tahapan Terapi Okupasi

Pasien yang melakukan terapi okupasi harus berada di bawah pengawasan dokter. Pendampingan dari dokter diperlukan dalam terapi ini untuk mengetahui hal-hal yang menjadi target dari terapi ini. Tidak asal main terapi, kegiatan ini memiliki tahapan-tahapan yang perlu dilalui sebelum melakukan terapi, yaitu:

  • Mencari Tahu Titik Masalah Tiap Pasien

Pada tahapan awal, dokter mencari tahu penyebab seseorang memerlukan terapi okupasi. Dokter juga mencari informasi seputar pasien melalui keluarga, catatan medis, dan dari pasien itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tujuan atau hasil yang didapat melalui terapi okupasi ini.

Baca juga: Terapi Okupasi Bisa Bantu Orang dengan Keterbatasan Fisik

  • Perencanaan Intervensi atau Perencanaan Terapi

Setelah mengetahui apa yang diinginkan oleh pasien maupun keluarga pasien, dokter menentukan terapi apa yang dibutuhkan dan diperlukan oleh pasien pada saat melakukan terapi okupasi.

Terapi yang ditentukan pada tiap pasien berbeda karena sesuai kebutuhan. Biasanya, terapi yang diberikan berfokus pada kemampuan pasien untuk melakukan suatu kegiatan yang berkualitas dalam hidupnya. Tidak hanya kegiatan terapi yang dilakukan, dalam tahap perencanaan juga ditentukan berapa lama pasien harus menjalani terapi okupasi ini.

  • Evaluasi Hasil Terapi

Pada tahap evaluasi hasil terapi, dokter melihat perkembangan pasien dan memastikan apakah target dalam tahap perencanaan berjalan dengan baik atau tidak. Jika hasilnya tidak sesuai dengan perencanaan, tidak menutup kemungkinan dokter kembali memulai tahap perencanaan dan membuat terapi yang baru untuk pasien agar hasil terapi bisa lebih baik.

Tidak hanya pada pasien, dokter juga memberikan pengarahan pada keluarga pasien cara perawatan dan pemulihan kondisi pasien agar bisa membantu keberhasilan dari terapi okupasi.

Pasien Terapi Okupasi

Terapi okupasi dilakukan untuk membantu mempermudah kehidupan beberapa orang yang memiliki kondisi tertentu, seperti:

  • Kondisi Medis Tertentu

Pada orang dewasa, ada beberapa penyakit yang membuat seseorang membutuhkan terapi okupasi, seperti penyakit Parkinson, skizofrenia, arthritis, dan multiple sclerosis. Tidak hanya orang dewasa, kondisi medis pada anak seperti cerebral palsy, sindrom Down, autisme, dan dyspraxia perlu melakukan terapi okupasi.

  • Kondisi Penuaan

Bertambahnya usia dapat membuat seseorang sulit untuk melakukan aktivitas. Melakukan terapi okupasi membantu dan mempermudah melakukan aktivitas.

  • Pemulihan dari Kondisi Tertentu

Seseorang yang baru mengalami stroke, cedera patah tulang, atau amputasi kemungkinan memiliki kesulitan melakukan kegiatan. Terapi okupasi dapat melatih fisik maupun mental dalam menjalani kehidupan kamu sehari-hari.

Sebelum melakukan terapi okupasi, sebaiknya tanyakan pada dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Pengidap Gangguan Ini Perlu Bantuan dengan Terapi Okupasi

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan