Pengobatan untuk Mengatasi Lichen Sclerosus
Halodoc, Jakarta - Kulit menjadi salah satu organ tubuh yang sangat sensitif. Salah penanganan atau kontak langsung dengan zat tertentu, kulit mudah mengalami peradangan dan infeksi. Reaksinya beragam, bisa seperti luka terbakar, lesi, atau belang dengan warna yang kontras. Seperti ketika kamu mengalami lichen sclerosus, kelainan langka yang menyerang kulit, terutama bagian genital dan anal.
Meski begitu, belum diketahui dengan pasti penyebab terjadinya kelainan kulit satu ini. Untungnya, gangguan kulit ini tidak menular melalui kontak langsung, termasuk ketika kamu berhubungan intim. Beberapa hal diduga turut berkontribusi terhadap munculnya bercak pada kulit, termasuk gangguan autoimun, ketidakseimbangan hormon, dan terjadinya kerusakan kulit sebelum bercak muncul.
Mengetahui Gejala Lichen Sclerosus
Risiko lichen sclerosus meningkat pada wanita yang mengalami menopause, laki-laki yang tidak disunat karena kondisi ini sering menyerang kulup, dan anak-anak yang belum melewati masa puber. Ini artinya, kamu perlu mengetahui apa saja gejala dari kelainan kulit langka ini.
Baca juga: 3 Penyakit Kulit yang Bisa Menyerang Alat Kelamin
Kasus ringan dari kelainan kulit ini terkadang tidak diketahui karena tidak menimbulkan gejala apa pun selain dari gejala fisik yang terlihat dari kulit putih dan berkilau. Pada area yang terinfeksi, kulit bisa tampak seperti terangkat. Oleh karena daerah yang sering terinfeksi adalah sekitar kelamin, gejala mungkin tidak disadari sampai muncul gejala lainnya, seperti:
-
Gatal ringan hingga parah;
-
Rasa tidak nyaman di area kelamin;
-
Munculnya bintik putih halus;
-
Terasa menyakitkan ketika melakukan hubungan seksual;
Kamu perlu tahu bahwa kulit yang terkena lichen sclerosus akan lebih tipis daripada kulit normal yang sehat. Oleh karenanya, lepuhan atau memar sangat mudah terjadi. Bahkan, pada kasus yang parah dapat menyebabkan lesi ulserasi atau luka terbuka. Jadi, jika kamu mengalami gejala ini, segera tanyakan pada dokter melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi Halodoc atau buat janji untuk bertemu langsung di rumah sakit.
Baca juga: Masalah Genetik Bisa Sebabkan Lichen Sclerosus
Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Lichen Sclerosus
Sementara itu, pilihan pengobatan untuk menangani penyakit lichen sclerosus, bisa dilakukan dengan pemberian salep kortikosteroid. Penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Frekuensi dan dosis penggunaannya lebih banyak untuk pengobatan, dan semakin berkurang untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Namun, pantauan terus dilakukan, karena salah satu dampak penggunaan kortikosteroid jangka panjang adalah penipisan kulit.
Apabila salep kortikosteroid tidak berhasil menyembuhkan lichen sclerosus yang kamu alami, dokter mungkin akan mengganti salep dengan jenis tacrolimus. Pengangkatan kulup atau sunat sebagai pengobatan pada pria menjadi perawatan yang umum dilakukan jika gejala tidak membaik setelah pengobatan pertama. Sementara pembedahan di area anus atau organ genital tidak disarankan pada wanita, karena kekambuhan mungkin terjadi setelah operasi.
Baca juga: Jenis-Jenis Lichen Schlerosus yang Perlu Diketahui
Jika diperlukan, kamu bisa melakukan perawatan dini untuk mengurangi dampak negatif gejala lichen sclerosus. Penanganannya berupa:
-
Menggunakan pelumas ke area yang terinfeksi.
-
Cuci dengan perlahan area yang terinfeksi setiap hari, dan pastikan luka kering dengan sempurna. Hindari penggunaan sabun mandi dengan kandungan kimia tinggi dan mandi berulang kali.
-
Penanganan untuk rasa sakit dan sensasi seperti terbakar adalah dengan kompres es atau kompres air dingin.
-
Minumlah obat antihistamin untuk mengendalikan rasa gatal, terutama di malam hari ketika kamu ingin beristirahat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan