Peduli Kesehatan Mental, Ini Bedanya PTSD dan Stres Akut

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Januari 2019
Peduli Kesehatan Mental, Ini Bedanya PTSD dan Stres AkutPeduli Kesehatan Mental, Ini Bedanya PTSD dan Stres Akut

Halodoc, Jakarta – Merasa tertekan, banyak masalah, dan terlalu berkutat memikirkan satu hal, sering dikaitkan dengan stres. Nyatanya, istilah yang menggambarkan gangguan kesehatan mental tersebut sering digunakan di tengah masyarakat saat ini. Hampir semua orang pernah mengalami stres, karena aktivitas dan tugas sehari-hari.  

Selain stres ringan, seperti yang disebabkan aktivitas harian, ada masalah kesehatan mental lain yang bisa terjadi, yaitu stres akut dan post traumatic stress disorder alias gangguan stres pasca trauma (PTSD). Jika dilihat sekilas, kedua gangguan ini sama-sama dipicu karena kejadian trauma berat yang dialami atau dilihat seseorang. Namun, ternyata ada hal-hal yang membedakan kedua kondisi ini, lho!

Perbedaan mendasar dari kedua gangguan ini ada pada definisinya. Stres akut atau acute stress disorder (ASD) merupakan kondisi yang terjadi, karena adanya syok psikologis. Pernah mengalami atau menyaksikan peristiwa mengerikan dan bersifat traumatis menjadi pemicu timbulnya stres akut. Hal itu menimbulkan reaksi emosional negatif yang kuat dan bisa masuk dalam gangguan kecemasan.

Baca juga: Inilah Gejala dan Penanganan PTSD

Sementara gangguan stres pasca trauma alias PTSD merupakan gangguan mental yang dipicu ingatan kilas balik. Ingatan tersebut berkaitan dengan pengalaman pernah mengalami atau menyaksikan peristiwa mengerikan di masa lalu. Sama dengan stres akut, PTSD juga memicu gejala reaksi emosional negatif. Namun pada PTSD, seseorang mungkin mengalami serangan panik dan serangan kecemasan saat ingatan tentang peristiwa traumatis tersebut muncul kembali.

Selain itu, gejala dari kedua kondisi ini pada dasarnya serupa. Orang yang mengidap stres akut maupun PTSD mungkin saja secara berulang mengalami ingatan kilas balik dan mimpi buruk terkait kejadian traumatis di masa lalu. Orang dengan kondisi ini pun kerap menghindari pikiran, percakapan, perasaan, tempat, serta orang-orang yang bisa membawa kembali pada ingatan tentang peristiwa traumatis. Alhasil, kondisi tersebut menyebabkan pengidap stres akut maupun PTSD kehilangan minat, mati rasa emosional, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, gelisah, hingga masalah tidur.

Baca juga: Lari, Olahraga yang Bisa Mengatasi Stres

Namun, ada sedikit perbedaan gejala antara stres akut dan PTSD, yaitu perilaku pengidapnya. Orang dengan gangguan PTSD biasanya melakukan perilaku kekerasan, berisiko, hingga merusak. Selain itu, PTSD juga menyebabkan seseorang selalu berpikiran dan berasumsi terlalu negatif tentang diri sendiri maupun dunia sekitar, hingga menyalahkan diri sendiri atau orang lain karena kejadian traumatis di masa lalu.

Waktu munculnya gejala juga menjadi salah satu perbedaan antara stres akut dan PTSD. Gejala dari stres akut, biasanya akan segera menyerang setelah suatu kejadian traumatik terjadi. Gejala stres akut akan muncul kurang dari empat minggu setelah penyebabnya terjadi. Gejala kondisi ini bisa berlangsung secara konstan selama jangka waktu ini, tapi biasanya akan hilang setelah lewat empat minggu.

Baca juga: Waspadai Komplikasi Stres Pasca Trauma Bila Tak Segera Ditangani

Sedangkan pada PTSD, seseorang baru dinyatakan “positif” setelah gejala terus berlanjut lebih dari satu bulan, bahkan bisa terjadi hingga tahunan setelah penyebab trauma muncul. Tak hanya itu, gejala gangguan kesehatan mental yang satu ini, biasanya kambuh sewaktu-waktu, terutama ketika dipicu.

Stres akut maupun PTSD adalah kondisi yang tidak boleh disepelekan sama sekali. Segera lakukan pemeriksaan dan konsultasi jika mengalami kejadian traumatis dan merasa menemukan gejala stres akut atau PTSD. Kamu juga bisa bertanya kepada ahli dan psikolog melalui aplikasi Halodoc. Sampaikan keluhan awal melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!