Parasetamol Infus dan Oral, Lebih Efektif Mana?
Halodoc, Jakarta - Sakit kepala termasuk penyakit yang umum terjadi pada semua orang. Rasa sakit yang ditimbulkannya mungkin dapat mengganggu aktivitas. Banyak orang yang mengonsumsi obat dengan kandungan parasetamol untuk mengobati gangguan ini. Jenis obat ini dapat mengobati sakit kepala yang terjadi.
Obat dengan kandungan ini mudah didapatkan di apotek bahkan warung-warung kecil. Untuk orang yang tidak dapat minum obat secara oral, memasukkan parasetamol melalui infus mungkin dilakukan. Walau begitu, manakah yang lebih efektif? Parasetamol infus atau oral? Berikut pembahasan tentang hal tersebut!
Perbandingan Keefektifan Parasetamol Infus dan Oral
Parasetamol adalah obat yang dapat meredakan nyeri dan menurunkan demam. Selain itu, di Indonesia, obat ini identik dikonsumsi ketika seseorang mengalami sakit kepala. Pada parasetamol jenis oral, kamu dapat mengonsumsinya sebelum atau sesudah makan.
Cara kerja dari obat ini dengan mengurangi rasa sakit dengan menurunkan produksi zat dalam tubuh, atau disebut dengan prostaglandin. Hal ini terjadi ketika tubuh mengalami kerusakan jaringan atau infeksi dan mengonsumsi parasetamol dapat mengurangi rasa sakit dan demam.
Cara mengonsumsi obat ini terbagi menjadi dua, yaitu secara oral dan infus. Beberapa orang kesulitan untuk menelan obat secara oral atau tidak sadarkan diri saat akan diberikan. Maka dari itu, infus menjadi satu-satunya cara untuk memasukkan kandungan tersebut ke tubuh orang tersebut. Berikut perbedaan dan pembahasan tentang mengonsumsi obat secara oral dan infus:
Mengonsumsi Obat secara Oral
Konsumsi obat secara oral adalah meminum obat melalui mulut. Obat-obatan yang umumnya dikonsumsi dalam bentuk tablet, kapsul, sirup, dan lainnya. Cara ini mudah dilakukan karena seseorang hanya perlu menelannya dengan bantuan air putih. Selain itu, obat ini cenderung lebih murah dibandingkan yang infus.
Walau begitu, mengonsumsi obat secara oral memiliki kelemahan tersendiri. Tubuh kamu mungkin mengalami absorbsi obat. Hal ini sangat berperan penting untuk menentukan efektivitas dari obat. Absorbsi obat dipengaruhi oleh makanan, enzim, hingga asam lambung. Jika penyerapan dari obat ini tidak maksimal, maka dampaknya juga begitu.
Berkaitan juga dengan larangan obat cair, suspensi, obat tetes, hingga larutan oral yang tengah dilakukan BPOM, kamu bisa memastikan pemberian beberapa jenis obat yang aman untuk anak. Tujuannya untuk mencegah terjadinya penambahan kasus gagal ginjal akut akibat konsumsi obat cair dan sirup.
Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal konsumsi obat, dokter dari Halodoc siap membantu kamu memberikan saran. Selain itu, kamu dapat membeli obat melalui aplikasi Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Caranya, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc ke smartphone kamu.
Mengonsumsi Obat secara Infus
Cara lain untuk mengonsumsi obat melalui infus. Hal ini dilakukan dengan beberapa cara, seperti intravena (IV), intramuscular (IM), subkutan (SC), dan intratekal (IT). Hal ini umumnya dilakukan agar mendapatkan efek obat dengan cepat tanpa proses absorbsi seperti obat oral.
Memang cara mengonsumsi parasetamol secara infus memberikan dampak secara cepat. Seseorang yang menerima pengobatan dengan infus meredakan rasa sakit kurang lebih hanya 10 menit. Tetapi pada parasetamol oral, efek yang diinginkan terjadi lebih dari 30 menit setelah dikonsumsi.
Jadi, mengonsumsi parasetamol secara oral atau infus memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Dokter akan menentukan obat yang diberikan tergantung dari keadaan. Walau begitu, beberapa obat mungkin hanya dikonsumsi secara infus karena tidak ada dalam bentuk oralnya.
Referensi:
Medicines. Diakses pada 2022.Paracetamol 10 mg/ml Solution for Infusion
CMIjournal. Diakses pada 2022.Intravenous or oral paracetamol: Which is better in the emergency department?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan