Penanganan untuk Mengatasi Alice in Wonderland Syndrome

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Oktober 2022

“Sayangnya tidak ada penanganan khusus dalam menangani Alice in Wonderland Syndrome. Pengidap sindrom ini hanya perlu mencegah gangguan kesehatan yang berisiko memicu episode baru.”

Penanganan untuk Mengatasi Alice in Wonderland SyndromePenanganan untuk Mengatasi Alice in Wonderland Syndrome

Halodoc, Jakarta – Hampir semua orang mengetahui kisah Alice in Wonderland yang membuat semua benda-benda disekelilingnya menjadi kecil. Bukan hanya kisah tersebut, di dunia nyata juga ada kondisi seperti ini yang dikenal sebagai Alice in Wonderland Syndrome.

Alice in Wonderland Syndrome adalah gangguan neurologis langka yang menyebabkan perubahan persepsi pada citra tubuh, visual, dan pengalaman waktu. Yuk, simak lebih banyak mengenai kondisi ini agar kamu dapat melakukan penanganan dengan baik.

Apa Itu Alice in Wonderland Syndrome?

Alice in Wonderland Syndrome dikenal juga sebagai sindrom Todd. Kondisi langka ini membuat otak mengalami perubahan dalam memahami sesuatu. Saat seseorang mengalami sindrom ini, biasanya pengidap akan mengalami episode untuk sementara.

Saat mengalami tahapan episode, pengidap sindrom ini akan merasa mengalami perubahan tubuh yang menjadi lebih besar atau kecil. Mereka juga rentan merasa barang-barang disekitarnya mengalami pergerakan atau bergeser menjauh dan mendekat.

Hal-hal yang akan dirasakan oleh pengidap sindrom ini bukanlah hasil dari gangguan penglihatan atau halusinasi. Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya perubahan pada cara otak dalam memproses dan merasakan lingkungan yang ada di sekelilingmu.

Sindrom ini dapat memengaruhi beberapa indra, seperti penglihatan hingga pendengaran. Bahkan, pengidap Alice in Wonderland Syndrome dapat merasakan bahwa waktu terkadang berjalan sangat cepat, tetapi di kondisi lain akan terasa sangat lambat.

Adanya gangguan pada otak memicu kondisi ini. Berikut ini faktor risiko yang meningkatkan terjadinya kondisi ini, seperti: 

  • Stres.
  • Tumor otak.
  • Epilepsi.
  • Stroke.

Kenali Gejala Alice in Wonderland

Setiap episode yang dialami oleh pengidap Alice in Wonderland Syndrome berbeda-beda gejalanya. Namun, ada beberapa kondisi yang akan dirasakan, seperti:

  • Migrain.
  • Sensasi perubahan pada ukuran tubuh yang jadi membesar atau mengecil.
  • Sensasi benda-benda disekitar menjadi lebih kecil dan menjauh.
  • Merasa bahwa waktu berubah sangat cepat atau sangat lambat.
  • Merasa bahwa kondisi lingkungan terasa sangat berisik atau terlalu ribut.
  • Sering mendengar bunyi-bunyian aneh yang tidak diketahui asalnya.

Penanganan Alice in Wonderland Syndrome

Kondisi ini bisa didiagnosis dengan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti MRI, EEG, hingga tes darah. Jika seseorang didiagnosis mengalami sindrom ini, ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko perburukan gejala.

Namun, penanganan akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan yang dialami pengidap sindrom ini. Selain itu, penanganan yang dilakukan juga tidak dapat menghilangkan ini, tetapi hanya mencegah munculnya episode dari sindrom ini.

Jika pengidapnya mengalami migrain, tentunya pengobatan akan dilakukan untuk mengatasi migrain yang dialami. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya episode baru..

Nah, kini kamu bisa cek kebutuhan medis yang diperlukan untuk mengatasi migrain menggunakan Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Hal yang bisa dilakukan saat mengalami episode dalam sindrom ini adalah beristirahat dan tetap tenang. Tunggu hingga kondisi ini benar-benar membaik sehingga kamu dapat mengalami aktivitas sehari-hari dengan normal.

Jika kamu merasa stres dengan kondisi ini, tidak ada salahnya untuk melakukan beberapa hal yang bisa membuat kamu menjadi lebih nyaman. Seperti misalnya, melakukan olahraga yoga atau meditasi untuk mencegah munculnya gejala atau episode baru.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. What Is Alice in Wonderland Syndrome? (AWS).
Medical News Today. Diakses pada 2022. What is Alice in Wonderland Syndrome?