Perbedaan Vegan dan Vegetarian, Mana yang Lebih Sehat?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 September 2018
Perbedaan Vegan dan Vegetarian, Mana yang Lebih Sehat?Perbedaan Vegan dan Vegetarian, Mana yang Lebih Sehat?

Halodoc, Jakarta – Apakah kamu termasuk orang yang masih bingung perbedaan antara vegan dan vegetarian? Vegetarian adalah orang yang tidak mengonsumsi daging, tapi masih memakan produk turunan hewani seperti susu dan telur. Berbeda dengan vegetarian, vegan adalah mereka yang sama sekali tidak mengonsumsi daging-dagingan serta produk hewani turunannya. Sebagai gantinya, mereka hanya makan produk nabati saja.

Menurut Departemen Nutrisi di Universitas Harvard, ada banyak manfaat dari diet vegetarian dan beberapa di antaranya adalah indeks massa tubuh yang lebih rendah, tekanan darah yang cenderung stabil, serta mengurangi risiko munculnya berbagai macam penyakit. Misalnya seperti jantung, diabetes, dan kanker. Orang yang menjalani gaya hidup ini diyakini bisa hidup lebih lama.

Pola makan vegan yang rendah karbohidrat dapat mengurangi tingkat kolesterol dan risiko penyakit jantung. Mengonsumsi protein nabati juga sering dikaitkan dengan tingkat hubungan intim yang lebih baik. Efek yang lebih panjangnya lagi adalah dampak terhadap lingkungan sekitar. Maka dari itu, para vegan sering dikaitkan dengan aktivis lingkungan dan hewan.

Kalau dibandingkan mana yang lebih sehat apakah vegetarian atau vegan, sebenarnya tidak ada penelitian yang benar-benar menjawab pertanyaan tersebut. Sebab, kesehatan seseorang tidak bisa diukur dari hanya pola makan saja. Pasalnya, pola makan tanpa diiringi olahraga juga tidak akan seimbang. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kamu harus menjaga keseimbangan antara pola makan dan olahraga.

Pada dasarnya, tubuh membutuhkan protein dan kalsium yang umumnya diperoleh dari daging-dagingan serta susu. Biasanya, para vegan mendapatkan asupan kedua kandungan tersebut dari tahu, edamame, kacang almond, susu almond, sayuran hijau, serta buah-buahan.  

Mau Mencoba Jadi Vegan atau Vegetarian?

Sebelum memutuskan untuk menjadi vegan atau vegetarian, ada baiknya kamu jangan melakukan perubahan drastis. Lakukanlah secara perlahan saja. Ketika menjadi vegetarian, cobalah dengan cara mengurangi makan daging-dagingan terlebih dahulu.

Misalnya dari yang makannya daging merah diganti dengan daging putih. Lalu setelah mulai terbiasa meninggalkan daging merah, pelan-pelan tinggalkan kebiasaan mengonsumsi daging putih tapi masih mengonsumsi produk hewani seperti susu dan yoghurt.

Berikan jeda tambahan lainnya untuk akhirnya hanya mengonsumsi produk nabati saja. Ada beberapa cara supaya kamu tetap selera makan walaupun sudah menjadi vegan. Misalnya dengan mengolah makanan nabati supaya penampakannya menyerupai makanan dari bahan daging yang biasanya dikonsumsi seperti sate, rendang, dan lain-lain.

Sebenarnya ini tidak menjadi jaminan juga kalau hidupmu bakal lebih sehat ketimbang mereka yang mengonsumsi daging. Karena pada akhirnya semua tergantung dengan pola makan dan pengaturan asupan makanannya. Begitu pun pola latihan yang kamu terapkan.

Untuk sebagian orang, mereka menerapkan pola vegan atau vegetarian dikarenakan memang punya alergi terhadap daging-dagingan atau produk hewani. Produk hewani memang cenderung menyebabkan alergi karena kandungan proteinnya yang lebih memicu alergi. Beberapa produk hewani yang bisa menimbulkan alergi adalah cumi, udang, dan ikan-ikan tertentu.

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai perbedaan vegan dan vegetarian, serta mana yang lebih sehat, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Kamu juga bisa menanyakan informasi seputar kesehatan lainnya atau informasi kesehatan tertentu di sini. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: