Penjelasan Tentang Proses Injeksi dan Manfaatnya
Halodoc, Jakarta - Tindakan injeksi atau suntik adalah jenis tindakan medis yang sering dikerjakan. Dalam bahasa Inggris, tindakan ini disebut 'shot' atau 'jab' yang merupakan tindakan memasukan cairan menggunakan jarum ke dalam tubuh seseorang. Kebanyakan suntikan dilakukan sebagai tindakan dengan tujuan terapeutik, sementara sebagian kecil digunakan untuk tindakan preventif termasuk keluarga berencana dan pemberian vaksin.
Perlu diingat bahwa tindakan injeksi harus dikerjakan secara aman dan dikerjakan oleh tenaga medis yang sudah terlatih. Kebersihannya juga wajib diperhatikan karena penggunaan alat injeksi yang berulang berpotensi menjadi sumber transmisi virus. Terdapat beberapa jenis serta manfaat injeksi yang wajib kamu ketahui berikut:
Baca Juga: Vaksin Tetes atau Suntik? Kenali Bedanya
Injeksi Intramuskular
Tindakan injeksi atau pemberian obat secara intramuskular dilakukan untuk pemberian obat. Manfaat injeksi jenis ini adalah supaya obat diserap tubuh dengan cepat. Prosesnya dilakukan dengan menusukkannya menggunakan jarum suntik yang memiliki diameter 5 hingga 10 mililiter dengan panjang 6 hingga 8 sentimeter.
Cairan obat yang dimasukkan biasanya berbasis minyak sehingga menembus dan terserap lebih dalam. Cairan obat tersebut dimasukkan langsung kedalam otot yang memiliki banyak pembuluh darah dan umumnya dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar, agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk saraf.
Area yang biasa dilakukan adalah bokong dan kaki bagian atas atau pada lengan bagian atas. Pemberian obat seperti ini memungkinkan obat dilepas secara berkala dalam bentuk depot obat. Sebagian besar vaksin yang tidak aktif, seperti vaksin influenza, diberikan dengan injeksi intramuskular ini.
Injeksi Intradermal
Suntikan intradermal adalah jenis suntikan yang tidak masuk ke bawah dermis dan biasanya digunakan untuk vaksinasi. Manfaat injeksi ini dapat membantu mengetahui apakah kamu memiliki alergi.
Untuk melakukan tindakan ini dibutuhkan jarum suntik maksimal 1 mililiter, obat lepas lambat dan jarum pendek hingga 1,5 sentimeter. Pada penyuntikan intradermal, daerah kulit yang dipilih bukan area yang mudah luka atau infeksi.
Petugas medis biasanya membantu meregangkan kulit dengan jempol dan telunjuk, dan kemudian menusukkan jarum perlahan sekitar 2 mm di bawah dan hampir sejajar dengan permukaan kulit. Jika proses injeksi dilakukan dengan benar, maka muncul benjolan pucat yang memperlihatkan permukaan folikel rambut pada kulit tempat suntikan.
Baca Juga: Akibat Tidak Vaksinasi, Biaya Pengobatan Semakin Melambung
Injeksi Subkutan
Injeksi ini dianjurkan untuk semua zat yang perlu diserap sangat lambat. Beberapa contohnya adalah morfin dan atropin. Jenis injeksi ini dilakukan dengan jarum kecil pendek dan halus sepanjang 1,5 hingga 2 sentimeter dengan diameter jarum suntik 2 atau 2,5 mililiter. Untuk melakukannya, kamu harus menusuk jarum ke bawah kulit dengan sudut 45° ke dalam jaringan lemak subkutan.
Tarik pendorong pada semprit untuk memastikan tidak ada darah. Suntikkan obat dengan menekan pendorong pada semprit pelan-pelan hingga obat habis. Lepaskan jarum dan tekan kuat-kuat bekas suntikan dengan kapas atau kain kecil. Injeksi subkutan sering digunakan untuk menyuntikkan berbagai vaksin maupun obat, misalnya vaksin MMR (campak, gondok, dan rubela), varisela (cacar air), dan zoster (herpes zoster).
Injeksi Endovena
Teknik ini dilakukan dengan memasukkan zat ke dalam sistem peredaran darah dengan jarum dimasukkan ke dalam vena yang mudah diakses. Area yang disuntikkan tepat di bawah lekukan siku atau di lengan bawah. Manfaat injeksi endovenous agar obat langsung masuk ke pembuluh darah sehingga dapat cepat meresap.
Baca Juga: Ini Perbedaan Vaksin Polio Tetes dan Vaksin Polio Suntik
Cari tahu lebih lanjut dengan bertanya pada dokter Halodoc mengenai tindakan injeksi yang mungkin sewaktu-waktu kamu butuhkan. Jika ada pertanyaan lain seputar injeksi atau tindakan medis lain, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Talk to a Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!