Otitis Media Sebabkan Gendang Telinga Pengidapnya Pecah, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Maret 2019
Otitis Media Sebabkan Gendang Telinga Pengidapnya Pecah, Benarkah?Otitis Media Sebabkan Gendang Telinga Pengidapnya Pecah, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Otitis media adalah infeksi telinga bagian tengah, tepatnya berada di ruang belakang gendang telinga. Bagian tersebut memiliki tiga tulang kecil yang berfungsi menangkap getaran dan meneruskannya ke telinga bagian dalam. Sebenarnya semua orang berisiko mengidap otitis media, tapi kondisi ini sering terjadi pada bayi berusia 6-15 bulan dan anak berusia kurang dari 10 tahun.

Baca Juga: Nyeri di Telinga, Bisa Jadi Otitis Media

Otitis media bukan hanya membuat pengidapnya sering menggaruk telinga, tapi juga menyebabkan demam, penurunan nafsu makan, susah tidur, dan mengganggu pendengaran. Pada kasus yang parah, otitis media berpotensi sebabkan gendang telinga pecah hingga kehilangan pendengaran permanen.

Kenali Penyebab Otitis Media

Sebagian besar kasus otitis media disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Infeksi ini menyebabkan penimbunan mukosa atau lendir di telinga tengah, serta mengganggu fungsi penyampaian suara ke telinga bagian dalam (tuba eustachius). Pada anak-anak, saluran ini berukuran lebih sempit sehingga mereka lebih rentan terinfeksi otitis media. Otitis media juga bisa disebabkan akibat peradangan saluran napas atas.

Alasan Otitis Media Sebabkan Gendang Telinga Pecah

Gendang telinga pecah rentan terjadi pada anak pengidap otitis media. Pasalnya gangguan telinga ini menyebabkan terlalu banyak cairan menumpuk di belakang gendang telinga, sehingga tekanan meningkat dan memicu gendang telinga robek atau pecah. Maka itu, otitis media tidak boleh dianggap sepele.

Selain menyebabkan gendang telinga pecah, infeksi bisa menyebar ke telinga bagian dalam (labirinitis), ke tulang di belakang telinga (mastoiditis), hingga ke selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang (meningitis). Penyebab lain gendang telinga pecah adalah masuknya partikel asing, mendengar suara terlalu kencang, tekanan tinggi pada telinga, dan cedera kepala berat.

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Menyebabkan Gendang Telinga Pecah

Otitis Media yang Memerlukan Penanganan Medis

Sebagian besar kasus otitis media tidak memerlukan penanganan medis karena bisa pulih dalam beberapa hari. Namun, pengidap perlu mendapatkan penanganan medis jika gejala otitis media tidak kunjung membaik setelah tiga hari, merasakan nyeri hebat pada telinga, keluar nanah atau cairan dari telinga, serta mengidap penyakit bawaan seperti cystic fibrosis atau penyakit jantung bawaan.

Pengobatan otitis media berfungsi meredakan rasa sakit dan demam. Biasanya kondisi ini diatasi dengan pemberian obat pereda nyeri seperti parasetamol dan ibuprofen. Jika penyebabnya bakteri dan gejala yang muncul berkelanjutan, pengidap diberikan antibiotik berbentuk obat tetes.

Begini Cara Mengurangi Risiko Otitis Media

Meski otitis media tidak bisa dicegah, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko otitis media, antara lain:

  • Jauhkan anak dari lingkungan penuh asap, termasuk akibat rokok.
  • Lengkapi vaksin anak sesuai jadwal, terutama vaksin pneumokokus dan vaksin DTP/IPV/Hib.
  • Upayakan agar anak mendapatkan ASI eksklusif.
  • Hindari memberi makan anak saat posisinya berbaring.
  • Setelah anak berusia 6-12 bulan, hindari memberikan dot.

Baca Juga: Gendang Telinga Pecah, Bisakah Kembali Seperti Semula?

Itulah fakta otitis media yang bisa sebabkan gendang telinga pecah. Kalau kamu mengalami nyeri pada telinga dan terus berulang, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!