Mitos dan Fakta tentang Anemia, Hanya pada Wanita?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Desember 2018
Mitos dan Fakta tentang Anemia, Hanya pada Wanita?Mitos dan Fakta tentang Anemia, Hanya pada Wanita?

Halodoc, Jakarta – Anemia adalah penyakit yang membuat pengidapnya mudah letih dan lelah. Penyakit ini terjadi saat tubuh kekurangan sel darah merah yang berperan dalam menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika dibiarkan tanpa penanganan, anemia bisa merusak organ tubuh lain seperti jantung dan otak dan menyebabkan komplikasi yang membahayakan nyawa. Kondisi ini bisa semakin berbahaya jika masih banyak informasi yang salah seputar anemia. Ketahui beberapa mitos dan fakta unik seputar anemia berikut ini, yuk.

1. Anemia Hanya Terjadi pada Wanita?

Anemia bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pria dan wanita. Namun, tak bisa dipungkiri jika kasus anemia lebih banyak terjadi pada wanita dibanding pria. Data Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2013 bahkan menyebut jumlah kasus anemia pada wanita (23,9 persen) lebih besar dibanding kasus anemia pada pria (18,9 persen). Fakta ini bisa dijelaskan secara ilmiah karena beberapa studi menyebut ada kondisi khusus yang membuat wanita rentan mengidap anemia. Di antaranya adalah kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah, kebutuhan asupan zat gizi lebih tinggi, serta fase hidup wanita yang membuatnya kehilangan banyak darah (seperti haid, persalinan dan masa nifas).

2. Konsumsi Tablet Penambah Darah Saat Hamil Bisa Memperbesar Ukuran Bayi?

Anggapan bahwa konsumsi tablet penambah darah saat hamil bisa memperbesar ukuran bayi dan sulit melahirkan tidaklah benar. Tablet penambah darah justru sangat dianjurkan untuk dikonsumsi selama kehamilan. Pasalnya, kebutuhan zat besi saat hamil lebih besar sehingga sulit terpenuhi jika hanya mengandalkan asupan makanan dan minuman. Zat besi pada ibu hamil bermanfaat untuk membentuk hemoglobin dalam tubuh, menjaga sistem kekebalan tubuh saat hamil, serta berperan sebagai senyawa penting dalam mioglobin (protein yang berperan dalam menyediakan oksigen pada otot).

3. Minum Tablet Tambah Darah Harus Sebelum Makan?

Obat penambah justru dianjurkan untuk dikonsumsi setelah sarapan karena sebagian orang merasa mual saat mengonsumsinya di pagi hari. Konsumsi obat penambah darah juga perlu disesuaikan dengan dosis yang ditentukan. Sebab, terlalu banyak tablet penambah darah juga memiliki efek samping bagi kesehatan. Di antaranya adalah sakit otot, sakit perut, menggigil, sakit kepala, jantung berdetak lebih cepat, demam, mual, muntah, pembengkakan pada mulut dan tenggorokan, gangguan saluran napas dan saluran cerna, ruam pada kulit, serta penurunan kesadaran.

4. Anemia Tidak Bisa Diobati?

Tingkat keparahan anemia beragam, mulai dari tingkat ringan hingga berat. Anemia ringan lebih mudah diobati dibanding anemia berat, sehingga kamu perlu segera bicara pada dokter jika mengalami gejala anemia seperti sesak napas, sakit kepala, kulit pucat, nyeri dada dan mudah lelah. Pengobatan anemia nantinya tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan anemia yang dialami.

Itulah mitos dan fakta tentang anemia. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar anemia, tanya dokter Halodoc agar mendapat jawaban tepercaya. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter via Chat, dan Voice/Video Call kapan saja dan dimana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang!

Baca Juga: