Penyebab Leukositosis yang Perlu Kamu Ketahui
Halodoc, Jakarta – Ada dua jenis darah yang mengalir dalam tubuh, yaitu darah merah (trombosit) dan darah putih (leukosit). Darah merah bekerja untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan darah putih bekerja untuk melawan berbagai penyakit. Ketika sel darah putih jumlahnya sangat banyak ketimbang darah merah, maka kondisinya disebut leukositosis.
Baca Juga: Dampak Kelebihan Sel Darah Putih dalam Tubuh
Ambang batas untuk menentukan tingginya jumlah sel darah putih bervariasi dari satu laboratorium ke laboratorium lainnya. Tetapi, untuk orang dewasa lebih dari 11.000 sel darah putih (leukosit) dianggap sebagai jumlah yang tinggi. Ada banyak kondisi yang ditandai naiknya jumlah sel darah putih. Kondisi-kondisi ini dibedakan atas jenis sel darah putih yang terpengaruh di dalamnya.
Kondisi yang Bisa Sebabkan Leukositosis
Leukosit memiliki lima jenis, yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit dan monosit. Penyebab leukositosis dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis leukosit apa yang terpengaruh.
-
Memengaruhi Neutrofil (Neutrophilia)
-
Mengalami infeksi;
-
Kondisi yang menyebabkan peradangan jangka panjang, seperti cedera dan radang sendi;
-
Reaksi terhadap beberapa obat seperti steroid, lithium, dan beberapa inhaler;
-
Beberapa jenis leukemia;
-
Reaksi terhadap stres emosional atau fisik akibat kondisi kecemasan, pembedahan, dan olahraga;
-
Penyakit limpa;
-
Kebiasaan merokok.
-
Memengaruhi Limfosit (Limfositosis)
-
Infeksi virus;
-
Batuk rejan;
-
Reaksi alergi;
-
Beberapa jenis leukemia.
-
Memengaruhi Eusinofil (Eosinofil)
-
Reaksi alergi, seperti demam dan asma;
-
Infeksi parasit;
-
Beberapa penyakit kulit;
-
Kanker limfoma.
Baca Juga: Tangkal Hoax, Kenali 5 Fakta Penyakit Kanker Darah Leukemia
-
Memengaruhi Monosit (Monositosis)
-
Infeksi virus Epstein-Barr, TBC, dan jamur;
-
Penyakit autoimun, seperti lupus dan kolitis ulseratif;
-
Penyakit limpa.
-
Memengaruhi Basofil (Basofilia)
-
Leukemia atau kanker sumsum tulang;
-
Reaksi alergi.
Gejala yang Menandai Leukositosis
Seseorang mungkin tidak memiliki tanda atau gejala apa pun. Gejala berasal dari penyebab leukositosis dan bukan dari leukositosis. Ada beberapa gejala umum yang menandai leukositosis, yaitu:
-
Demam;
-
Mengalami pendarahan atau memar;
-
Merasa lemah, lelah, dan sakit;
-
Merasa pusing, pingsan, dan berkeringat;
-
Rasa sakit atau kesemutan di lengan, kaki, atau perut;
-
Kesulitan bernafas, berpikir, atau melihat;
-
Kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas;
-
Menurunnya nafsu makan.
Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya. Kini buat janji dengan dokter bisa lewat aplikasi Halodoc. Melalui Halodoc, kamu tinggal memilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu.
Pengobatan Leukositosis yang Dapat Dilakukan
Naiknya jumlah leukosit dapat kembali normal tanpa perawatan jika penyakit yang mendasari nya masih tergolong ringan. Namun, ada berbagai upaya yang dilakukan untuk menormalkan kembali jumlah leukosit, yaitu:
-
Cairan intravena diberikan untuk memberi cairan ekstra dan elektrolit.
-
Obat-obatan dapat diberikan untuk mengurangi peradangan atau mengobati infeksi. Dokter dapat memberikan obat untuk mengurangi kadar asam dalam tubuh atau urine.
-
Leukapheresis adalah prosedur untuk mengurangi jumlah leukosit. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil darah melalui infus. Sel darah putih dipisahkan dan dihilangkan dengan memasukan kembali sel darah merah atau dikirim ke laboratorium untuk di tes.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Seseorang Dapat Terkena Trombositosis
Jadi, banyak sekali faktor yang memicu kondisi leukositosis, mulai dari penyebab yang berkisar ringan sampai berat, maka penanganannya bisa berbeda-beda setiap orang. Terapkan pola hidup sehat untuk menghindari penyakit-penyakit penyebab leukositosis.