Inilah Perbedaan Antara MRI dan MSCT
Halodoc, Jakarta – Pencitraan jantung dengan multislice computed tomography (MSCT) adalah teknik yang digunakan dikembangkan untuk menilai fungsi jantung dan arteri koroner secara non-invasif (tindakan medis tanpa memasukkan alat ke dalam tubuh, dan tanpa menyebabkan kerusakan kulit atau rongga tubuh manusia).
MSCT juga bisa disebut sebagai CT Scan yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi dan memberikan gambaran diagnostik yang lebih baik, terutama untuk pemeriksaan organ bergerak, seperti jantung.
MSCT jantung menggunakan sinar-X dan pewarna cair untuk membentuk gambar 3D jantung dan pembuluh darah. Mesin pemindaian yang digunakan sangat canggih dan memindai jantung dengan sangat cepat. Ini memberikan gambar yang tajam dan terperinci yang tidak dapat dicapai dengan tes lain. Dengan cara yang sama seperti jika kamu menjalani angiogram, kamu akan disuntik dengan pewarna cair untuk mencari penyempitan pembuluh darah jantung.
MSCT adalah sistem CT yang dilengkapi dengan beberapa baris detektor CT untuk membuat gambar dari beberapa bagian. Sistem CT ini memiliki karakteristik yang berbeda dari sistem CT konvensional yang hanya memiliki satu deretan detektor CT.
Baca juga: Beginilah Tahapan Proses Pemeriksaan dengan MRI
Pengenalan sistem detektor canggih ini dan kombinasinya dengan pemindaian heliks telah sangat meningkatkan kinerja CT dalam hal rentang pencitraan, waktu untuk pemeriksaan, dan resolusi gambar. Pada saat bersamaan, waktu untuk memindai telah dipersingkat menjadi 0,5 detik. Dan lebar irisan (bidang tomografi) berkurang hingga 0,5 milimeter. Dengan demikian, peningkatan yang signifikan telah terjadi termasuk efek klinisnya.
MSCT bisa dibilang merupakan generasi terbaru dari CT scan yang menghasilkan informasi dan diagnosis gambar yang lebih baik dengan pemeriksaan kesehatan cukup singkat, namun hasilnya lebih akurat.
Apa Itu MRI?
Magnetic resonance imaging (MRI) adalah tes yang menggunakan magnet yang kuat, gelombang radio, dan komputer untuk membuat gambar detail di dalam tubuh. Dokter dapat menggunakan tes ini untuk mendiagnosis atau melihat seberapa baik seseorang merespons pengobatan. Tidak seperti sinar-X dan pemindaian komputer (CT), MRI tidak menggunakan radiasi pengion sinar-X yang merusak.
MRI membantu dokter mendiagnosis penyakit atau cedera, dan dapat memantau seberapa baik seseorang melakukan perawatan. MRI dapat dilakukan di berbagai bagian tubuh. MRI otak dan sumsum tulang belakang dapat mengetahui kerusakan pembuluh darah, otak, kanker, sklerosis multiple, cedera tulang belakang, dan pukulan.
Baca juga: Hati-Hati Risiko Hematoma yang Berbahaya untuk Kesehatan
Pemeriksaan MRI jantung dan pembuluh darah dapat mengetahui kondisi pembuluh darah yang tersumbat, kerusakan yang disebabkan oleh serangan jantung, dan masalah dengan struktur hati. Sedangkan MRI tulang dan sendi, untuk mengetahui infeksi tulang, kanker, kerusakan sendi, dan problem pada sendi tulang belakang.
MRI juga dapat dilakukan untuk memeriksa kesehatan organ-organ, seperti payudara, hati, ginjal, ovarium, pankreas, dan prostat. Jenis khusus MRI yang disebut MRI fungsional (FMRI) memetakan aktivitas otak.
Baca juga: Cedera Kepala? Segera Periksa Potensi Epidural Hematoma yang Berbahaya
Tes ini dilakukan untuk melihat aliran darah di otak dan mengetahui area mana yang menjadi aktif ketika seseorang melakukan tugas-tugas tertentu. FMRI dapat mendeteksi masalah otak, seperti efek stroke, atau untuk pemetaan otak jika kamu membutuhkan operasi otak untuk epilepsi atau tumor. Dokter dapat menggunakan tes ini untuk merencanakan perawatan.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai perbedaan MRI dan MSCT, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan