Normalkah Batuk Darah pada Anak?
Halodoc, Jakarta - Batuk darah pada anak tentu akan mendatangkan kepanikan dan kekhawatiran di benak setiap ibu. Tak jarang kepanikan itu membuat ibu akhirnya menduga-duga adanya suatu penyakit serius yang diidap sang anak. Padahal, tidak semua batuk berdarah merupakan gejala penyakit berbahaya, lho. Dalam medis, batuk darah dikenal dengan istilah hemoptisis atau hemoptoe, yang ditandai dengan keluarnya darah atau lendir yang becampur dengan darah ketika batuk.
Selama tidak berulang dan tidak disertai dengan gejala lain, batuk darah pada anak merupakan kondisi yang tergolong ringan dan akan membaik dengan sendirinya. Jadi, sebenarnya orangtua tidak perlu langsung panik ketika menjumpai Si Kecil mengeluarkan darah saat batuk. Apalagi jika darah yang keluar hanya sedikit dan tidak terjadi terus-menerus.
Baca juga: Lakukan Beberapa Hal Ini untuk Mengatasi Batuk Pada Bayi
Si Kecil Batuk Darah, Orangtua Harus Apa?
Meski tak mesti kondisi serius, bukan berarti orangtua bisa tenang-tenang saja. Ketika anak mengalami batuk darah, perbanyaklah asupan air putih anak dan minta ia untuk banyak beristirahat. Perlu diketahui bahwa beratnya batuk darah dapat dilihat dari jumlah darah yang keluar dalam sehari. Jika kurang dari 200 mililiter dalam sehari, batuk darah masih dikategorikan ringan. Namun jika lebih dari itu, pemeriksaan medis lebih lanjut akan diperlukan.
Segera download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter anak di rumah sakit, agar tidak perlu lagi lama mengantri. Jika membutuhkan saran dokter untuk pertolongan pertama jika melihat anak batuk berdarah, kamu bisa bertanya-tanya pada dokter di aplikasi Halodoc lewat chat, yang bisa dilakukan kapan dan di mana saja.
Jika batuk darah yang dialami diduga sebagai gejala suatu penyakit, pemeriksaan awal yang diperlukan adalah pemeriksaan X-Ray. Pemeriksaan ini akan membantu untuk mengetahui adanya kelainan di saluran pernapasan. Jika tidak ditemukan penyebab yang jelas, pemeriksaan selanjutnya yang biasanya dilakukan adalah pemeriksaan bronkoskopi (peneropongan saluran napas).
Baca juga: Menghilangkan Batuk Berdahak
Berbagai Kemungkinan Penyebab Batuk Darah pada Anak
Batuk darah mungkin banyak dikaitkan atau disalahartikan sebagai muntah darah. Padahal keduanya berbeda, lho. Pada batuk darah, warna darah yang keluar adalah merah terang dan biasanya bercampur busa, lendir, atau dahak. Sementara itu, pada muntah darah, warna darah yang keluar lebih tua dan kadang bercampur dengan makanan.
Batuk darah pada anak dapat disebabkan oleh banyak hal. Pada kebanyakan kasus, hal ini memang bukanlah merupakan tanda suatu penyakit serius. Namun, mengetahui berbagai kemungkinan penyebab kondisi ini juga penting. Berikut beberapa hal yang dapat membuat anak batuk berdarah:
1. Masuknya Benda Asing yang Melukai Saluran Napas
Anak-anak, terutama yang masih berusia di bawah 3 tahun, memiliki kebiasaan untuk memasukkan berbagai benda ke mulut. Partikel-partikel dari benda asing yang masuk ke mulut itu sering kali tertelan dan melukai saluran napas. Darah akibat luka itu kemudian dikeluarkan melalui batuk.
2. Iritasi Tenggorokan
Batuk yang tak kunjung sembuh dapat berpotensi menimbulkan iritasi pada tenggorokan. Iritasi tersebut kemudian membuat lendir yang keluar akibat batuk akan bercampur dengan darah.
Baca juga: Jangan Panik, Ini 6 Tindakan Mudah Mengatasi Anak Mimisan
3. Mimisan
Anak mimisan kemudian batuk berdarah? Bisa jadi batuk darah tersebut bukanlah disebabkan oleh adanya luka atau iritasi tenggorokan, melainkan karena terhisapnya darah mimisan ke bagian belakang, lalu dibatukkan keluar. Dalam kasus seperti ini, yang perlu dilakukan adalah mencari tahu penyebab dari mimisan yang terjadi.
Mimisan pun memiliki penyebab yang beragam, dan sering kali juga bukan merupakan gejala penyakit berbahaya. Namun, jika frekuensi mimisan pada anak terlalu sering, dan disertai berbagai gejala lainnya, ibu perlu waspada dan segera memeriksakannya ke dokter.
4. Bronkitis
Jika batuk darah yang dialami anak disertai dengan gejala-gejala lain seperti keluarnya lendir berwarna kuning keabuan, sesak napas, sakit tenggorokan, dan demam, bisa jadi itu merupakan gejala dari penyakit bronkitis. Penyakit ini merupakan infeksi pada saluran pernapasan utama dari paru-paru atau bronkus, yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran tersebut.