Perempuan yang Punya 5 Anak Rentan Terserang Alzheimer, Kok Bisa?
“Memiliki banyak momongan katanya membuat wanita berisiko menjadi cepat pikun atau terserang Alzheimer. Memang sukar dipercayai, tapi begitulah fakta dari studi terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan Korea Selatan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa wanita yang melahirkan lebih dari lima kali berpeluang tinggi terserang alzheimer.”
Halodoc, Jakarta - Penyakit alzheimer sering kali mengganggu sel-sel otak hingga menyebabkan kerusakan. Alhasil, bisa menimbulkan masalah pada memori, kemampuan berpikir, berbicara, serta perubahan dalam perilaku pengidapnya.
Penyakit alzheimer lebih dominan menyerang mereka yang berusia di atas 65 tahun. Alzheimer tidak pandang bulu dan rentan untuk dialami siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Meski begitu, menurut studi ternyata perempuan lebih rentan mengidap penyakit ini. Lo, kok bisa?
Menurut periset, setidaknya ada dua kemungkinan yang bisa menyebabkannya. Pertama, perempuan yang bisa mencapai usia lanjut, faktanya lebih banyak ketimbang laki-laki. Kedua, terkait masalah menopause. Ketika menopause, mereka akan mengalami penurunan kadar estrogen. Padahal, estrogen ini berperan memberikan perlindungan dalam pembuluh darah. Nah, bila kadarnya menurun, maka perlindungan pada pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di otak juga menurun.
Di samping itu, boleh percaya atau tidak, ternyata perempuan yang memiliki lima anak atau lebih, katanya rentan terserang penyakit lupa ini. Hmm, kira-kira apa alasannya, ya?
Baca juga: 5 Faktor Penyebab Alzheimer Pada Seseorang
Banyak Anak Bikin Pikun?
Mungkin sub judul di atas bertentangan dengan pemeo lama yang populer di kalangan para ibu. Semboyannya berbunyi, “Banyak anak, banyak rezeki”. Sebenarnya tidak jelas kapan pemeo ini muncul, tapi faktanya, masih banyak perempuan yang mendambakannya.
Namun, bila ditelisik melalui sudut pandang sains, memiliki banyak anak tidak disarankan oleh para ahli kesehatan. Alasannya singkat, banyak anak berisiko pada kesehatan reproduksi ibu. Di samping itu, memiliki banyak momongan katanya juga membuat wanita berisiko menjadi cepat pikun atau terserang alzheimer. Memang sukar dipercayai, tapi begitulah fakta dari studi di bawah ini.
Para ilmuwan dari Korea Selatan menganalisis lebih dari 3.500 data wanita untuk mengetahui sejarah reproduksi mereka. Rata-rata subjek penelitian berusia 71 tahun, dan memiliki anak bungsu berusia 46 tahun. Datanya diambil dari dua studi berbasis populasi di Korea Selatan dan Yunani. Dalam analisis itu, wanita dengan riwayat pengangkatan rahim dan terapi hormon tak dilibatkan. Lalu, bagaimana hasilnya?
Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa wanita yang melahirkan lebih dari lima kali berpeluang tinggi terserang Alzheimer. Angkanya sekitar 70 persen, dibandingkan dengan wanita yang hanya melahirkan satu atau dua kali.
Enggak cuma itu, wanita yang pernah mengalami keguguran pun juga amat mungkin mengembangkan penyakit ini. Kata ahli dalam studi, kedua hal tersebut muncul karena pengaruh hormon. Lagi-lagi ada kemungkinan bahwa tingkat estrogen yang diduga menjadi penyebabnya.
Baca juga: 10 Gejala Alzheimer di Usia Muda yang Harus Kamu Ketahui
Otak yang Kelaparan
Menurut studi kesehatan yang diterbitkan di jurnal PloS One, berkurangnya hormon estrogen mengakibatkan elemen saraf perlindungan dalam otak wanita berkurang. Kadar estrogen yang merosot ini juga menyebabkan perubahan metabolik pada otak. Nah, hal inilah yang bisa meningkatkan risiko terserang penyakit lupa.
Berdasarkan pernyataan seorang profesor dari Cornell University, Amerika Serikat, menopause tak hanya berkaitan dengan terkikisnya kesuburan saja. Kondisi ini juga menandai hilangnya elemen kunci pada saraf perlindungan dalam otak perempuan, dan risiko lebih tinggi pada penuaan otak.
Menurunnya kadar hormon estrogen ini juga memicu “reaksi kelaparan” pada sel otak. Kondisi ini merupakan proses metabolisme yang penting dalam jangka pendek, tapi berbahaya dalam jangka panjang. Meski begitu, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kaitan antara ibu yang banyak memiliki anak dengan Alzheimer.
Bisakah Alzheimer Dicegah?
Dilansir dari NHS, tidak ada cara pasti untuk mencegah kondisi tersebut. Pasalnya, penyebab utama penyakit alzheimer masih belum diketahui hingga saat ini. Namun, beberapa faktor risiko seperti mengidap penyakit kardiovaskular, demensia, hingga gangguan kognitif ringan dapat memicunya. Oleh sebab itu, penerapan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya alzheimer.
Misalnya seperti berolahraga secara rutin, memperbanyak kegiatan yang mengasah otak, menerapkan pola makan dengan gizi seimbang, mengurangi berat badan, hingga rutin memeriksakan kesehatan. Selain itu, membatasi konsumsi alkohol, berhenti merokok adalah beberapa hal yang juga perlu dilakukan.
Baca juga: Benarkah Penyakit Alzheimer Tidak Bisa Disembuhkan?
Itulah penjelasan terkait mengapa perempuan yang punya 5 anak rentan terserang alzheimer. Meski begitu, alzheimer dapat menyerang siapa saja, sehingga setiap orang tentu perlu mengurangi risiko yang dapat memicunya melalui penerapan pola hidup sehat. Maka dari itu, ada baiknya untuk memenuhi nutrisi penting yang menyehatkan tubuh, terutama otak. Selain dari makanan, nutrisi penting tersebut juga dapat diperoleh dari vitamin atau suplemen.
Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat membeli vitamin sesuai kebutuhan. Tentunya tanpa perlu mengantri berlama-lama di apotek. Jadi tunggu apalagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
CNN Health. Diakses pada 2021. Having 5 or more babies may increase Alzheimer's risk by 70%, study finds
Alzheimer’s Association. Diakses pada 2021. Causes and Risk Factors for Alzheimer's Disease
CNN Indonesia. Diakses pada 2021. Menopause Bisa Picu Alzheimer
NHS. Diakses pada 2021. Alzheimer's disease
CNN. Diakses pada 2021. Having 5 or more babies may increase Alzheimer's risk by 70%, study finds