Mohamed Salah Drop di Piala Dunia 2018 Ini Bahaya Cedera Tulang Bahu

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Juli 2018
Mohamed Salah Drop di Piala Dunia 2018 Ini Bahaya Cedera Tulang BahuMohamed Salah Drop di Piala Dunia 2018 Ini Bahaya Cedera Tulang Bahu

Halodoc, Jakarta – Pesepak bola asal Mesir, Mohamed Salah sempat menjadi sorotan. Pasalnya, Salah baru-baru ini diumumkan mengalami cedera tulang bahu, yaitu dislokasi bahu. Ia mengalami cedera tersebut setelah bermain membela klub Liverpool FC pada Final liga Champions, 27 Mei 2018 lalu.

Saat itu, aksi salah di lapangan dipatahkan oleh pemain dari Real Madrid, Sergio Ramos. Meski sempat mengalami cedera, Salah tetap diturunkan untuk untuk membela timnas Mesir pada piala dunia 2018 di Rusia. Meski sudah berusaha, timnas Mesir tetap harus menerima kekalahan.

Baca juga: Inilah 4 Cedera yang Jadi Langganan Pemain Sepak Bola

Mengenal Dislokasi Bahu yang Dialami Mohamed Salah

Mohamed Salah tetap bermain dan memperkuat pertahanan timnas Mesir meski ia baru mengalami cedera tulang bahu. Akibat benturan yang dialaminya ketika bermain, Salah dinyatakan mengalami dislokasi bahu. Apa itu?

Dislokasi bahu adalah kondisi yang menyebabkan tulang lengan bagian atas keluar dari “mangkok” yang berperan sebagai pelindungnya. Bahkan, pada beberapa kasus, hal ini bisa menyebabkan jaringan yang ada di sekeliling bagian tersebut ikut tertarik dengan keras, bahkan robek.

Kondisi ini menyebabkan bagian baru menjadi sulit untuk digerakkan. Bahkan pada kondisi yang lebih parah, bahu mungkin tidak akan bisa digerakkan ke arah-arah tertentu. Tak hanya itu, pergeseran ini juga bisa membuat posisinya menjadi tidak stabil sehingga mudah mengalami dislokasi.

Dislokasi bahu seringnya menyerang bagian depan alias anterior. Dalam kasus Salah, ia mengalami dislokasi bahu setelah jatuh dalam kondisi yang tidak sempurna, dan pada saat yang bersamaan bagian bahunya ditahan oleh lawan.

Baca juga: Mengenal Cedera Sprain yang Sering Dialami Pesepak Bola

Penyakit ini sering ditemui pada lansia alias orang yang sudah lanjut usia. Namun, tak jarang dislokasi bahu juga dialami pria usia 20 tahun yang memiliki aktivitas fisik cukup tinggi. Pemeriksaan untuk mendeteksi dislokasi bahu biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik dan sinar-X atau rontgen. Tujuannya adalah untuk melihat dislokasi yang terjadis erta kemungkinan lain seperti patah tulang, atau masalah sendi bahu lainnya.

Gejala Dislokasi Bahu

Sama seperti penyakit lainnya, cedera tulang bahu yang satu ini juga memiliki gejala yang cukup khas. Sebagian besar gejala yang terjadi biasanya dapat terlihat secara jelas. Ada beberapa gejala yang sering terjadi sebagai tanda dislokasi bahu. Di antaranya:

  • Perubahan bentuk yang terjadi pada bahu. Biasanya, bahu cenderung akan terlebih lebih berbentuk kotak. Padahal, normalnya bagian bahu terlihat bulat.
  • Benjolan atau tonjolan yang muncul juga bisa menjadi gejala dislokasi bahu. Biasanya tonjolan akan muncul pada tulang lengan bagian atas atau pada bawah kulit di depan bahu.
  • Rasa nyeri yang sangat mengganggu.
  • Sulit menggerakkan bagian bahu.
  • Bengkak atau memar yang semakin parah.

Selain gejala di atas, kondisi ini juga bisa membuat otot bahu menjadi tegang, bahkan bisa memicu terjadinya gangguan di sekitar daerah yang mengalami cedera. Misalnya rasa lemah, kebas, atau kesemutan.

Baca juga: Begini Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Terkilir

Dislokasi sering terjadi karena cedera saat berolahraga. Terutama olahraga yang banyak melibatkan kontak fisik seperti sepak bola. Kecelakaan lalu lintas dan terjatuh juga sering menjadi penyebab seseorang mengalami dislokasi bahu.

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja! Hubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat dan tips menjaga kesehatan dari dokter terpercaya. Ayo, download Halodoc di App Store dan Google Play.