Batuk Tak Kunjung Sembuh, Mungkin Ini Penyebabnya
Halodoc, Jakarta – Bagaimana batuk terjadi? Batuk dimulai dengan nafas awal yang menarik udara jauh ke dalam paru-paru. Selanjutnya, glotis (lubang yang menghubungkan faring dan trakea) menutup, kemudian ada kontraksi pada otot-otot dada, perut, dan diafragma.
Pada pernapasan normal, otot-otot ini mendorong udara dengan lembut dari paru-paru ke atas melalui hidung dan mulut. Tapi ketika glotis tertutup, udara tidak bisa bergerak keluar, jadi tekanan luar biasa menumpuk di saluran udara.
Akhirnya, glotis mengayun terbuka dan udara keluar. Dan itu sangat terburu-buru, sehingga menciptakan batuk yang hebat, di mana udara bergerak keluar dengan kecepatan suara yang hampir sama, menciptakan suara gonggongan atau bunyi rejan yang disebut batuk.
Baca juga: 7 Jenis Batuk yang Perlu Diketahui
Batuk adalah kondisi yang biasa. Sebagian besar penyakit, mulai dari penyakit biasa sampai akut kerap mengalami batuk. Ini bisa dilihat dari orang yang mengalami demam, pilek sampai bronkitis dan pneumonia mengalami batuk.
Batuk kronis didefinisikan sebagai batuk yang menetap selama lebih dari tiga hingga delapan minggu, kadang-kadang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Batuk kronis alias batuk yang tak kunjung sembuh perlu diperiksakan ke dokter.
Tidak hanya dampaknya pada kesehatan yang perlu diperiksa tetapi juga efek lain yang bisa mengiringi seperti rasa frustasi cemas, gangguan tidur, konsentrasi sampai bisa menghasilkan efek kelelahan. Batuk yang tidak kunjung sembuh juga bisa menimbulkan risiko inkontinensia urine, pingsan, bahkan sampai mengalami tulang rusuk yang patah.
Baca juga: Menghilangkan Batuk Berdahak
Merokok adalah salah satu penyebab utama batuk yang tak kunjung sembuh. Cepat atau lambat, sebagian besar perokok merokok mengembangkan batuk perokok kronis. Iritasi kimia bertanggung jawab terhadap situasi ini. Penyebabnya adalah bahan kimia berbahaya yang sama yang menyebabkan batuk perokok sederhana dapat menyebabkan kondisi yang jauh lebih serius, seperti bronkitis, emfisema, pneumonia, dan kanker paru-paru. Batuk kronis selalu menjadi penyebab kekhawatiran bagi perokok.
Selain merokok, berikut adalah beberapa penyebab batuk yang tak kunjung sembuh, yakni :
1. Postnasal Drip (Sindrom Batuk Saluran Napas Atas)
Virus, alergi, sinusitis, partikel debu, dan bahan kimia di udara semuanya dapat mengiritasi selaput hidung. Membran merespon cedera dengan menghasilkan lendir yang abnormal. Ketika masuk ke tenggorokan, itu menggelitik saraf nasofaring, memicu batuk.
Biasanya, orang-orang yang mengidap postnasal mengalami batuk di malam hari dan kerap merasakan sensasi menggelitik di belakang tenggorokan yang sangat mengganggu.
2. Asma
Asma terjadi akibat penyempitan sementara dari tabung berukuran sedang yang membawa udara ke paru-paru. Dalam kebanyakan kasus, udara itu mengeluarkan suara siulan atau mengi saat bergerak melalui saluran yang menyempit. Produksi lendir yang berlebihan, sesak napas, dan batuk adalah gejala klasik asma lainnya.
Baca juga: 4 Tanda Batuk yang Berbahaya pada Anak
Dalam kebanyakan kasus, asma varian batuk menghasilkan batuk kering persisten yang terjadi sepanjang waktu, tapi dapat dimulai pada malam hari. Paparan terhadap alergen, debu, ataupun udara dingin sering memicu batuk, seperti halnya olahraga.
3. Infeksi Paru-Paru
Infeksi paru-paru bisa membuat orang batuk. Sebagian besar infeksi paru-paru dikarenakan pneumonia. Demam adalah petunjuk penting untuk penyebab batuk yang tidak berhenti akibat infeksi paru-paru.
Batuk yang tak kunjung sembuh alias tidak berhenti perlu dikhawatirkan ketika gejala-gejala ini juga mengiringinya, yakni:
-
Demam, terutama jika tinggi atau berkepanjangan
-
Produksi dahak yang banyak
-
Batuk berdarah
-
Sesak napas
-
Penurunan berat badan
-
Kelemahan, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan
-
Nyeri dada itu bukan disebabkan oleh batuk itu sendiri
-
Berkeringat di malam hari
Untuk informasi lebih jelas mengenai penyebab batuk yang tak kunjung sembuh, segera periksakan langsung di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Penanganan tepat dapat meminimalisir risiko kesehatan jangka panjang. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Yuk, download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan