Organ Tubuh Ini Istirahat Selama Puasa
Halodoc, Jakarta - Penghentian sementara kegiatan makan dan minum selama puasa, membuat berbagai organ tubuh (terutama organ-organ yang berkaitan dengan pencernaan) beristirahat. Lalu, organ apa saja sih yang istirahat selama puasa? Simak penjelasan berikut ini yuk!
1. Liver (Hati)
Liver (hati) adalah salah satu organ yang memiliki aktivitas metabolik tinggi. Organ ini juga berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan distributor zat-zat makanan yang diperlukan sel-sel tubuh. Selama puasa, tubuh secara bertahap mengalami kekurangan suplai kalori. Liver pun secara otomatis akan mengubah simpanan glikogen menjadi glukosa dan energi.
2. Lambung
Untuk membantu mencerna makanan yang masuk, lambung memproduksi asam lambung. Saat berpuasa, kita tidak makan dan minum apapun di siang hari. Produksi asam lambung akan menurun, untuk mencegah terkikisnya dinding lambung oleh asam karena tidak adanya makanan yang digiling.
Baca juga: Alasan Puasa Bisa Sembuhkan Penyakit Asam Lambung
3. Pankreas
Dalam keadaan normal, organ ini bertugas memproduksi insulin, sebuah hormon yang merubah glukosa dari makanan agar dapat disimpan sebagai cadangan energi. Namun selama puasa, ‘pabrik’ insulin ini tutup. Sebagai gantinya, pankreas memproduksi hormon yang memberi tahu liver dan otot untuk melepaskan cadangan gula. Selain itu, produksi enzim pencernaan pun berkurang.
4. Kantung Empedu
Karena tidak adanya proses pencernaan makanan selama puasa, kantung empedu pun turut beristirahat. Namun, dalam masa istirahatnya, kantung ini memekatkan cairan empedu untuk persiapan metabolisme lemak pada saat berbuka.
5. Usus Kecil
Produksi olahan makanan berhenti, proses penyerapan nutrien dalam usus kecil pun berhenti. Organ ini biasanya hanya akan melakukan gerakan reguler usus kecil setiap 4 jam sekali.
Baca juga: Ini Makanan Sehat yang Tepat Jika Ingin Usus Sehat
Puasa Membuat Tubuh Terdetoksifikasi
Proses detoksifikasi juga terjadi dalam tubuh saat puasa. Berbagai macam toksin (racun) yang tersimpan dalam lemak terpecah dan dapat dikeluarkan dari tubuh. Setelah beberapa hari berpuasa, ada hormon yang meningkat yaitu endorfin. Hormon yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan ini menyebabkan perbaikan kewaspadaan, daya kognitif, dan kesehatan mental.
Namun, pembatasan asupan cairan bisa menyebabkan tubuh kita kehilangan beberapa elektrolit tubuh. Terdapat penurunan komposisi air dan potasium selama puasa. Namun, pembatasan cairan ini sudah tergantikan oleh fungsi ginjal yang sangat efisien mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga kita tidak jatuh pada keadaan dehidrasi selama menjalankan ibadah puasa.
Perlu diperhatikan bahwa asupan makanan dan minuman yang seimbang sangat diperlukan selama puasa. Untuk mencegah pemecahan protein otot, asupan makanan kita sebaiknya terdiri dari makanan sumber energi, seperti cukup karbohidrat dan lemak. Asupan dua zat ini tidak boleh kurang ataupun berlebihan, karena akan memengaruhi proses fisiologi puasa.
Baca juga: Makanan Sehat yang Wajib Ada di Menu Buka Puasa
Begitu pula asupan cairan, terutama konsumsi air putih. Konsumsi air yang cukup yaitu 2500 mililiter/24 jam atau setara 8 gelas air/hari membantu ginjal agar tidak bekerja berlebihan. Hal ini dapat diterapkan dengan pola 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka, 4 gelas sebelum waktu tidur, dan 2 gelas saat sahur.
Itulah sedikit penjelasan tentang organ tubuh yang istirahat saat puasa. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!