Multiple Sclerosis Bisa Buat Pengidapnya Sulit Bergerak
Halodoc, Jakarta - Multiple sclerosis adalah penyakit yang menyebabkan imun seseorang terganggu sehingga hal ini mempengaruhi sel saraf dalam otak dan tulang belakang. Pada pengidap multiple sclerosis, myelin akan rusak atau meradang sehingga mengganggu sinyal saraf dan menyebabkan kerusakan pada serat saraf dasar dan gejala lainnya. Pengidap bisa hanya memiliki satu gejala ringan, sedikit gejala, atau menyebabkan pengidapnya sulit bergerak.
Gejala Multiple Sclerosis
Gejala yang muncul tergantung pada jumlah dan jenis sel saraf yang rusak. Beberapa gejala yang dapat terjadi antara lain:
-
Gangguan pada mata, seperti penglihatan yang buram atau ganda. Biasanya pada salah satu mata, sering kali beserta dengan rasa sakit dalam pergerakan mata.
-
Sulit bergerak dan gangguan seperti kram otot, lengan atau kaki lemas, kecanggungan, kehilangan keseimbangan, dan kejang.
-
Gangguan sistem saraf otonomi seperti kehilangan kendali kantung kemih dan usus, disfungsi seksual.
-
Tutur kata jadi tidak jelas.
-
Depresi.
Baca Juga: Sering Kesemutan, Tanda Masalah Kesehatan
Penyebab Multiple Sclerosis dan Faktor Risiko
Penyakit ini adalah jenis radang yang merusak myelin pada sistem saraf pusat, dan penyebabnya tidak begitu jelas. Ada kemungkinan bahwa sistem imun telah menganggap sel saraf tersebut sebagai benda asing dan berpotensi bahaya bagi tubuh sehingga sistem imun menyerang dan merusak myelin. Peran lapisan myelin ini adalah sebagai lapisan insulator dan membantu meningkatkan kecepatan sinyal saraf elektrik. Jika myelin rusak, sinyal tersebut melambat atau terhambat. Beberapa hal yang meningkatkan seseorang mengalami penyakit ini antara lain:
-
Genetik.
-
Umur.
-
Jenis kelamin.
-
Ras.
-
Penyakit autoimun tertentu.
Mengatasi Gejala Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis dapat menyebabkan gejala serta tingkat keparahan yang beragam. Gejala yang ringan tidak membutuhkan penanganan medis karena akan hilang dengan sendirinya. Sementara gejala dengan tingkat keparahan tinggi harus ditangani dengan seksama, antara lain:
-
Antikonvulsan/antikejang. Obat ini digunakan untuk mencegah atau mengurangi kejang-kejang seperti mengatasi gangguan pergerakan mata, nyeri neuropati, serta kejang otot.
-
Relaksan otot. Obat ini berguna untuk melemaskan otot dan meredakan kejang.
-
Fisioterapi. Langkah ini dapat digunakan untuk mengatasi gejala kejang otot, otot kaku, nyeri atau sakit pada bagian-bagian tubuh, serta gangguan mobilitas.
-
Antidepresan, obat ini dapat diberikan untuk mengatasi nyeri neuropati dan gangguan emosional seperti depresi.
-
Terapi psikologi. Langkah ini dianjurkan bagi pasien yang mengalami gangguan kognitif dan emosional.
-
Obat untuk mengurangi rasa lelah, seperti amantadine.
-
Obat-obatan untuk mengatasi gangguan kandung kemih dan pencernaan seperti obat pencahar dan obat antikolinergik.
Multiple sclerosis termasuk kondisi yang cenderung sulit dihadapi sehingga dapat membebani pengidap serta keluarga. Tetapi metode penanganan medis untuk penyakit ini terus berkembang. Oleh sebab itu, kemungkinan untuk menjalani hidup semaksimal mungkin bagi pengidapnya semakin meningkat.
Baca Juga: 4 Jenis-Jenis Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Wanita
Mencegah Multiple Sclerosis
Penyakit autoimun ini belum diketahui secara jelas penyebabnya, sehingga tidak ada cara pencegahan pasti yang dapat dilakukan. Namun, seseorang dapat mencegah terjadinya perburukan gejala MS dengan beberapa hal seperti:
-
Berhenti merokok.
-
Mengonsumsi makanan sehat, seperti yang memiliki kandungan omega 3, serat dan vitamin.
-
Berolahraga secara rutin.
-
Istirahat secara cukup.
-
Mengurangi stres, seperti melakukan yoga atau meditasi.
-
Melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kondisi tubuh selalu prima.
Baca Juga: Tangan Terus-Menerus Gemetar? Mungkin Tremor Penyebabnya
Jika kamu atau saudara kamu mengalami gejala multiple sclerosis, maka diperlukan tindakan medis agar segera mendapatkan perawatan dan solusi yang tepat. Untuk tahu lebih banyak tentang pengertian multiple sclerosis, gejala, dan perawatannya, kamu juga bisa bertanya kepada dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui layanan Video/Voice Call atau Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang.