Penyebab dan Cara Mengatasi Jamur Kaki
Halodoc, Jakarta – Kaki adalah bagian tubuh yang penting dan paling sering digunakan. Kamu berjalan ke mana saja dengan menggunakan kedua kaki. Saat digunakan untuk berjalan, kaki bersentuhan dengan berbagai macam kondisi permukaan. Hal inilah yang membuat kaki jadi rentan terkena berbagai masalah. Selain kutu dan virus, jamur adalah agen penyakit yang paling umum menginfeksi kaki. Kalau sudah terkena jamur kaki, kaki bisa terasa gatal-gatal dan menimbulkan bau tidak sedap. Sebenarnya apa penyebab jamur kaki dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, cari tahu di sini.
Penyebab Jamur Kaki
Kondisi kaki yang terinfeksi jamur dikenal juga dengan istilah Athlete’s Foot. Dinamakan demikian karena infeksi ini banyak ditemukan pada kaki olahragawan yang sering terbungkus oleh kaos kaki dan lembap. Namun, jamur kaki enggak hanya menyerang para atlet saja, orang-orang yang aktif bergerak dan berkeringat juga berisiko mengalami masalah kesehatan ini. Selain athlete’s foot, jamur kaki juga dikenal dengan istilah medisnya, yaitu infeksi tinea pedis. Ada berbagai macam jamur yang bisa menjadi penyebabnya, antara lain Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes, dan Epidermophyton floccosum.
Selain itu, beberapa faktor berikut juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena jamur kaki:
-
Mengenakan sepatu tertutup yang ketat.
-
Kaki selalu dalam keadaan lembap.
-
Kaki sangat mudah berkeringat.
-
Terdapat luka terbuka pada permukaan kaki.
-
Kebiasaan bertelanjang kaki.
-
Pernah terinfeksi tinea pedis sebelumnya.
-
Mengidap diabetes.
Gejala Jamur Kaki
Berikut gejala-gejala yang akan kamu alami bila terkena jamur kaki:
-
kulit di bagian kaki mengelupas atau pecah-pecah,
-
terdapat luka lenting berisi cairan (blister) yang biasanya muncul di sela jari kaki, tapi bisa juga muncul di permukaan kaki lainnya.
-
terasa gatal dan perih di permukaan yang terinfeksi,
-
telapak dan setiap ujung kaki terasa kering dan kasar, dan
-
dalam jangka panjang, infeksi bisa menyebabkan kuku kaki tidak memiliki warna dan rapuh sehingga bisa dengan mudah terlepas dari jari kaki.
Cara Mengatasi Jamur Kaki
Cara mengatasi jamur kaki yang paling efektif adalah dengan menggunakan obat-obatan anti-jamur, terutama antijamur topikal (oles) seperti krim atau salep. Obat anti-jamur ini akan menghancurkan dinding sel jamur sehingga isi sel keluar dan sel jamur mati. Selain itu, obat anti-jamur juga bisa menghambat sel-sel jamur bertumbuh dan berkembang biak. Berikut beberapa macam obat antijamur yang biasa dipakai untuk mengatasi infeksi jamur kulit:
-
Anti-jamur topikal (oles). Umumnya memiliki kandungan, seperti clotrimazole, miconazole, nystatin, ketoconazole, atau kombinasi dari beberapa kandungan tersebut. Cara penggunaannya adalah dengan dioleskan langsung ke kuku dan kulit kaki yang terkena jamur.
-
Anti-jamur oral. Obat ini berbentuk kapsul, pil, atau cair. Diberikan bila infeksi jamur di kulit kaki luas dan tidak dapat diatasi dengan obat anti-jamur topikal.
Bila jamur kaki tidak kunjung hilang setelah penggunaan obat topikal selama 1 sampai 2 minggu, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Pakailah obat anti-jamur sesuai dengan anjuran pemakaian. Jangan berlebihan atau kurang dari jumlah pemakaian yang diharuskan. Tetap pakai obat selama beberapa hari setelah ruam di kuku atau kulit hilang untuk mematikan sisa-sisa jamur yang masih tertinggal. Beli obatnya di Halodoc saja. Enggak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal order saja lewat aplikasi dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan