Pengidap Obesitas Rentan Terkena Sakit Lutut, Ini Sebabnya
Halodoc, Jakarta – Sakit lutut adalah nyeri pada sendi lutut yang bisa terjadi pada segala kelompok usia. Dibanding sendi tubuh lain, sendi lutut termasuk organ yang rentan mengalami kerusakan dan nyeri, karena fungsi pentingnya dalam menopang tubuh. Tak heran jika pengidap obesitas rentan mengalami sakit lutut akibat berat badan berlebih. Agar lebih waspada, berikut ini alasan pengidap obesitas rentan mengalami sakit lutut.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Sakit Lutut Parah yang Tak Tertahankan
Mengenal Gejala Sakit Lutut
Gejala sakit lutut berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Secara umum, sakit lutut ditandai dengan pembengkakan, kekakuan sendi, bunyi gemeretak pada lutut, demam, perubahan bentuk lutut, sendi lutut menjadi lebih lemas, serta permukaan kulit di daerah lutut berwarna kemerahan dan hangat saat disentuh. Kamu dianjurkan untuk segera berbicara dengan dokter jika mengalami tanda dan gejala tersebut.
Semakin Berat Badan Seseorang, Semakin Berat Kerja Sendi
Berat kerja bantalan tulang yang ada di sendi semakin berat pada orang obesitas. Karena bekerja lebih berat, kemungkinan bantalan tulang menipis akibat aktivitas harian juga lebih besar. Pasalnya, setiap setengah kilogram berat badan bisa membebani lutut sampai 2,2 kilogram (kg).
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko masalah lutut menahun seperti osteoartritis, termasuk memperparah gejala yang sudah muncul. Selain karena obesitas, sakit lutut bisa terjadi akibat cedera, perdarahan pada sendi, infeksi, dan penyakit tertentu (seperti osteoartritis, penyakit asam urat, atau tendonitis).
Baca Juga: 10 Dampak Negatif Obesitas yang Harus Kamu Ketahui
Diagnosis dan Pengobatan Sakit Lutut
Sakit lutut didiagnosis dengan foto rontgen, USG, CT scan, atau MRI. Pemeriksaan darah disarankan jika dokter menduga sakit lutut pengidap disebabkan karena infeksi atau kondisi medis lain, seperti penyakit rematik asam urat (gout). Setelah diagnosis ditetapkan, berikut ini pilihan pengobatan untuk atasi sakit lutut:
- Konsumsi obat, seperti analgesik, suntikan kortikosteroid, pelumas sendi, dan platelet-rich plasma (PRP).
- Fisioterapi untuk melatih dan menguatkan otot-otot di sekitar sendi lutut.
- Operasi untuk menangani cedera. Misalnya, operasi untuk mengganti tempurung lutut.
- Penanganan mandiri di rumah, berupa istirahat cukup, kompres lutut dengan es, meminimalkan gerakan pada lutut, dan menaruh kaki yang cedera pada posisi lebih tinggi.
Bagi pengidap obesitas, dianjurkan untuk menurunkan berat badan guna mengurangi beban kerja berlebih pada persendian. Caranya dengan mengatur pola makan, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
Untuk olahraga, pengidap obesitas bisa mengombinasikan olahraga aerobik dan olahraga yang melatih kekuatan otot. Kombinasi antara pola makan sehat dan aktivitas fisik diharapkan mampu membantu menurunkan berat badan.
Baca Juga: Inilah Perawatan Rumahan untuk Atasi Sakit Lutut
Itulah alasan pengidap obesitas rentan mengalami sakit lutut. Kalau kamu punya keluhan sakit lutut berulang tanpa sebab yang jelas, sebaiknya segera berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor. Ibu bisa melakukannya kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan