Orangtua Terlalu Perfeksionis, Apa Dampaknya pada Anak?
Halodoc, Jakarta - Orangtua yang perfeksionis akan cenderung menuntut anak untuk melakukan segala hal dengan sempurna. Orangtua juga cenderung memaksakan kehendak dan menaruh harapan tinggi terhadap anak. Tahukah ibu bahwa ambisi yang berlebihan belum tentu sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta pribadi anak?
Jika hal tersebut terjadi, salah satu dampak orangtua perfeksionis pada anak adalah perkembangan psikologis dan intelektual anak. Mungkin pada awalnya anak akan termotivasi untuk mencapai segala harapan orangtua. Namun, seiring berjalannya waktu, anak akan menyadari bahwa mereka tidak mampu mencapainya.
Baca juga: Jenis Pola Asuh Anak yang Perlu Dipertimbangkan Orangtua
Selain itu, anak juga akan merasakan bahwa ambisi kedua orangtua tidak sesuai dengan bakat, minat dan kepribadian mereka, sehingga motivasi yang awalnya menumpuk, perlahan menjadi melemah. Setelah itu, anak akan merasakan kecemasan berlebihan jika tidak mampu mewujudkan kemauan orangtua.
Sebaliknya, saat anak berhasil mewujudkan keinginan kedua orangtua, mereka akan merasakan cemas dan khawatir jika prestasi yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan keinginan kedua orangtua. Bukan itu saja, berikut dampak orangtua perfeksionis terhadap anak!
Baca juga: Pengaruh Perselingkuhan Orangtua Terhadap Kesehatan Mental Anak
- Merasa Cemas Akut
Dampak orangtua perfeksionis yang pertama adalah anak akan merasa cemas. Rasa cemas akut ini dialami karena hidup mereka selalu dikendalikan, dimanipulasi, dikritik, bahkan dihukum atas apapun perbuatan mereka. Dengan hal-hal tersebut, otomatis anak menjadi merasa cemas karena selalu takut hal-hal yang mereka perbuat akan berujung pada kesalahan di mata orangtua.
- Cenderung Menjadi Perfeksionis
Dampak orangtua perfeksionis selanjutnya adalah cenderung menghasilkan anak dengan sifat yang juga perfeksionis. Anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang terlalu mengatur, akan memiliki peluang lebih tinggi untuk menjadi perfeksionis seperti orangtuanya. Hal tersebut terjadi karena mereka terbiasa dihadapkan pada standar tinggi dan tidak realistis yang kerap ditanamkan pada mereka sedari dini.
- Suka Mengontrol Orang Lain
Suka mengontrol orang lain menjadi dampak orangtua perfeksionis terhadap anak. Dalam kehidupan mereka ke depannya, mereka akan cenderung mengendalikan orang lain di sekitarnya, karena mereka telah belajar sejak kecil bahwa jika menginginkan sesuatu dari orang lain, salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan memanipulasi, mengendalikan atau menggertak orang lain.
- Takut Melakukan Kesalahan
Rasa takut melakukan kesalahan bisa muncul karena anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang terlalu mengatur. Bukan itu saja, mereka juga secara konstan dihukum, baik itu aktif atau pasif saat melakukan kesalahan. Jadi saat apa yang dilakukannya tidak sesuai ekspektasi, mereka akan menyalahkan diri sendiri. Dalam satu momen, mereka akan merenungi kesalahan atau kegagalan yang dilakukannya, sekalipun itu merupakan hal yang sangat kecil.
Baca juga: Cara Menjelaskan Perbuatan Rasisme pada Anak
Orangtua yang perfeksionis sering kali tidak menyadari bahwa pola asuh yang mereka terapkan adalah tanda-tanda bahwa mereka merupakan sosok yang perfeksionis. Hati-hati akan hal ini, karena memang baik memberikan yang terbaik untuk sang buah hati, tapi jika terlalu berlebihan, hal tersebut akan berujung pada hal negatif di kemudian hari.
Beberapa pertanda yang muncul pada orangtua yang perfeksionis, yaitu selalu mengkritik diri sendiri, lalu membandingkan pola asuh dirinya dengan orang lain, dan selalu merasa kurang. Untuk lebih jelasnya mengenai pola asuh perfeksionis ini, ibu bisa langsung mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc! Ingat, jangan sampai salah dalam mendidik, karena akan berdampak pada sifat dan karakter anak di kemudian hari.
Referensi:
NCBI. Diakses pada 2020. Parenting Perfectionism and Parental Adjustment.
Very Well Family. Diakses pada 2020. What to Know About Perfectionist Parenting.
Parent. Diakses pada 2020. The Perfectionist Parent.