Mr. P Terasa Sakit, Mungkin Saja Terkena 7 Penyakit Ini
Halodoc, Jakarta – Mr P adalah organ vital pria yang berfungsi mengeluarkan urine dan sperma dalam tubuh. Masalah pada Mr P menyebabkan rasa sakit yang berpengaruh pada fungsi seksual dan kesuburan. Dampak lainnya adalah menurunkan rasa percaya diri, menyebabkan stres, dan memicu masalah hubungan. Berikut ini penyebab Mr P terasa sakit yang perlu diwaspadai:
Baca Juga: Mungkinkah Secara Medis Membesarkan Mr P?
1. Peyronie
Peyronie ditandai dengan benjolan keras di atas atau bawah Mr P. Benjolan ini menyebabkan Mr P melengkung, sehingga mengurangi fleksibilitas saat ereksi dan menimbulkan nyeri. Meski penyebabnya belum diketahui, peyronie diduga terjadi akibat cedera berulang pada pembuluh darah Mr P, vaskulitis, gangguan jaringan ikat, dan faktor keturunan. Peyronie dapat diobati dengan konsumsi obat-obatan dan pembedahan. Komplikasi peyronie yang perlu diwaspadai adalah impotensi atau disfungsi ereksi.
2. Priapismus
Priapismus menyebabkan pria ereksi terus-menerus, bahkan tanpa rangsangan fisik atau psikologis. Pengidap priapismus umumnya merasakan nyeri pada Mr P dan mengalami ereksi lama (hingga empat jam lebih). Penyebabnya adalah perubahan aliran darah di Mr P dan gangguan perdarahan, cedera Mr P, gangguan metabolisme, masalah saraf, serta konsumsi alkohol dan obat secara berlebihan. Priapismus ditangani dengan kombinasi terapi obat dan pengeluaran darah dari Mr P.
Baca Juga: Mr. P Melengkung ketika Ereksi, Waspada Gejala Kanker
3. Balanitis
Balanitis adalah peradangan ujung kepala Mr P. Penyebabnya adalah infeksi jamur, infeksi bakteri, penyakit menular seksual, iritasi kulit, dan kelainan kulit lainnya. Balanitis menyebabkan munculnya bercak merah, melepuh, iritasi, gatal, dan nyeri pada Mr P. Penyakit ini diobati dengan pemberian krim atau tablet anti jamur, antibiotik, krim steroid ringan, dan sunat.
4. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Yakni penyakit yang rentan tertular akibat berganti-ganti pasangan dan seks tidak aman (tanpa kondom). IMS yang menyebabkan nyeri pada Mr P antara lain klamidia, gonore, herpes genital, dan sipilis.
5. Infeksi Saluran Kencing
Infeksi saluran kecil rentan terjadi pada pria yang tidak disunat, memiliki kekebalan tubuh rendah, mengalami penyumbatan pada saluran kencing, melakukan anal seks, terjadi pembesaran prostat, dan seks tidak aman.
6. Phimosis dan Paraphimosis
Phimosis menyebabkan kulup Mr P sulit ditarik kembali ke atas kepala. Akibatnya, timbul rasa nyeri, luka pada kulit, kesulitan buang air kecil, dan kurang sensasi rangsangan saat berhubungan intim. Kondisi ini perlu diwaspadai jika disertai nyeri dan pembengkakan pada Mr P. Sementara paraphimosis menyebabkan kulup sulit dikembalikan ke posisi semula, terutama setelah ereksi atau berhubungan intim. Jika dibiarkan tanpa penanganan, paraphimosis menyebabkan nyeri, pembengkakan Mr P, terganggunya aliran darah ke Mr P, gangren (jaringan mati), hingga perubahan warna pada ujung Mr P (biru atau merah tua).
7. Kanker Mr P
Kanker Mr P terjadi saat sel-sel abnormal dalam Mr P membelah dan tumbuh secara tak terkendali. Gejalanya berupa nyeri, luka pada Mr P, keluarnya cairan abnormal dari bawah kulup, dan perdarahan.
Baca Juga: Mr P Nyeri? Hati-Hati Kena Epididimitis
Kalau kamu punya keluhan pada Mr P, segera bicara pada dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebabnya. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!