Nyeri Dada Muncul Setelah Olahraga, Serangan Jantung?
Halodoc, Jakarta - Berolahraga adalah hal yang dianjurkan agar tubuh tetap sehat dan bugar. Namun, pernahkah kamu merasakan nyeri di bagian dada usai berolahraga? Apakah itu serangan jantung atau tanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan jantung? Simak penjelasannya berikut ini.
Nyeri dada tidak bisa langsung dikatakan sebagai serangan jantung. Sebab, gejala ini dapat terjadi karena berbagai hal. Berikut beberapa penyebab paling umum dari nyeri dada yang biasa terjadi saat atau setelah berolahraga.
1. Ketegangan Otot
Tulang pada area dada dan rusuk diselimuti oleh banyak otot interkostal. Tanpa disadari, berolahraga dengan intensitas tinggi ternyata dapat menyebabkan otot-otot tersebut menegang. Akibatnya, rasa nyeri pun muncul setelah berolahraga.
Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kiri
Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh kesalahan teknik dalam melakukan olahraga. Terutama pada olahraga seperti angkat beban, pull up, atau squat. Tidak hanya itu, dehidrasi atau berkurangnya cairan di dalam tubuh juga dapat menyebabkan otot pada sekitar dada menegang.
2. Gangguan Pencernaan
Nyeri pada area dada umumnya akan langsung diduga sebagai serangan jantung. Padahal, hal ini juga dapat terjadi karena adanya gangguan pencernaan, lho. Salah satu gangguan pencernaan yang cukup sering menyebabkan nyeri dada adalah heartburn, yaitu kondisi ketika asam lambung naik sampai ke kerongkongan. Jika dialami usai berolahraga, bisa jadi dikarenakan kamu mengonsumsi makanan yang memicu naiknya asam lambung sebelumnya.
3. Asma
Apa kamu salah satu orang yang punya riwayat penyakit asma? Jika ya, nyeri dada saat olahraga yang sering dialami bisa jadi disebabkan karena kondisi tersebut. Namun, tidak semua orang dengan penyakit asma lantas pasti mengalami kekambuhan gejala ketika berolahraga.
Beberapa orang yang tidak memiliki riwayat asma bahkan juga bisa mengalami gejala asma (seperti sesak napas dan mengi) hanya saat mereka berolahraga. Namun, penting untuk dipahami bahwa olahraga tidak menyebabkan asma. Namun, olahraga bisa jadi salah satu pemicu gejala asma pada orang dengan kondisi medis tertentu.
Baca juga: Ketahui 6 Gejala Serangan Jantung yang Terjadi pada Wanita
4. Angina
Angina pectoris, atau yang lebih dikenal dengan angina (angin duduk) adalah rasa tidak nyaman yang disertai dengan nyeri intens di dada. Pada dasarnya kondisi ini bukanlah penyakit, tapi merupakan gejala dari penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner. Olahraga intensitas tinggi dan stres dapat memicu kondisi ini pada mereka yang memiliki penyakit jantung koroner.
Kurangnya suplai darah yang sampai ke jantung mengakibatkan semakin sedikitnya oksigen yang dibawa ke jantung untuk memompa darah. Akibatnya, kamu mungkin akan merasa sesak, nyeri, atau sakit di dada seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dada yang dirasakan terkadang bisa menjalar ke lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung sebelah kiri.
5. Kardiomiopati Hipertrofik
Kardiomiopati adalah suatu penyakit genetik yang menyebabkan terjadinya penebalan tidak normal di otot-otot jantung. Saat berolahraga, semua otot ikut bergerak. Termasuk otot jantung. Ketika berolahraga dengan intensitas tinggi, otot jantung seseorang yang memiliki riwayat penyakit kardiomiopati akan semakin menebal. Penebalan ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa oksigen, sehingga aliran listrik menjadi terganggu.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan pusing, kliyengan, sesak napas, dan bahkan nyeri dada saat olahraga. Dalam kasus yang parah, seseorang mungkin juga mengalami serangan jantung, bahkan henti jantung mendadak saat berolahraga karena dipicu kardiomiopati.
Baca juga: Masuk Angin dan Serangan Jantung, Apa Bedanya?
Nyeri Dada Seperti Apa yang Perlu Diwaspadai?
Meski nyeri dada usai berolahraga belum tentu merupakan serangan jantung, bukan berarti kamu tidak perlu waspada jika mengalaminya. Jika kamu mengalami nyeri dada dengan kriteria seperti berikut, segera minta bantuan medis.
-
Rasa tidak nyaman seperti ditekan oleh benda berat di dalam dada.
-
Nyeri dada yang menjalar ke rahang, tangan kiri, ataupun punggung.
-
Rasa nyeri seperti disabit atau ditusuk, disertai napas menjadi pendek, pada waktu cukup lama pada saat beristirahat.
-
Mual muntah, sakit kepala, dada berdebar, napas menjadi cepat, menjadi linglung, dan berkeringat banyak.
-
Nyeri dada disertai demam, menggigil, batuk dengan dahak kuning-hijau.
-
Kesulitan menelan.
-
Nyeri dada berat yang tidak kunjung berhenti
Itulah sedikit penjelasan tentang nyeri dada usai berolahraga, yang kerap disangka serangan jantung. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!