Pentingnya Asupan Cairan Bagi Pengidap DBD

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   25 Juni 2019
Pentingnya Asupan Cairan Bagi Pengidap DBDPentingnya Asupan Cairan Bagi Pengidap DBD

Halodoc, Jakarta - Meningkatkan asupan cairan merupakan kunci utama penanganan penyakit DBD. Cairan elektrolit yang dibutuhkan tidak hanya mengandung air. Cairan ini juga mengandung klorin, natrium, kalium, kalsium, mineral, dan magnesium yang dibutuhkan oleh tubuh. Mengapa mengidap DBD membutuhkan asupan cairan lebih? 

Baca juga: 3 Fase Demam Berdarah yang Wajib Kamu Ketahui

Pengidap Demam Berdarah Membutuhkan Asupan Cairan Lebih

Seseorang yang tengah terinfeksi virus Dengue akan diikuti oleh gejala lain, seperti dehidrasi. Selain itu, gejala lain yang biasanya muncul pada pengidap kondisi ini adalah suhu tubuh yang meningkat dan muntah-muntah akan membuat kadar air dalam tubuh terus menerus berkurang. Jika hal ini terjadi, dehidrasi akan terjadi.

Pada kondisi yang parah, biasanya akan terjadi kebocoran plasma darah pada pengidap DBD. Hal ini akan membuat plasma yang mengandung air dan nutrisi lainnya keluar melalui pembuluh darah. Kondisi ini akan berakibat pekatnya darah dan melambatnya aliran darah dalam tubuh. Nah, jika hal ini sudah terjadi, tubuh akan kesulitan dalam menerima asupan oksigen yang dibawa melalui darah.

Tidak hanya asupan oksigen, tubuh akan kekurangan asupan darah dan nutrisi lainnya yang diperlukan. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, pengidap demam berdarah akan kehilangan nyawanya. Namun, tidak semua pengidap DBD mengalami kebocoran pada plasma darah pada masa-masa kritisnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena sistem imunitas masing-masing pengidap akan berbeda.

Nah, jika enggak mau mengalami kebocoran plasma darah saat mengidap demam berdarah, disarankan untuk banyak minum air putih dan cairan lain yang dapat menutrisi tubuh, misalnya jus buah, air gula, susu, atau air bekas cucian beras. Air cucian beras bermanfaat guna mengatasi DBD karena termasuk salah satu cairan elektrolit yang kaya akan karbohidrat, vitamin E dan magnesium.

Baca juga: Malaria dan DBD, Lebih Berbahaya yang Mana?

Mengidap Demam Berdarah, Begini Cara Mengatasinya

Tujuan dilakukannya rawat inap untuk pengidap demam berdarah adalah untuk memastikan pengidap kondisi ini mengonsumsi banyak cairan. Tidak hanya melalui infus, tetapi juga melalui makanan berkuah, jus, atau buah-buahan yang mengandung banyak air. Cairan yang dikonsumsi bertujuan untuk menurunkan demam dan mencegah tubuh dari dehidrasi. Nah, selain mengonsumsi air, begini cara mengatasi DBD yang wajib kamu ketahui:

  • Istirahat dengan cukup dengan banyak tidur. Istirahat dapat membantu pemulihan jaringan tubuh yang rusak saat demam berdarah menyerang. Ketika melakukan rawat inap, dokter akan memberikan pengidap beberapa obat yang mengandung kantuk agar pengidap bisa istirahat sepenuhnya.

  • Minum obat guna menurunkan demam yang naik turun. Salah satu obat yang disarankan guna menurunkan demam adalah paracetamol. Paracetamol merupakan obat pereda nyeri yang dapat meringankan rasa sakit dan menurunkan demam. Pemberian obat ini harus dengan resep dokter, ya!

  • Mengonsumsi jambu biji dan makanan lain yang mudah dicerna. Makanan yang mudah dicerna termasuk sayuran hijau yang direbus, dan buah buahan, salah satunya adalah jambu biji. Jambu biji mengandung vitamin C yang dapat mempercepat pembentukan trombosit baru.

Baca juga: 5 Gejala DBD yang Tak Boleh Diabaikan

Jika gejala-gejala ringan muncul, segera periksakan diri ke dokter. Jangan menunggu sampai gejala demam berdarah serius muncul, karena kondisi ini dapat membahayakan nyawa pengidapnya. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa berdiskusi langsung dengan membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu melalui Halodoc. Yuk,  download aplikasinya segera!