Perbedaan Antara Gigantisme dan Akromegali

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 November 2018
Perbedaan Antara Gigantisme dan AkromegaliPerbedaan Antara Gigantisme dan Akromegali

Halodoc, Jakarta - Gigantisme dan akromegali adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh disfungsi hormonal dan pertumbuhan skeletal yang tiba-tiba. Kedua penyakit tersebut adalah penyakit langka yang membuat tubuh pengidapnya menjadi sangat besar menyerupai raksasa. Hal yang menyebabkan seseorang mengidap gigantisme dan akromegali adalah kelenjar pituitari.

Kelenjar pituitari adalah kelenjar otak yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan fisik. Ketika kelenjar pituitari tidak berfungsi dengan baik, tubuh akan mengalami masalah dengan pertumbuhan. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan penampilan atau pertumbuhan yang tidak terbatas.

Dua kondisi, gigantisme dan akromegali, terjadi ketika kelenjar pituitari membuat terlalu banyak hormon pertumbuhan akibat tumor pada kelenjar. Saat hormon tersebut mengalami gangguan, pertumbuhan tulang, otot, dan organ bagian dalam akan meningkat secara pesat. Karena hal tersebut, seseorang yang mengalami gangguan ini akan memiliki tubuh yang sangat besar.

Gigantisme

Seperti namanya, gigantisme menyebabkan individu tumbuh lebih tinggi dibanding orang normal. Kondisi ini, yang paling sering terjadi pada anak-anak, terjadi karena tumor non-kanker pada kelenjar pituitari yang menghasilkan terlalu banyak hormon pertumbuhan. Anak-anak dengan gigantisme akan tumbuh sangat tinggi, dan biasanya akan mengalami penundaan saat pubertas.

Walau begitu, mendiagnosis gigantisme bisa menyulitkan orangtua, karena kondisi ini tidak menyebabkan banyak tanda selain tinggi badan yang tidak biasa. Jika keluarga pengidap penyakit tersebut mempunyai tubuh yang relatif tinggi, ini mungkin hanya dikaitkan dengan percepatan pertumbuhan atau susunan genetika anak.

Diagnosis secara dini pada pengidap gigantisme sangat penting untuk kesehatan dan masa depan anak. Hal ini dapat dilakukan dengan pengangkatan tumor di kelenjar pituitari. Walaupun operasi dilakukan, tinggi dari anak tersebut tidak akan kembali seperti rata-rata. Maka dari itu, sangat penting untuk mengobati secara dini penyakit yang membuat anak seperti raksasa ini.

Akromegali

Akromegali adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh tumor pada kelenjar pituitari, sehingga menyebabkan sekresi hormon pertumbuhan. Perbedaan antara gigantisme dan akromegali adalah akromegali terjadi pada orang dewasa dengan usia 30 hingga 50. Peningkatan kadar hormon pertumbuhan secara drastis dapat memengaruhi sistem-sistem tubuh seseorang, termasuk juga sistem jantung.

Seseorang yang mengidap akromegali akan mengalami perubahan pada penampilannya, seperti peningkatan jarak antar gigi dan membesarnya wajah, kaki, dan tangan. Selain itu, metabolisme juga dapat berubah. Walau begitu, akromegali adalah sebuah penyakit yang langka terjadi.

Sama seperti gigantisme, cara mengobati akromegali adalah melalui pembedahan dengan mengangkat tumor yang ada di kelenjar pituitari. Semakin dini tumor tersebut terdeteksi, semakin cepat perawatan yang dilakukan. Perubahan yang terjadi pada pengidapnya pun akan semakin kecil. Maka dari itu, jika merasakan perubahan drastis yang terjadi pada tubuh, segeralah menemui dokter.

Selain usia pengidapnya yang berbeda dan gejala yang ditimbulkan, perbedaan antara gigantisme dan akromegali adalah penyebab penyakitnya. Memang yang menjadi penyebab gigantisme dan akromegali adalah tumor yang terjadi pada kelenjar pituitari. Namun, penyebab-penyebab lain yang membuat seseorang mengidap penyakit gigantisme adalah sindrom McCune-Albright yang membuat jaringan tulang tidak normal. Lalu, penyebab lainnya adalah multiple endocrine neoplasia tipe 1 (MEN1) yang menyebabkan tumor pada kelenjar pituitari.

Itu lah penjelasan tentang perbedaan gigantisme dan akromegali. Apabila kamu mempunyai pertanyaan perihal dua penyakit tersebut, dokter-dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!

Baca juga: