Pergi Liburan, Mandi di Kali Bisa Sebabkan Biduran?
Halodoc, Jakarta - Biduran merupakan salah satu alergi kulit yang banyak menyerang orang-orang. Penyakit yang juga biasa disebut dengan urtikaria ini ditandai dengan munculnya bilur (luka panjang pada kulit) berwarna merah atau putih dan terasa gatal. Kata ahli, bilur ini bisa saja muncul dari satu bagian tubuh atau menyebar ke bagian lainnya. Ukurannya bisa berbeda-beda, mulai dari beberapa milimeter hingga sebesar tangan. Nah, alergi merupakan salah satu penyebab umum dari masalah kulit ini.
Meskipun gejala biduran merupakan manifestasi dari alergi, tetapi ada juga beberapa ahli yang mengatakan bahwa penyebabnya seringkali bukan karena alergen (zat pemicu alergi). Namun, bila penyebabnya sudah diketahui, seperti karena makanan (susu, telur, ikan, hingga kacang-kacangan), maka pengidapnya mesti menghindari konsumsi makanan tersebut.
Mandi di Kali Sebabkan Biduran?
Banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan selama berlibur. Pastinya kegiatan tersebut, juga mesti disesuaikan dengan tempat atau keadaan lingkungan tempat dirimu berlibur. Misalnya, mandi di tempat pemandian umum berupa kali ketika pulang ke kampung halaman.
Jangan salah, mandi di kali masih menjadi pilihan banyak orang untuk sekadar bersantai, melepas penat, hingga bernostalgia. Bahkan, di kota besar seperti Jakarta, masih bisa ditemui anak-anak yang mandi di kali meski kebersihan airnya patut dipertanyakan. Pertanyaannya, benarkah mandi di kali bisa jadi penyebab biduran?
Kata ahli, munculnya urtikaria pada dasarnya dipicu oleh tingginya kadar histamin dan senyawa kimia lainnya yang dilepaskan oleh lapisan di bawah kulit. Hal inilah yang menyebabkan pembengkakan jaringan. Histamin ini kadang kala bisa menyebabkan bocornya cairan plasma dari pembuluh darah, sehingga menyebabkan penumpukan cairan (angioedema). Nah, kelebihan cairan ini yang menyebabkan kulit bengkak dan terasa gatal. Lalu, apa sih yang memicu pelepasan histamin hingga menyebabkan urtikaria?
Kata ahli, hal di atas bisa saja disebabkan oleh infeksi (misalnya influenza), konsumsi obat-obatan tertentu, paparan udara panas atau dingin, hingga berkontak dengan alergen (misalnya serbuk sari, debu, hingga gigitan serangga).
Nah, andaikan di kali terdapat alergen yang tak bisa “ditangkal” oleh tubuhmu, maka tak menutup kemungkinan urtikaria dapat terjadi. Sayangnya, hingga saat ini penyebab biduran belum diketahui secara pasti. Selain karena alergi, ada pula ahli lainya yang meyakini bahwa biduran dapat disebabkan oleh penyakit autoimun.
Biduran Setelah Mandi?
Berbicara mandi di kali, ada pula gangguan kulit yang kerap terjadi karena berkontak dengan air. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan aquagenic urticaria (alergi air), suatu bentuk biduran yang jarang terjadi. Kata ahli, kondisi ini bisa menyebabkan munculnya gatal atau biduran ketika seseorang berkontak dengan air. Bahkan, sensasinya bisa berupa nyeri dan menyengat.
Kondisi ini bisa muncul tanpa bergantung pada temperatur air. Menurut para pakar, aquagenic urticaria umumnya lebih sering menyerang wanita daripada pria. Gejala yang ditimbulkan bisa berupa rasa gatal dan nyeri ketika terpapar air. Dalam waktu satu hingga lima belas menit, barulah urtikaria akan muncul di kulit. Sementara itu, dalam 10-120 menit, lesi (jaringan yang abnormal pada tubuh) bisa bertambah dan menyebabkan rasa nyeri.
Cara Mengobati Biduran
Sebenarnya urtikaria tak memerlukan pengobatan khusus. Pasalnya, gejalanya akan menghilang dalam beberapa hari. Namun, bila gejalanya terus-menerus berlangsung dan sangat mengganggu, obat antihistamin bisa kamu pilih sebagai cara mengobati biduran.
Punya keluhan di kulit karena biduran? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga:
- Biduran Bisa Menular? Cari Tahu Dulu Faktanya
- Biduran Alergi atau Penyakit?
- Benarkah Alergi Makanan Bisa Mengintai Seumur Hidup?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan