9 Penyebab Disfagia yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Maret 2020
9 Penyebab Disfagia yang Perlu Diketahui9 Penyebab Disfagia yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta - Disfagia merupakan istilah lain dari sulit menelan. Ini merupakan kondisi ketika tubuh kamu memerlukan lebih banyak waktu dan usaha untuk memindahkan makanan atau cairan dari mulut ke dalam lambung. Apakah kamu pernah kesulitan dalam menelan makanan dan minuman? Jika iya, kamu perlu mengetahui apa saja penyebab-penyebab disfagia.

Kondisi sulit menelan ini biasanya pertanda dari masalah pada tenggorokan atau kerongkongan, yaitu saat kamu makan terlalu cepat atau tidak mengunyah makanan dengan cukup halus. Namun, jika kondisi ini berkepanjangan, ini merupakan indikasi suatu kondisi medis serius yang memerlukan perawatan. Oleh sebab itu, kamu perlu mengenali penyebabnya berikut ini.

Baca juga: Begini 4 Cara Mendeteksi Disfagia dengan Tepat

Apa Saja Penyebab dari Disfagia?

Kondisi ini bisa terjadi apabila otot dan saraf yang membantu memindahkan makanan dan minuman melalui tenggorokan dan kerongkongan tidak berfungsi dengan benar. Selain itu, adanya sesuatu yang menghalangi tenggorokan atau kerongkongan kamu juga bisa sebabkan disfagia.

Dikutip dari National Health Service, berikut beberapa kondisi yang menyebabkan disfagia, yaitu:

  1. Masalah Sistem Imun

Masalah tertentu dengan sistem imun yang menyebabkan pembengkakan atau peradangan dan kelemahan, seperti:

  • Polymyositis. Polymyositis merupakan peradangan yang menyebabkan kelemahan otot dan peningkatan kadar enzim otot tulang.

  • Dermatomyositis. Gejala yang ditimbulkan oleh dermatomyositis adalah muncul ruam yang mencolok, otot lemas, radang yang tidak diketahui penyebabnya, serta radang otot. Nah, masalah otot akibat dermatomyositis ini yang menyebabkan disfagia.
  1. Masalah Sistem Saraf

Masalah-masalah pada sistem saraf berikut ini juga bisa sebabkan seseorang mengalami disfagia, yaitu :

  • Multiple sclerosis. Kondisi imun yang memengaruhi sel saraf dalam otak dan tulang belakang).

  • Post-polio syndrome. Kondisi yang terjadi dari sekumpulan gejala disabilitas yang terjadi sekitar 30-40 tahun setelah seseorang mengidap penyakit polio.

  • Muscular dystrophy. Suatu kelompok yang terdiri atas lebih dari 30 penyakit genetik otot yang membuat otot, umumnya terjadi pada bagian otot sadar yang secara perlahan-lahan menjadi semakin melemah.

  • Penyakit Parkinson. Kondisi ini merupakan degenerasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengan yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh.
  1. Kerongkongan Kejang

Kejang pada kerongkongan juga bisa sebabkan disfagia. Ini terjadi ketika otot pada kerongkongan tiba-tiba berkontraksi. Akibatnya, kondisi ini dapat mencegah makanan untuk sampai ke lambung.

4. Skleroderma

Penyakit langka ini melibatkan pengerasan dan pengencangan kulit dan jaringan penghubung dalam tubuh. Jaringan pada kerongkongan menjadi keras dan sempit. Skleroderma juga dapat membuat otot bawah kerongkongan melemah. Hal ini mengakibatkan makanan dan asam lambung kembali ke tenggorokan dan mulut.

5. Asam Lambung

Kondisi ini ditandai dengan nyeri pada ulu hati, atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju kerongkongan. Apabila asam lambung sering naik ke kerongkongan, dapat mengakibatkan ulcer pada kerongkongan, sehingga dapat menyebabkan luka-luka. Luka-luka ini yang dapat membuat kerongkongan menyempit.

Baca juga: Sulit Menelan Karena Disfagia, Ubah Kebiasaan Ini6

6. Esofagitis

Esofagitis merupakan peradangan pada lapisan esofagus atau kerongkongan. Organ ini berbentuk pipa yang tersusun dari otot yang berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Peradangan pada lapisan esofagus ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti asam lambung, infeksi, atau adanya sesuatu yang tersangkut pada kerongkongan.

7. Benjolan

Benjolan di luar kerongkongan, seperti kelenjar limfa, tumor, dan bone spurs (tulang yang tumbuh menonjol ke arah luar tubuh yang muncul di tempat pertemuan kedua tulang atau persendian) bisa sebabkan disfagia.

8. Tumor Kerongkongan

Tumor ini berasal dari sel-sel yang berlipat ganda jumlahnya secara tidak terkendali. Pertumbuhan tumor pada kerongkongan dapat menyebabkan atau tidak menyebabkan kanker. Pertumbuhan tumor bisa sebabkan disfagia.

Nah, itulah penyebab-penyebab disfagia. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi yang tidak diinginkan. Pengidap penyakit ini mengalami malnutrisi, dehidrasi, dan penurunan berat badan, karena kurangnya asupan dan nutrisi yang diperlukan untuk tubuh. Kalau kamu mengalami kesulitan menelan dan curiga mengidap disfagia, sebaiknya periksakan lebih lanjut.

Baca juga: 4 Gangguan Tenggorokan yang Bisa Diatasi Dokter THT

Kalau kamu berencana memeriksakan diri ke rumah sakit, kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

 

Referensi :
NHS. Diakses pada 2020. Dysphagia (swallowing problems).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Dysphagia.