Pengidap Kanker Dapat Alami Pruritus, Ini Alasannya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Juni 2019
Pengidap Kanker Dapat Alami Pruritus, Ini AlasannyaPengidap Kanker Dapat Alami Pruritus, Ini Alasannya

Halodoc, Jakarta – Gatal adalah kondisi yang sangat umum terjadi. Biasanya, rasa gatal di kulit akan segera menghilang bila kita menggaruknya atau mengaplikasikan obat oles. Namun, hati-hati bila rasa gatal terjadi di seluruh tubuh dan menimbulkan ruam.

Kondisi ini disebut juga dengan pruritus. Selain bisa membuat kamu yang mengalaminya jadi tidak nyaman, pruritus juga bisa menjadi indikasi penyakit yang lebih serius, seperti kanker. Yuk, simak penjelasannya di sini.

Apa Itu Pruritus?

Pruritus adalah rasa gatal yang bisa terjadi di seluruh atau sebagian tubuh seseorang. Bila muncul pada sebagian tubuh saja, pruritus paling sering muncul di area, seperti tangan atau kaki. Rasa gatal pruritus bisa berlangsung sangat singkat, tapi juga bisa terjadi sangat parah, hingga mengganggu pengidapnya.

Kondisi gatal-gatal ini juga bisa disertai dengan ruam. Selain ruam, rasa gatal juga bisa berbentuk benjolan berwarna kemerahan, kulit kering yang pecah-pecah, dan tekstur yang menyerupai kapalan atau kulit bersisik.

Baca juga: Begini Cara Mencegah dan Pengobatan Pruritus

Penyebab Pruritus

Penyebab pruritus sangat beragam, mulai dari gangguan kulit ringan, seperti kulit yang terlalu kering, gigitan serangga, sampai penyakit gangguan sistemik, seperti diabetes mellitus. Berikut beberapa hal yang umumnya menyebabkan pruritus:

  • Gangguan Kulit

Beberapa gangguan kulit yang bisa berdampak pada kondisi kulit dan menyebabkan pruritus, antara lain eksim, urtikaria atau biduran, psoriasis, dermatitis kontak alergi, folikulitis, ketombe, prurigo, dan inflamasi pada mukosa mulut atau lichen planus.

  • Sengatan atau Gigitan Serangga

Selain gangguan kulit, berbagai macam parasit, seperti kutu rambut, kutu loncat, kutu busuk, nyamuk, cacing kremi, ngengat, lebah, tawon, dan parasit trikomoniasis yang menjadi penyebab penyakit menular juga bisa memicu munculnya pruritus.

  • Reaksi Alergi pada Kulit

Pruritus juga bisa muncul sebagai reaksi alergi pada kulit. Hal-hal yang bisa menyebabkan alergi pada kulit dan menimbulkan gatal, antara lain benda-benda, seperti perhiasan yang mengandung nikel atau kobalt, karet, lateks, bahan tekstil, wewangian, cat rambut, dan tanaman seperti serbuk bunga. Beberapa obat-obatan, misalnya aspirin, paparan sinar ultraviolet yang berlebihan, serta cuaca yang lembap atau panas juga bisa menjadi pemicu pruritus.  

  • Infeksi

Pada beberapa kasus, pruritus juga bisa menjadi pertanda adanya infeksi pada tubuh. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur kurap bisa menimbulkan gejala gatal, begitu juga dengan penyakit cacar air. Infeksi jamur pada kaki atau kutu air, infeksi jamur pada area Miss V atau Mr. P juga bisa menyebabkan pruritus.

  • Kehamilan atau Menopause

Ketidakseimbangan hormon yang dialami oleh wanita ketika sedang hamil atau memasuki masa menopause juga bisa menjadi penyebab munculnya pruritus. Pruritus yang muncul pada wanita hamil biasanya akan menghilang setelah persalinan.

Kondisi pemicu munculnya pruritus pada wanita hamil, antara laian pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP) yang biasanya muncul di area paha dan perut, prurigo gestationis yang biasanya muncul pada area tangan, kaki, dan batang tubuh, serta obstetric cholestasis yang menimbulkan rasa gatal tanpa ruam yang terjadi akibat kelainan yang berdampak pada hati pengidap.

Baca juga: Waspada, Wanita Sudah Menopause Berisiko Terkena Osteoporosis

Alasan Pengidap Kanker Berisiko Alami Pruritus

Benar bahwa pengidap kanker bisa mengalami pruritus. Hal ini karena jenis kanker tertentu, terutama kanker darah seperti leukemia dan limfoma bisa memicu terjadinya gatal-gatal.

Namun tidak hanya kanker, pruritus juga bisa menjadi gejala dari penyakit-penyakit, seperti hipertiroid, hipotiroid, hemorrhoid, polisitemia, anemia, hepatitis, dan gagal ginjal kronis, serta primary biliary cirrhosis atau peradangan saluran empedu.

Baca juga: Inilah 6 Penyebab Pruritus di Anus

Jadi, bila kamu mengalami pruritus yang tidak kunjung sembuh dan sangat hebat sampai mengganggu kamu beraktivitas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kamu juga bisa bertanya tentang masalah kesehatan yang kamu alami dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.