Sakit Perut
DAFTAR ISI
- Apa Itu Sakit Perut?
- Penyebab Sakit Perut
- Faktor Risiko Sakit Perut
- Gejala Sakit Perut
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Sakit Perut
- Diagnosis Sakit Perut
- Pengobatan Sakit Perut
- Pencegahan Sakit Perut
- Komplikasi Sakit Perut
Apa Itu Sakit Perut?
Sakit perut adalah gejala nyeri atau rasa sakit yang muncul pada perut. Tak hanya rasa nyeri, seseorang yang mengalami sakit perut juga dapat merasakan kram, mulas, atau sensasi seperti tertusuk pada perut.
Kondisi ini dapat terjadi akibat sejumlah kondisi, mulai dari masalah kesehatan yang paling ringan seperti gangguan pencernaan hingga relatif serius.
Pada umumnya kondisi ini dapat terjadi akibat masalah pencernaan, perut kembung, makanan yang terlalu pedas atau asam, dan lain-lain.
Sementara itu, kondisi yang terjadi pada wanita juga dapat menjadi perhatian khusus. Sebab, nyeri perut pada wanita dapat terjadi akibat masalah kesehatan yang berkaitan dengan sistem reproduksi.
Misalnya nyeri haid, gangguan pada rahim, hingga gangguan pada indung telur.
Penyebab Sakit Perut
Kondisi ini dapat terjadi akibat berbagai faktor. Pada diare, sakit perut disebabkan oleh adanya proses infeksi, baik yang terjadi karena virus, bakteri, parasit, ataupun jamur.
Pada sindrom dispepsia, nyeri perut dapat terjadi akibat makanan yang terlalu asam, pedas, atau makanan yang dapat menghasilkan banyak gas seperti brokoli, kol, dan soda.
Penyebab sakit perut lainnya juga dapat berupa peradangan usus buntu, batu empedu, perdarahan lambung, serta peradangan pada divertikulum (kantung kecil pada dinding usus besar).
Sementara itu, penyebab kondisi ini juga dapat terbagi berdasarkan letak nyerinya, yakni nyeri perut atas dan bagian bawah.
Nah, berikut adalah beberapa penyebab kondisi ini berdasarkan letak nyerinya:
1. Sakit perut bagian atas
Beberapa penyebab paling umum dari kondisi ini meliputi:
- Gangguan pencernaan. Nyeri epigastrium setelah makan adalah salah satu ciri gangguan pencernaan yang biasanya berkaitan dengan asam lambung.
- Ketegangan otot perut. Otot perut yang tertarik adalah cedera yang dapat menjadi penyebab umum nyeri perut bagian atas.
- Penyakit ulkus peptikum. Erosi akibat asam lambung atau infeksi bakteri umum dapat menyebabkan ulkus (luka) pada perut dan duodenum. Biasanya ulkus tersebut terjadi akibat penyakit maag yang parah sehingga menyebabkan rasa nyeri yang terasa seperti rasa terbakar.
- Hernia. Ini terjadi ketika salah satu organ atau jaringan internal mendorong melalui lubang dinding otot yang biasanya menampungnya. Hernia dapat menyebabkan rasa sakit saat terjepit atau terjepit melalui lubang.
- Batu empedu. Kondisi batu empedu yang tersangkut pada tempat tertentu saluran empedu adalah penyebab umum nyeri dan pembengkakan kandung empedu. Kondisi ini menyebabkan kolik bilier yaitu nyeri perut hebat yang memuncak dan kemudian perlahan mereda.
2. Sakit perut bagian bawah
Perut bagian bawah memiliki sebagian besar usus kecil dan usus besar. Karena hal ini, nyeri perut bagian bawah kemungkinan besar berkaitan dengan penyakit gastrointestinal.
Selain itu, nyeri pada perut bagian bawah juga bisa berkaitan dengan ureter, ovarium, atau rahim.
Penyebab umum dari kondisi ini dapat meliputi:
- Sindrom iritasi usus.
- Dispepsia fungsional.
- Penyakit radang usus (Crohn, kolitis ulserativa).
- Obstruksi usus besar atau kecil.
- Kanker usus kecil.
- Kanker usus besar.
- Aneurisma aorta abdominal.
- Peritonitis.
- Limfadenitis mesenterika.
- Sindrom iskemik usus (mesenterik).
- Burut atau hernia. Tanpa penanganan yang tepat, hernia dapat menyebabkan komplikasi serius.
- Batu ginjal.
Selain itu, timbulnya nyeri sakit perut bagian bawah yang terasa pada area organ panggul dapat terjadi akibat:
- Endometriosis.
- Kista ovarium.
- Penyakit radang panggul.
- Kehamilan ektopik.
- Kanker ovarium.
- Kanker rahim.
Selain itu, sakit perut juga bisa menjadi tanda dari gangguan kolik abdomen. Jika mengalaminya, Ini Dokter yang Spesialis untuk Perawatan Kolik Abdomen.
Faktor Risiko Sakit Perut
Kondisi ini adalah penyakit umum yang bisa menyasar siapa saja, tapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kondisi ini, yaitu:
- Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama obat pereda rasa sakit yang dapat menyebabkan masalah pada perut.
- Kebiasaan merokok yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.
- Mengonsumsi makanan pedas, berlemak, atau asam secara berlebihan yang dapat memicu gangguan pencernaan seperti diare.
Gejala Sakit Perut
Rasa nyeri dari kondisi ini bisa timbul dengan berbagai macam sensasi, ada yang terasa perih seperti tertusuk, tertekan, atau ada sensasi penuh yang mengganggu.
Ada beberapa gejala sakit perut gawat darurat yang perlu kamu ketahui agar penanganan dapat dokter lakukan lebih awal.
Berikut adalah beberapa gejala nyeri perut serius yang perlu kamu waspadai karena membutuhkan penanganan medis:
- Nyeri perut mendadak dengan skala nyeri yang sangat hebat.
- Pengidap mengalami muntah atau BAB cair hebat, hingga menyebabkan lemas yang bersamaan tangan dan kaki yang menggigil (terutama pada pasien anak atau orang lanjut usia).
- Nyeri perut yang bersamaan dengan demam.
- Buang air besar berwarna hitam atau bercampur darah, atau muntah darah.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Sakit Perut
Meski terdengar sepele, sakit perut tidak boleh kamu biarkan begitu saja, terlebih jika mengalami gejala seperti nyeri yang sangat parah disertai dengan demam atau adanya darah pada feses.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami hal tersebut, segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD
- dr. Agnita Irawaty Sp.PD
- dr. Vera Bahar Sp.PD
- dr. Siska Damayanti Sp.PD
- dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO-K
Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk bantu atasi sakit perut untuk cegah dampak yang lebih parah. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter spesialis penyakit dalam agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Sakit Perut
Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan melakukan wawancara medis terkait karakteristik nyeri, sejak kapan perut sakit terjadi sekaligus riwayat medis pengidap kondisi ini.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menekan perut pasien, untuk mendeteksi lokasi sakit dan pembengkakan.
Setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendukung diagnosis, seperti:
- Pemeriksaan sampel. Pengujian sampel seperti darah, urine, dan feses bermanfaat untuk memastikan apa penyebab perut yang sakit.
- Pemeriksaan pencitraan. Tes pencitraan, seperti MRI, ultrasound, dan sinar X, juga dapat dokter gunakan untuk melihat organ, jaringan, dan struktur lain dalam perut secara detail.
- Endoskopi atau kolonoskopi. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk mendeteksi peradangan dan kelainan pada kerongkongan dan lambung. Dokter dapat melakukannya bila mencurigai adanya kelainan dalam saluran pencernaan.
Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan prosedur pemeriksaan lain sesuai dengan jenis kelamin pasien, seperti tes kehamilan dan USG panggul untuk pasien wanita, serta USG skrotum untuk pasien pria.
Jika kamu mengalami Perut Sakit Mendadak Tanpa Penyebab yang Jelas, Hubungi Dokter Ini.
Pengobatan Sakit Perut
Pengobatan sakit perut akan bervariasi pada setiap pengidapnya. Sebab, pengobatannya tergantung pada penyebabnya. Jika penyebabnya pola makan yang kurang baik, dokter menyarankan perubahan pola makan.
Sedangkan pada perut sakit akibat infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik.
Selain itu, obat sakit perut atau obat kram perut berdasarkan gejala yang muncul juga dapat dokter berikan. Sebagai contoh, obat penurun asam lambung untuk nyeri akibat penyakit asam lambung (GERD) atau peradangan pada lambung.
Pada beberapa kasus, operasi harus kamu lakukan untuk mengatasi perut sakit akibat radang usus buntu, batu empedu simtomatik, dan hernia.
Kamu bisa temukan berbagai obat sakit perut atau kram perut yang tersedia di Toko Kesehatan Halodoc. Tersedia juga vitamin dan suplemen yang membantu proses pemulihan lebih cepat sekaligus menjaga daya tahan tubuh.
Untuk pilihan obat sakit perut melilit yang bisa kamu pilih, baca Ini 7 Pilihan Obat Sakit Perut Melilit yang Ampuh di Apotek.
Pencegahan Sakit Perut
Sebenarnya, tidak semua penyebab kondisi ini dapat kamu cegah. Namun, ada upaya untuk mengurangi risikonya, yaitu:
- Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum menyentuh makanan dan setelah beraktivitas.
- Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang setiap harinya.
- Menghindari konsumsi makanan dalam porsi besar secara sekaligus.
- Meningkatkan asupan serat dari sayuran dan buah-buahan.
- Saat mengolah makanan, pastikan untuk mencuci bersih dan memasak bahan makanan hingga matang.
- Meningkatkan konsumsi air putih untuk melancarkan pencernaan.
- Rutin berolahraga dan berhenti merokok.
- Tidak langsung berbaring setelah makan, setidaknya sebelum 2 jam.
- Membatasi konsumsi minuman minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh.
- Memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin. Ada 4 Tes Kesehatan yang Harus Dilakukan Rutin.
Komplikasi Sakit Perut
Komplikasi dapat terjadi jika penyebab yang mendasari kondisi ini tidak tertangani dengan baik. Sebagai contoh, bila kondisi ini terjadi akibat sindrom iritasi usus, ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi.
Salah satunya seperti serangan diare dan sembelit yang berulang. Selain itu, pengidap sindrom iritasi usus juga rentan terkena wasir.
Selain itu, sakit perut kronis juga dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, termasuk perubahan kebiasaan dan tekanan psikologis.
Misalnya, orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS), lebih mungkin mengalami gangguan mood seperti depresi dan kecemasan.