Penyebab Ketoasidosis Alkoholik yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Ketoasidosis alkoholik adalah penyakit yang ditandai adanya penumpukan zat asam atau keton dalam darah. Keton adalah sejenis zat asam dari sisa pembakaran lemak dalam tubuh. Tingginya kadar keton dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan, sehingga kamu perlu waspada dengan mencari tahu penyebabnya.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Ketoasidosis Alkoholik
Gejala ketoasidosis alkoholik adalah penurunan nafsu makan, gerakan tubuh menjadi lambat, mual, muntah, sakit perut badan terasa lelah, pusing, sering merasa haus, merasa gelisah, kebingungan, napas tidak beraturan, hingga penurunan kesadaran yang mengarah pada koma. Lantas, apa penyebab ketoasidosis alkoholik?
Penyebab Terjadinya Ketoasidosis Alkoholik
Pemicu terjadinya ketoasidosis alkohol adalah konsumsi alkohol berlebih dalam jangka panjang, yang menyebabkan kekurangan gizi (malnutrisi). Kondisi ini berdampak negatif pada fungsi tubuh, salah satunya menurunkan produksi insulin dalam pankreas dan membuat tubuh kesulitan mengolah gula menjadi energi.
Akibatnya, tubuh yang membutuhkan energi akan membakar lemak, menghasilkan zat asam keton. Jika pembakaran lemak terjadi terus-menerus, kadar keton dalam tubuh meningkat dan menumpuk dalam darah, meningkatkan risiko terjadinya ketoasidosis.
Terlalu banyak konsumsi alkohol juga bisa meningkatkan produksi hormon glukagon, katekolamin, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Kondisi ini memengaruhi organ hati, sehingga memicu proses penguraian lemak dan asam lemak bebas. Alhasil, kadar keton dalam tubuh juga akan meningkat. Kondisi ini membuat pengidap ketoasidosis alkoholik rentan mengalami dehidrasi akibat muntah, penurunan asupan cairan, dan penurunan hormon antidiuretik. Dehidrasi menurunkan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan keton lewat urine dan meningkatkan kadar asam dalam tubuh.
Risiko terjadinya ketoasidosis alkoholik juga meningkat pada orang yang mengalami trauma fisik atau emosi, sedang konsumsi obat kortikosteroid atau diuretik, kurang patuh menggunakan suntik insulin (bagi pengidap diabetes), menyalahgunakan NAPZA (terutama kokain), serta mengidap penyakit tertentu seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, dan serangan jantung.
Baca Juga: Ini Bedanya Ketoasidosis Alkoholik dan Ketoasidosis Diabetik
Waspadai Komplikasi Ketoasidosis Alkoholik
Tanpa penanganan yang tepat, ketoasidosis alkoholik menyebabkan terjadinya pendarahan pada sistem saluran pencernaan, pneumonia, radang pankreas, ensefalopati, kejang, hingga koma.
Maka itu, kamu perlu segera bicara pada dokter jika merasa sulit mengendalikan keinginan untuk minum alkohol. Biasanya, dokter melakukan diagnosis lewat rangkaian pemeriksaan, yaitu analisa gas darah, keton dalam urine, hitung darah lengkap, uji fungsi hati, kadar kreatinin dan ureum dalam urine, kadar amilase dan lipase, kadar gula dalam darah dan hemoglobin A1C, serta tes toksikologi untuk deteksi racun.
Pengobatan dilakukan untuk mengatasi gangguan keseimbangan asam basa. Caranya dengan terapi, pemberian cairan infus berupa larutan garam dan cairan gula, hingga pemberian asupan nutrisi dan vitamin tertentu untuk mencegah malnutrisi. Lama perawatan bergantung pada tingkat keparahan dan masa pemulihan.
Baca Juga: Waspada, Ini 3 Komplikasi Akibat Ketoasidosis Diabetik
Itulah penyebab ketoasidosis yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar ketoasidosis alkoholik, jangan ragu bertanya dengan dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan