Percaya Diri atau Narsistik? Ketahui Bedanya
Halodoc, Jakarta - Percaya pada kemampuan sendiri adalah hal yang harus dimiliki oleh setiap orang, sehingga tak selalu bergantung pada orang lain tapi saling membutuhkan sebagai makhluk sosial. Namun, banyak yang salah mengartikan percaya diri adalah sifat narsis, padahal keduanya memiliki perbedaan.
Di luar, sifat-sifat karakter ini dapat terlihat sama, seperti kesuksesan, keberanian, dan karisma seseorang. Namun, di baliknya, keduanya bertolak belakang. Rasa percaya diri menjadi pondasi bagi gaya hidup yang baik, sementara narsisme, atau gangguan kepribadian narsistik, mengacu pada perilaku yang tidak menyenangkan jika tidak mendapatkan penanganan.
Sebenarnya, apa yang menjadi pembeda antara rasa percaya diri dan narsis dalam diri? Berikut beberapa di antaranya:
-
Percaya Diri Fokus pada Orang Lain, Narsis Fokus pada Diri Sendiri
Mungkin terdengar cukup mengejutkan, bahwa orang-orang yang percaya diri tidak terlalu memikirkan dirinya sendiri. Rasa percaya diri yang sehat membuat seseorang tidak berfokus pada diri sendiri melainkan mementingkan orang lain. Mereka yang percaya diri lebih mementingkan kebutuhan orang lain dibandingkan dengan diri sendiri.
Baca juga: Enggak mau Dengar Kritik, Ciri Gangguan Kepribadian Narsistik
Berbeda dengan gangguan kepribadian narsistik yang hanya melihat kemampuan diri sendiri. Semua hal yang dipikirkan hanya untuk keuntungan pribadi, tidak ada pikiran tentang orang lain termasuk juga dalam pemenuhan kebutuhan. Orang-orang dengan gangguan ini sering dianggap sebagai pribadi yang egois.
-
Percaya Diri Tidak Butuh Pengakuan, Bertolak Belakang dengan Narsisme
Percaya diri, pada dasarnya, adalah kemampuan seseorang untuk membangun keseimbangan emosional terlepas dari apa pendapat orang lain. Namun, mereka yang mengidap narsisme sangat membutuhkan perkataan orang lain. Mereka yang narsisme membutuhkan pengakuan orang lain untuk hal yang dilakukannya.
-
Percaya Diri Berusaha Membangun dan Menguatkan, Narsisme Justru Menjatuhkan
Orang-orang yang percaya diri bahagia melihat orang lain tumbuh dan mencapai apa yang menjadi tujuan masing-masing. Mereka berusaha mencari peluang untuk menginspirasi prestasi dan kesuksesan orang lain. Sebaliknya, pengidap gangguan kepribadian narsistik menganggap kesuksesan orang lain sebagai ancaman. Jika dibiarkan, mereka akan melakukan segala cara untuk menjatuhkan orang tersebut.
Baca juga: Selalu Merasa Dikagumi Banyak Orang, Bukan PD tapi Narsis
-
Percaya Diri akan Mengakui Kesalahan, Tidak dengan Narsisme
Memang, mengakui kesalahan tidak pernah menjadi hal yang mudah dilakukan. Namun, mereka yang terlahir dengan rasa percaya diri yang tinggi dengan mudah mengakuinya. Berbeda dengan pengidap narsistik, yang tidak pernah mau mengakui kesalahan, akan menjadikan orang lain sebagai kambing hitam.
-
Percaya Diri Mampu Membaca Situasi, Narsisme Lebih Bersifat Subjektif
Orang yang memiliki rasa percaya diri tinggi selalu mampu membaca situasi, melihat segala hal dari berbagai perspektif. Sebaliknya, mereka yang memiliki gangguan narsistik melihat semuanya berdasarkan pandangannya alias subjektif, tidak peduli sudut pandang orang lain.
Baca juga: Orangtua Berpotensi Memunculkan Gangguan Kepribadian Narsistik pada Anak
Nah, itu tadi perbedaan yang bisa kamu lihat antara pribadi yang percaya diri dan para pengidap gangguan kepribadian narsistik. Jangan diabaikan, sebaiknya tanyakan cara mengatasi kepribadian narsistik langsung pada ahlinya. Mudah saja, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter melalui layanan Tanya Dokter. Aplikasi Halodoc juga memudahkan kamu yang ingin beli obat atau cek lab, lho.